Minggu pagi seluruh anggota keluarga Kim sudah berkumpul di ruang Keluarga sambil menanti sarapan pagi siap, kecuali Seokjin dan Jungkook yang masih tidur di kamar.
"Mana Seokjin dan Jungkook cucu ku Jonghyun-ah? " Nenek Kim bertanya begitu dia tidak lihat presensi kedua cucu tertua dan termuda nya di sana.
"Masih tidur Eomma, Kookie tidur dengan Seokjin tadi malam mungkin mereka begadang makanya belum bangun. " Jawab kepala keluarga Kim tersebut.
"Soomin, keponakan mu juga belum bangun? " Nenek Kim balik bertanya pada menantunya yang asik bermain Ponsel di samping sang Suami.
"Belum Eommoni, biarkan mereka tidur lebih lama, mereka butuh banyak istirahat. "
"Tidak! Bangunkan mereka! Dan suruh mereka mengerjakan pekerjaan rumah ini bantu para pelayan, jika kau ingin mereka tetap tinggal disini mereka harus nenuruti perintah ku! "
"Eommoni, mereka masih kecil dan kau ingin mereka bekerja? Dimana hati nurani mu! "
Nenek Kim melengos, sebenarnya tidak suka dengan balasan Soomin padanya tapi dia berusaha tetap diam ingin mengetes bagaimana putra nya bersikap tegas pada sang Istri.
Anak-anak Kim mendengar pertengkaran dua orang dewasa itu merasa canggung, kemudian mereka memlih untuk pergi dari ruang keluarga tersebut.
"Kalian mau kemana? " Tanya Nenek Kim melihat 5 Cucunya hendak pergi.
"Kami mau lari pagi sebentar Nenek, dihalaman belakang saja. " Ujar NamJoon menjawab.
Nenek Kim mengangguk memperbolehkan Cucu-cucunya untuk pergi.
Beralih ke kamar Kim Seokjin, dimana pemuda tampan itu masih tidur bersama Jungkook di samping nya.
Seokjin perlahan bangun, matanya mengedar mencari Jam, dilihat nya sudah pukul 07.20 pagi. Langsung saja dia bangun dan melihat presensi sang adik kesayangan tidur meringkuk disamping nya dengan jempol kanannya di emut.
Kebiasaan Jungkook jika tidur mengemut tangan, Seokjin tersenyum gemas melihat pemandangan pagi yang indah ini.
Di ciumi nya pipi gembul sang adik hingga dia mengerang kesal berakhir menangis karena tidur nya terganggu.
"Hiks hyungiee nakal huweeeeee. " Tangisan menggema di seluruh kamar Seokjin.
"Kekekeke, adik Hyung ini malah nangis sayang cup cup cup. " Seokjin terkekeh kemudian mengambil tubuh kecil sang adik kedalam gendongan nya.
"Ini sudah pagi Koo, semua sudah nunggu kita. " Ujar Seokjin membawa sang adik keluar dari kamar.
"Wahh cucu nenek sudah bangun, kenapa nangis? Jin kok belum mandi? " Ujar Nenek Kim melihat dua cucunya turun dari lantai 2.
"Hmm, Kookie nangis karena dibangunin Nenek. " Jawab Seokjin.
"Hyungie nakal Daddy! Nenek hiks. " Adu Jungkook pergi ke pangkuan sang ayah.
"Anak Daddy ini hmm, ini sudah siang Koo, Hyungdeul Kookie ada disini semua memangnya Kookie tidak mau main sama mereka? Ke Mall atau taman Hiburan, sekarang kan hari minggu. "
Jungkook mendengar itu langsung bangun dengan semangat, matanya terbuka lebar kemudian berdiri dari pangkuan sang Ayah.
Ini kali pertama sang ayah untuk menawarkan Jungkook keluar dari lingkungan rumah besar mereka, dan itu sudah sangat ditunggu oleh Jungkook selama ini.
"Kookie mau jalan-jalan!! Hyungiee ayooo mandiin Kookie!! " Jungkook menerjang Seokjin menariknya gemas minta di mandikan.
"Kookie kan sudah besar mandi sendiri sayang. " Soomin tiba-tiba ikut pembicaraan.