My Mafia 🔞 (Part 3/Kehidupan Baru)

432 22 7
                                    

TW//
Boypussy, mpreg

Warning‼️‼️
Misal merasa nggak nyaman, bisa langsung skip ke cerita yang lain ya
Oneshoot yang ini memang bergenre khusus 😚

*****

Barra keluar dari kamar mandi dan menatap Farez yang masih bergelung di dalam selimut. Sudah 2 Minggu mereka berdua tinggal di London, banyak hal yang membuatnya harus beradaptasi. Barra bersyukur kemampuan bahasa asingnya cukup terasah, jadi dirinya tidak terlalu kesusahan untuk berinteraksi di sini.

Farez belum mengizinkannya untuk keluar kemanapun sendiri, kehidupannya benar-benar berbalik 180⁰. Dirinya diperlakukan seperti Tuan Putri di sini, terkadang membuatnya risih dan canggung sendiri. Ia sudah pernah mengatakan ini pada Farez, namun Farez hanya acuh dan mengatakan agar dirinya menurut saja.

Bahkan Farez menjadwalkannya secara rutin untuk perawatan tubuh di rumah.

Barra sudah ingin melepas bathrobe yang ia pakai dan mengambil pakaian, namun suara dering ponsel di nakas mengejutkan dirinya. Ia berjalan mendekat, melihat ponsel Farez yang berdering.

"Ehmmm," ia menatap Farez yang nampak tidak terusik sama sekali. "Apa harus bangunin Farez?" Gumamnya bingung.

Namun akhirnya ia memutuskan untuk membangunkan Farez pelan, "Rez.."

"Ehmmhh, apa sayang?" Tanya Farez sambil berganti posisi menjadi membelakangi Barra, matanya masih tetap tertutup.

"Aduh, susah banget!" Gerutu Barra. Ia menggoyangkan tubuh Farez lebih kencang, "Farez."

Merasakan tidurnya terganggu, Farez menyipitkan matanya dan mengernyit. Sedetik kemudian Barra terkejut bukan main ketika tiba-tiba tubuhnya ditarik dan dipeluk erat oleh Farez di atas tempat tidur.

"Farez!!!" Pekiknya.

"Kamu ganggu aku pagi-pagi, kenapa hmmm?" Tanyanya pelan.

"Sorry, tapi ponsel kamu. Ada yang telfon terus Rez," ucap Barra pelan. Jujur saja jantungnya berdegup kencang, kekasihnya ini ternyata memiliki kebiasaan tidak memakai atasan saat tidur. Jadi sekarang ia disuguhi pemandangan dada bidang Farez.

Farez membuka matanya pelan, menoleh ke arah ponselnya sekilas, "Biarkan, ini masih pagi." Ia kembali ingin memeluk tubuh Barra namun dihalangi.

"Angkat Rez! Siapa tau penting kan?" Paksa Barra. Ia sudah mengetahui kehidupan sehari-hari Farez, Barra tidak peduli dengan itu. Selama Farez aman dan selalu berada di sampingnya sudah cukup.

"Rez.... Itu ponselnya bunyi lagi," Rengeknya ketika Farez malah kembali memejamkan matanya.

Farez menghela nafas, akhirnya menuruti Barra dan menyambar ponselnya di atas nakas, "Halo!!" Sentaknya.

Barra terdiam, sedikit terkejut dengan suara berat Farez.

"Kamu bisa mengirimkannya lewat email seperti biasanya! Matamu buta? Ini masih pagi!" Sentaknya lagi kemudian mematikan ponselnya.

"Nggak baik marah-marah, masih pagi," lirih Barra yang menyentuh pundak Farez pelan.

Farez menarik tangan Barra dan kembali memeluknya, bibirnya menciumi bibir Barra berulang kali.

"Farez udaaaah," rengek Barra. Barra terkejut ketika Farez mengangkat satu kakinya dan mengaitkannya di pinggul.

"Can u feel it?" Bisik Farez seduktif.

Ingatkan Barra baru selesai mandi, ia belum memakai dalaman apapun. Tentu saja ia sangat merasakan apa yang dimaksud Farez. Apalagi Farez yang malah menggerakkan pinggulnya dan meremat pantat sintal Barra.

FAREZ-BARRA MINI ONESHOOT (ForceBook Versi Lokal)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang