Chapter 7

15 4 0
                                    

Soobin menjelaskan asal-usul mereka bisa masuk ke dalam hutan secara runtut dan sedikit heboh. Sejenak ia lupa bahwa ia menangis-nangis ingin pulang tadi.

Kemudian Seokmin menceritakan bagaimana bisa mereka sampai sejauh ini terpisah dengan yang lain. Penjelasan mereka cukup membuat Jeonghan dan Jun terperangah. Saat ini wilayah mereka baik-baik saja, kehadiran mereka di sini mungkin akan menuntun sosok itu kemari.

Jeonghan menghela napas, "Kalian istirahatlah semalam di sini, lalu lebih baik kalian segera mencari orang-orang yang terpisah. Apalagi gadis yang sendirian itu."

"Tunggu, apa yang lain masih selamat? Myungho, Jihoon?" Mingyu bertanya, Seokmin mengangguk.

"Ah, masih. Aku akan memanggil mereka," Jun beranjak dan keluar dari rumah batu itu.

"Banyak yang selamat?" Tanya Seokmin. "Berapa banyak serigala di sini?"

"Tak banyak. Aku, Jun, Jihoon, Myungho, dan tiga keluarga yang masing-masing memiliki dua remaja. Bagaimana kabar yang di sana?" Jeonghan balik bertanya.

"Hampir sama, ada lima keluarga. Anak-anak di sana juga baru beranjak dewasa. Ketiadaan adik Hansol itu mungkin bisa digantikan dengan seseorang," jawab Mingyu.

Hansol yang mendengar namanya dipanggil langsung mendongak setelah ia hanya diam menyimak. Ia tidak mengenal siapapun di sini. Perpecahan koloni itu mungkin terjadi saat ia berusia satu atau dua tahun, ia belum mengenal siapapun. "Siapa? Hana? Memang sudah terbukti dia serigala?"

Soobin mengangguk, "Aku tidak yakin dia akan menetap di sini. Adaptasi tubuhnya juga sulit katanya. Kedua orang tua angkatnya juga sangat sangat sangat menyayanginya. Apalagi kakaknya, dia seperti kakak kandung bagi Hana."

Mereka terdiam cukup lama mendengarnya, Jeonghan hanya mengangguk pelan, "Jihoon juga seperti itu. Dia juga berada di wilayah manusia cukup lama hingga kehilangan sisi serigalanya. Tapi baru dua tahun lalu sejak sekitar rumahnya ada yang meninggal dengan janggal itu, dia kembali melarikan diri ke bukit dan menemukan pack ini pertama kali."

Empat orang masuk ke dalam, membuat orang-orang di dalam mengerutkan dahi karena tidak kenal dengan salah satunya. Tapi atensi mereka langsung teralihkan dengan dua wajah yang mereka kenal.

"Wah, sudah lama sekali, belasan tahun," ujar Seokmin sambil memeluk laki-laki yang berkulit seputih nasi itu. Ia menepuk-nepuk punggung Jihoon dengan senang.

"Eyy, lebih dari itu," ujar Myungho selesai melepaskan pelukan reuni itu dengan Mingyu. Ia juga merangkul Seokmin dan menepuk punggungnya.

"Aku mendengar namaku dari luar, ada apa?" Jihoon duduk di sebelah Mingyu, perbedaan tinggi keduanya amat jelas terlihat.

"Katanya kau pernah hampir kehilangan sisi serigalamu karena terlalu lama di wilayah manusia? Bagaimana caranya kau bisa kembali mendapatkannya?" Tanya Soobin sambil memijat kakinya yang sudah terasa ngilu.

Jihoo memicing sejenak, lalu menatap ke orang lain, "Kau manusia, kan? Kau bertanya seperti itu padaku?" Tanyanya menyakinkan.

"Aku dan dia manusia," ucap Soobin, Ahrin mengangguk. "Salah satu teman kami yang terpisah saat dikejar sosok itu memiliki kemungkinan dia punya sisi serigala, tapi sangat lemah, dia bahkan berpikir jika dirinya manusia normal."

"Kalian juga korban kejaran sosok itu?" Tanya Myungho yang diangguki Soobin. "Wah, dia seharusnya sudah sangat tua, dan sekarang masih menginginkan awet muda?"

Agak sarkas, tapi betul.

Jihoon mengelus tengkuknya, "Soal sisi serigala, memang benar. Saat perpecahan koloni itu terjadi, aku langsung mengikuti serigala lain untuk meninggalkan bukit. Lalu, dua tahun lalu, saat kabar kematian pertama tersiar, dan posisinya di sekitar tempat tinggalku, aku kembali lagi ke bukit.

ECLIPSE THAT NIGHT •|SEVENTEEN|•Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang