11 - Undangan Kerajaan

90 22 3
                                    

"Ada undangan pesta dari Keluarga Kerajaan."

Terdengar suara cuek Deruth yang memecahkan keheningan didalam ruang makan mansion Henituse. Semua mata yang duduk di meja makan melirik kearah sang kepala keluarga.

Kecuali Cale.

Dari balik tirai bulu matanya, Deruth dapat melihat anak pertamanya yang sekarang berumur 15 tahun itu lebih memilih menikmati hidangan didepannya dan bermain dengan 2 kucing yang dibawanya 3 tahun lalu.

Kucing aneh yang seolah dapat mengerti apa yang manusia lakukan. Saat dirinya mendapat laporan dari Hans bahwa Cale membawa pulang 2 ekor kucing beda warna, dirinya merasa aneh. Tidak pernah sekalipun Cale mempunyai hewan peliharaan bahkan dia tidak pernah mempunyai kuda yang ia sayangi.

Namun, Deruth membiarkannya begitu saja. Seperti biasa. Melihat Cale yang selama ini sendirian membuatnya sedikit senang saat mengetahui Cale memiliki teman bermain walaupun itu hewan.

Deruth selalu merasa bersalah karena merasa tidak berhasil menjadi seorang ayah. Walaupun selama ini dia selalu memperhatikan Cale melalui Hans, pelayannya. Namun tetap saja dia sudah dibenci oleh anak pertamanya itu. Mengingat masa dimana Cale mulai memberontak setahun setelah kepergian Jour dan Kim.

"KENAPA AKU TIDAK DIPERBOLEHKAN MEMBAWA PASUKAN KE HUTAN KEGELAPAN?!" Teriak Cale kecil yang baru berumur 8 tahun pada Deruth yang sedang duduk di ruang kerjanya.

"Karena kau masih terlalu muda untuk masuk-!"

"LALU, BERIKAN PERINTAH KEPADA PARA PRAJURIT UNTUK MASUK KESANA!!" Potong Cale. Disaat itu, Deruth melihat urat kemarahan anaknya mulai muncul.

Walaupun dia masih berumur 8 tahun tapi karena genetik Henituse, Cale terlihat lebih tinggi dari anak-anak seumurannya. Menjadi cerminan jika Kim masih hidup sampai sekarang, tingginya mungkin sepantaran Cale.

"Kamu sedang tidak bisa berpikir dengan jernih, Cale." Ucap Deruth dengan tenang. Dia berdiri dari kursi kerjanya dan berjalan ke arah Cale sembari menggenggam kedua tangannya dibelakang punggungnya.

"Apa maksudnya..?"

"?" Deruth memandang Cale dengan bingung karena ia tidak mendengar suaranya yang lirih tersebut.

"Aku tidak berpikir jernih? AYAH YANG TIDAK BISA BERPIKIR JERNIH!" Cale mulai menambah intonasi suaranya dan menuding Deruth dengan kata-katanya. Deruth menanggapi dengan menaikkan satu alisnya.

"Cale..."

"MEMANGNYA SELAMA INI MEREKA DI BIMBING UNTUK MENJADI KSATRIA DENGAN ALASAN APA?! UNTUK MENJADI PELAYAN DIRUMAH?!" Saat ini Cale benar-benar terlihat marah.

Deruth mengerutkan keningnya dengan aneh saat melihat Cale yang memiliki wajah yang persis sama dengan mendiang istrinya marah padanya.

"MEREKA ADA UNTUK MELINDUNGI TUANNYA!!"

"CALE! APA MENURUTMU HUTAN KEGELAPAN SEMUDAH ITU DIMASUKI OLEH SEMBARANG ORANG!" Bentak Deruth. Dirinya merasa sudah habis kesabaran untuk meladeni anaknya yang masih kecil itu.

"LALU, APAKAH AYAH TIDAK AKAN MENCARI KIM?!"

"APA BAHKAN MENURUTMU KIM MASIH HIDUP?!" Mereka sama-sama meninggikan intonasi suara mereka. Urat dibalas urat.

"..."

Melihat anaknya terdiam, Deruth mencoba untuk berbicara lagi namun dengan nada yang lebih rendah, "Cale, kau mengerti maksud Ayah kan? Bahkan prajurit kelas atas sekalipun tidak akan mampu bertahan hidup disana..."

Meski begitu, yang didapatkan oleh Deruth sebagai jawaban adalah tatapan mata yang penuh kebencian dari anak pertamanya itu.

"Apapun akan ayah lakukan demi mencari Kim, bahkan jika harus menguras tabungan Ayah. Tapi jika memang benar Kim masuk ke Hutan Kegelapan, tidak akan ada harapan."

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 15 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

❝𝗛𝗜𝗠❞  ||【𝐓𝐫𝐚𝐬𝐡 𝐨𝐟 𝐭𝐡𝐞 𝐂𝐨𝐮𝐧𝐭'𝐬 𝐅𝐚𝐦𝐢𝐥𝐲】Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang