"Tok..Tok., Yoongi Hyung? " Kepala bulat Jungkook menyembul lucu di depan pintu kamar Yoongi sembari bibirnya meniru suara ketukan pintu.
Yoongi yang sedang membaca berkasnya diatas kasur menoleh, kemudian tersenyum melihat adik bungsu nya masuk kedalam kamarnya.
"kenapa Kookie? " Tanya Yoongi sembari membantu Jungkook naik ke kasurnya.
"Hyungiee ini, Kookie punya beberapa orang yang diam-diam kasih informasi pada paman Hyunbin, Kookie sudah buat pingsan mereka sebelum mereka lapor kalau Kookie mau pindah sama Jin Hyung, mereka ada digudang. " Ujar Jungkook menunjukan beberapa foto 4 orang yang tengah tergeletak pingsan pada Yoongi.
Yoongi terkejut, bagaimana adiknya ini bisa segera tahu jika ada beberapa pengawal Jonghyun yang berkhianat dengan membantu Hyunbin dari dalam.
Sedangkan mereka sangat susah mencari tahu tentang penyusupan itu.
"Kookie tahu darimana sayang, mereka berkhianat? " Tanya Yoongi was-was.
"Hyungie pikir Kookie ini bodoh yaa, Kookie setiap hari dirumah, dan Kookie perhatikan mereka diam-diam bicara dengan Soomin, kan apalagi kalau mereka itu berkhianat, tadi juga mereka diam-diam mau telepon Hyunbin, Kookie lempar saja kepalanya pakai batu bata sampai berdarah, tuhh lihat mereka pingsan. " Ujar Jungkook menceritakan detilnya pada Yoongi.
Yoongi tersenyum bangga, kemudian memeluk tubuh sang adik gemas.
"Adikku ini memang sangat jenius, baiklah biar Hyung dan NamJoon yang mengurus mereka, Kookie Siap-siap saja karena malam ini kita akan berangkat, jadwalnya dipercepat agar musuh kita tidak tahu keberangkatan kita. " Ujar Yoongi di angguki oleh Jungkook.
Jungkook pun keluar dari kamar Yoongi, dan melihat ada Taehyung dan Jimin sedang duduk di ruang santai lantai 2, langsung saja Jungkook menghampiri kedua kakaknya kemudian naik kepangkuan Jimin.
"U-uh, Rindunya nanti Kookie sama dua Hyung kesayangan Kookie ini, baik-baik disini ya jangan bolos lagi, nanti Kookie hukum. " Ujar Jungkook mendusal manja di dada Jimin.
Taehyung dan Jimin terkekeh mendengar ucapan sok bijak dari Jungkook, kemudian mereka berdua pun memeluk bersamaan tubuh berisi sang adik..
"Kookie juga disana jangan nakal, Oh iya tetap seperti ini ya, kecil terus jangan tumbuh besar, soalnya Hyung masih mau manjain Kookie selamanya." Ujar Taehyung dibalas tawa lucu dari Jungkook.
"Masa Kookie mau kecil terus!, nanti Kookie mau gedein otot biar Taetae sama Jimin Hyung, takut sama Kookie. "
"Hm silahkan, tapi Nanti Hyung duluan gedein otot sampai jadi raksasa ngalahin otot nya NamJoon Hyung."
3 Maknae itu terus bercanda, tertawa bersama hingga kedatangan Seokjin mengambil Jungkook ke gendongannya membuat kedua Hyung termuda Jungkook mengerang kesal.
"Hyungggg, kenapa Kookie diambil, kami masih mau main." Rengekan Taehyung membuat Seokjin mendengus.
"Sudah cukup tertawanya bocah-bocah. Kookie harus istirahat karena nanti malam ada penerbangan jauh, jangan sampai Kookie kelelahan nanti." Ujar Seokjin kemudian membawa Jungkook masuk kamarnya.
Jungkook melambai lucu pada Taehyung dan Jimin disertai kiss bye untuk keduanya, membuat Taehyung dan Jimin menggeram gemas ingin mencium pipi tembam Jungkook.
"Bayik itu, diam saja lucu apalagi kalau gerak. Uhhh pengen sekali aku karungin dan dibawa kemana-mana, aku rela dibilang pemulung karena bawa karung isi Kookie terus. " Ujar Taehyung disambut tawa Jimin.
Kalau gitu aku tidak mau dikatain temenan sama pemulung, aku pergi dulu dahhhh. " Jimin pun berlari masuk kamar Seokjin, menyusul Jungkook yang perlahan tertidur disamping Seokjin.