1

1.5K 134 14
                                    

Matahari Pagi menyingsing dari ufuk timur, seorang anak berusia 15 Tahun tampak baru saja terbangun dari alam mimpi nya yang indah.

Mata bulat indah yang menawan semakin membuat semua orang yang menatap nya akan jatuh cinta.

Kulit putih susu dan pipi tembam lucunya akan membuat semua orang gemas ingin mencium pipi nya itu.

"Unggg." Gumaman lucu terdengar keluar dari bibir nya.

Bibir bawahnya mencebik sedih lantaran tidak ada yang menyambut nya bangun pagi ini seperti biasa.

"Hiks." Satu isakan akhirnya keluar.

Tapi beruntung sebelum pecah tangisan, pintu kamar nya pun terbuka.

Seorang pemuda tampan dengan bahu lebar masuk dengan sebuah nampan di tangannya.

"Baby Kookie sudah bangun sayang. " Ujar sang pemuda tampan itu dengan senyuman indahnya.

"Hyungiee Kookie haus. " Tangan kecil nya terjulur meminta sebuah pelukan juga segelas susu yang dibawa oleh sang kakak untuk nya.

"Iya sayang, ini minum ya baby pelan-pelan. " Ujar nya memberikan segelas susu hangat itu pada adik tercintanya.

Dia adalah Kim Seokjin, seorang dokter ternama yang sudah mendapatkan gelar Profesor nya di usia 33 Tahun.

Usia yang matang untuk menikah, tapi Seokjin tidak ingin memperhatikan perihal itu.

Baginya hanya sang adik Kim Jungkook lah yang utama.

Jungkook adiknya adalah putra bungsu dari 3 bersaudara, kakaknya satu lagi bernama Kim Taehyung, 19 Tahun.

Jungkook berusia 15 Tahun, seorang remaja manis yang tumbuh hanya di lingkungan rumah nya saja, Jungkook tidak pernah keluar dari rumah mereka sejak usia nya 1 Tahun karena sebuah tragedi yang mengakibatkan anggota keluarga nya trauma membiarkan bungsu mereka keluar dari rumah.

Tubuh mungil yang sangat kontras dari pada postur tubuh para kakaknya juga yang jadi pemicu utama Jungkook tidak dibolehkan keluar Rumah.

Tinggi nya hanya 144 CM, dengan Berat Badan nya sekitae 34 Kg, bentuk tubuh yang sangat kecil untuk anak seumuran Jungkook.

Karena bentuk tubuh kecil itu, Jungkook jadi mudah terserang penyakit, mengakibatkan para anggota keluarga nya menjadi super protektif terhadap pangeran kecil mereka.

"Kita turun ya, Papa dan Mama sudah menunggu Kookie di meja makan. " Ucap Seokjin membantu Jungkook untuk merapihkan rambut basahnya.

"Eungg, Kookie duluaannnn. " Seru nya kemudian berlari keluar kamar.

"Hey Koo jangan lari nanti jatuh. " Ujar Seokjin ikut berlari menyusul Jungkook.

"Daddy!! Mama!! Good morning. " Sapa Jungkook duduk di meja makan nya dengan cengiran imut kesukaan keluarga nya.

"Pagi prince, wahh anak Daddy pagi-pagi sudah bersemangat sekali, ada apa hmm? " Tanya sang kepala keluarga tersenyum melihat anak kesayangan nya itu yang tersenyum ceria.

"Kookie kan emang selalu bersemangat, hari ini NamJoon Hyung dan yang lain juga katanya mau ikut tinggal di sini jadi teman Kookie!! " Serunya membuat 4 anggota keluarga nya tertawa.

"Oh iya, anak dari mendiang bibi Jiho juga akan tinggal di sini loh, Kookie senang tidak teman Kookie akan bertambah di rumah ini. " Ucapan sang Ibu membuat Jungkook terdiam.

"Kenapa mereka tinggal disini? Mereka kan masih punya Appa! " Seru anak itu tidak suka.

Dia sangat membenci keluarga sang ibu karena selalu bergantung pada keluarga nya tentang apapun itu, padahal ayah mereka masih hidup tapi selalu bergantung pada keluarga nya.

Little KookieTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang