7 - Lee Soohyuk

180 32 0
                                    

"Ini adalah hal yang harus kau bayarkan untuk sesuatu yang kau minta."

Ucapan itu terus mengalir di otaknya sejak dirinya lahir di dunianya. Ibarat seorang rentenir yang memberikan peringatan untuk tidak lupa membayar hutang yang harus dibayar.

"Aku benar-benar harus mencari adik-adikku itu tapi gara-gara hutangku belum lunas, aku jadi tidak bisa membagi waktuku untuk menemukan mereka." Ucap anak laki-laki yang baru saja terbangun dari tidurnya tersebut.

Surai putihnya bersinar saat terkena sinar matahari yang dengan malu-malu mengintip dari balik gorden kamarnya. Kilau merah iris matanya yang dapat disalahartikan sebagai orange membingkai mata indah anak itu.

Sui Khan namanya.

Atau Lee Soohyuk, nama lainnya di kehidupan sebelumnya.

Setelah dirinya di kehidupan sebelumnya meninggal, dia sudah ditakdirkan untuk lahir kembali di dunia tempatnya hidup sekarang. Namun, Lee Soohyuk tidak menyukai gagasan itu saat mengetahui perihal tersebut dari Dewa Kematian langsung.

"Setidaknya aku ingin ingatanku di kehidupan ini tetap ada saat aku lahir kembali." Ucapnya pada Dewa Kematian.

Dewa Kematian berusaha keras untuk mengubah pemikiran milik Lee Soohyuk dengan cara memberitahukan tentang semua konsekuensi yang akan dia tanggung. Hukum probabilitas dan kausalitas tidak akan jauh-jauh dari segala tindakannya.

Namun, setelah diperingatkan oleh Dewa Kematian sekalipun, Lee Soohyuk tetap pada pendiriannya. Dirinya tetap ingin dilahirkan kembali bersama dengan seluruh ingatannya di kehidupannya sebagai Lee Soohyuk tanpa terkecuali.

"Aku yakin, dirimu pasti bisa mengelabui segala hal terkait hukum probabilitas ataupun kausalitas itu kan, Dewa Kematian?" Ucap Lee Soohyuk dengan ekspresi wajah yang mungkin saja bisa mendapat amarah dari Dewa Kematian.

Terlihat wajah Lee Soohyuk seolah sedang menghina Dewa Kematian yang berada tepat didepannya.

"..."

Dewa Kematian yang melihat itu benar-benar merasa speechless. Entah itu adalah sebuah gertakan yang dilakukan oleh Lee Soohyuk atau memang itu sifatnya, Dewa Kematian sekalipun dibuat terkejut olehnya.

'Menghela nafas'

Terdengar suara helaan nafas dari sosok Dewa Kematian itu seolah lelah dengan apa yang terjadi.

"Kalian benar-benar tidak kenal takut, ya?"

Alis kanan Lee Soohyuk terangkat bingung akan pertanyaan retorik yang dilontarkan oleh Dewa didepannya itu, "apa maksudmu dengan 'kalian' itu?"

"Siapa lagi? Tentu saja anggota tim yang kau pimpin." Ucap Dewa Kematian dengan nada seolah dirinya lelah menghadapi mereka.

Bola mata Lee Soohyuk melebar karena terkejut akan fakta itu. Dirinya tidak bisa berkata-kata saat berpikir siapa orang yang berani pada Dewa Kematian. Namun, hanya ada 2 orang dibenaknya yang langsung muncul saat dia memikirkan hal itu.

Choi Jungsoo, dan Kim Roksoo.

Dua anak didiknya yang sudah dia anggap sebagai keluarga. Jika saja dirinya tidak tewas dalam perburuan monster kelas atas, dia akan membawa kedua orang tersebut ke tanah yang sudah siap ia beli yang akan dibuat sebuah pertanian agar mereka bisa bertani bersama.

Tahu bahwa Lee Soohyuk sedang mengenang masa-masa disaat dirinya masih hidup, Dewa Kematianpun menceritakan apa yang dilakukan oleh adik-adiknya Lee Soohyuk tersebut kepada dirinya yang sampai sekarang masih merasa bahwa dia telah diperas oleh mereka.

"Pertama Choi Jungsoo, sebenarnya takdir dari anak itu sama sepertimu. Takdirnya adalah menjadi bagian dari dunia yang akan kau tinggali nanti." Ucap Dewa Kematian.

❝𝗛𝗜𝗠❞  ||【𝐓𝐫𝐚𝐬𝐡 𝐨𝐟 𝐭𝐡𝐞 𝐂𝐨𝐮𝐧𝐭'𝐬 𝐅𝐚𝐦𝐢𝐥𝐲】Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang