Bel pulang sekolah pun berbunyi, sudah saat nya untuk seluruh siswa dan siswi pulang. "Eh Ris. " Ujar seorang lelaki berambut hitam dengan sedikit hijau kebiruan memanggil Karis. "Eh iya? " Ujar Karis menjawab panggilan tersebut sembari menoleh kepada sumber suara.
"Nama gw Langit, salam kenal ya. " Ujar lelaki itu, Langit. "Oh iya, salam kenal. " Ujar Karis. "Lu mau gw ajak keliling sekolah gak? Kan lu murid baru, mungkin aja lu mau. " Ujar Langit, "Boleh." Ujar Karis.
Langit mulai mengenalkan lingkungan sekolah satu persatu kepada Karis. "Eh Ngit, lu tau toilet dimana gak? " Ujar Karis merasa ingin buang air kecil. "Oh sini. " Langit menarik tangan Karis menuju toilet.
"Gw tunggu disini. " Ujar Langit berdiri didepan toilet. Karis pun buang air kecil. Langit merasa Karis sedikit lama, Langit pun mendatangi pintu kamar toilet Karis.
"Ris? "
"Eh Ngit, bentar bentar. "
"Oh, yaudah. "
Mereka pun melanjutkan keliling sekolah. "Yaudah Ris, dadah. " Ujar Langit, "Dadah. " Ujar Karis. Langit pun pergi meninggalkan Karis. "Huh ... Eh iya, gw lupa nanya asrama dimana lagi. " Batin Karis berekspresi panik.
"Karis. "
Seorang lelaki berambut cokelat bertopi hitam mendatangi Karis. "Lu kenapa? Kayak panik gitu. " Ujar lelaki itu, "Emm ... Lu tau gak asrama dimana? Gw soal nya tinggal di asrama nanti. " Ujar Karis.
Lelaki itu mulai mendekat kepada Karis. "Gw anterin mau gak? " Ujar lelaki itu membuat Karis sedikit terkejut, "Eh, gapapa? ... Makasih ya. " Ujar Karis. "Iya sama sama, oh ya. Nama gw Kai, salam kenal ya Ris. " Ujar lelaki itu, Kai.
"Oh iya, salam kenal juga. " Ujar Karis. Mereka pun berjalan menuju parkiran bersama. "Eh, gw bawa sepeda ... Emm. " Ujar Karis nampak kebingungan ingin berkata apa. "Gw boncengin. " Ujar Kai membuat Karis terkejut.
"Eh, makasih. " Ujar Karis, "Sama sama. " Ujar Kai.
Mereka pun menaiki sepeda Karis dan pergi asrama. "Ini asrama. " Ujar Kai menatap gedung asrama yang nampak besar dan kokoh, "Wah, makasih ya Kai. " Ujar Karis tersenyum kecil.
Karis pun memasuki asrama. Kai menatap Karis yang semakin lama menghilang dari pandangan nya.
Keesokan harinya
"Wahh ... Pagi yang cerah. " Batin Karis tersenyum manis. Karis bersiap siap dan berjalan menuju sekolah. Tiba tiba saja ada seseorang yang nampak berlari kearahnya. Seorang gadis berambut hitam dengan sedikit pink.
"Hai Karis, selamat pagi! Nama aku Klara, salam kenal ya! " Ujar Klara memancarkan keimutan dan kecantikannya, membuat Karis terpesona. "E-eh ... S-salam kenal j-juga. " Ujar Karis sedikit gugup. "Eh Karis, berangkat bareng yuk! " Ujar Klara, "Eh, boleh boleh. " Ujar Karis sedikit memerah.
"Oh ya, katanya Anya udah pulang dari luar negri hari ini. " Batin Karis.
Jam pertama
"Pak, saya ketemu mayat pak di toilet. Keknya mayat bekas kemarin. " Ujar seorang gadis berambut biru, Alana. "Eh, iyakah? Kalo gitu, saya minta tolong sama Niko dan Inok ya. " Ujar pak yoo.
Niko dan Inok pun pergi ke toilet.
"Oh ya, saya ada pengumuman. Anya telah kembali hari ini. Silahkan masuk. " Ujar pak yoo, "Halo, pada kangen gak sama gw? " Ujar Anya. "Gak. " Batin Karis. Anya sedikit menatap Karis, hingga mata nya benar benar tertuju pada Karis.
"Pak! Saya mau duduk deket Karis pak. "
Mendengar itu membuat Karis menoleh kepada sumber suara. Anya.
Anya berjalan menuju Karis dan duduk disebelah nya. "Eh Karis, apa kabar~." Ujar Anya, "Baik." Ujar Karis menunjukkan ekspresi datar.
Beberapa menit berlalu, Niko dan Inok pun kembali. Namun bel istirahat telah berbunyi.
"Asik, langsung istirahat. " Batin Niko. Niko pun menengok kearah Karis, dan segera menghampiri nya. "Ris, mau ke kantin bareng gak? " Ujar Niko.
"Boleh. " Ujar Karis sedikit tersenyum.
Mereka pun pergi ke kantin bersama, dan duduk dikantin bersama. "Eh Karis. " Ujar Klara menghampiri Karis. "Eh Klara, kenapa klar? " Tanya Karis sedikit keheranan.
"Aku boleh minta no. HP kamu gak? " Wajah Karis memerah saat mendengar itu. Klara, dengan senyuman manisnya. Bagaimana bisa ada lelaki yang tak menyukai nya.
"B-b-boleh. " Karis sangat gugup, seluruh wajahnya memerah. "Wah makasih! ... Eh, muka kamu kok merah gitu? " Klara terkejut melihat wajah Karis yang memerah.
"E-enggak papa kok ... No. HP ku 1945. " Ujar Karis, "Oh, ok! " Klara kembali menunjukkan senyuman manisnya.
Karis terus menerus menatap Klara. Manis. Lucu. Imut. Cantik.
Bersambung
Contekan buat bab 2
"Terkurung"
KAMU SEDANG MEMBACA
Kannibal : Bakwan fight back
Mistério / SuspenseFanmade by me SMA Dirgantara terkenal berprestasi, namun ada satu hal yang tak banyak orang tahu. Kasus siswa dan siswi yang terbunuh lalu mayat nya di makan. Karis, seorang siswa baru di SMA Dirgantara, memecahkan misteri tentang kasus kannibal di...