Selesai sarapan pagi, para Hyung segera bersiap untuk pergi ke taman bermain sesuai yang direncanakan oleh mereka tadi.
Soomin sebenarnya takut membiarkan 5 keponakannya pergi bersama para anak tiri nya, takutnya mereka dikerjai habis-habisan oleh Jungkook dan para saudaranya.
Tok.. Tok..
Ketukan pintu kamar nya membuyarkan lamunan Soomin.
"Masuk saja. " Titahnya kemudian Hani masuk dan menghampiri sang Ibu angkat yang tidak lain bibu nya sendiri.
"Bibi ah maksud Hani, Eomma, kenapa tidak jadi ikut, Hani takut nanti kalau kami saja yang pergi bersama mereka nanti mereka berbuat jahat pada kami,." Ujar Hani.
"Eomma juga takut sayang, tapi tadi Nenek mu melarang Eomma ikut, coba nanti Eomma fikirkan lagi ya, Eomma akan bicara dengan Nenek mu oke? "
Hani mengangguk kemudian keluar dari kamar sang Bibi.
Sedangkan di kamar Jungkook, Para Hyung Jungkook berkumpul di sana semua menanti Seokjin yang sedang membantu Jungkook bersiap pergi keluar, maklum saja, Jungkook adalah pangeran kecil mereka, meskipun saat ini Jungkook sudah berusia 15 Tahun tapi bagi mereka Jungkook tetap bayi lucu yang setiap saat harus di bantu apapun keadaannya dan Jungkook juga yang sehari-hari selalu dimanja juga tidak perduli bagaimana para Hyung, Appa juga nenek nya memperlakukan dirinya selama itu masih batas normal.
"Jimin apa maksudnya kau ingin membayarkan Bibi dan keponakannya itu belanja bersama kita? " Tanya Yoongi pada sang adik yang asik main HP di ranjang Jungkook.
"Terserah Minie dong Hyungiee, kepo saja nanti juga tahu iya kan Kookie, Taetae. " Ujar Jimin menjulurkan lidah pada Yoongi.
Taehyung dan Jungkook mengangguk setuju dengan Jimin.
Para Hyung makin dibuat penasaran oleh rencana dari 3 bocah kematian itu.
"Taehyung, jangan macam-macam, jangan ajari Kookie hal yang tidak baik. " Tegur Seokjin sambil menyisir rambut panjang Jungkook.
Jungkook mendengar perkataan Hyung nya pun cemberut.
"Hyungie jangan marah-marah, taetae Hyung dan Jimin Hyung gak nakal! Kookie baik mau ajak mereka keluar biar gak bosan dirumah!! " Seru Jungkook menghentak kaki nya lucu.
Seokjin terkekeh gemas kemudian mencium pipi bulat adiknya bertubi-tubi hingga anak itu merengek minta lepas.
"Adik ku ini menggemaskan sekali, tapi kalau mau mengerjai mereka jangan sampai keterlaluan ya sayang, kasihan mereka masih kecil. " Ucap Seokjin memberi pengertian pada sang adik.
"Tapi Kookie juga masih kecil hiks. Kookie masih Bayi huweeeee. "
Semua disana tertawa mendengar rengekan dari bungsu mereka yang masih tidak Terima dibilang sudah besar dan posisi maknae sudah berganti pada 5 keponakannya Soomin.
"Iya sayang, bagi kami, Kookie adalah bungsu kami, bayi kecil yang harus kami jaga, Hyung larang Kookie untuk tidak terlalu kelewatan mengerjai mereka agar mereka tidak balik jahat pada Kookie, Hyung tidak akan tinggal diam juga jika mereka ingin macam-macam dengan mu." Ucap Seokjin mendapatkan respon senyuman lucu ala Jungkookie. Kemudian anak itu menghamhur ke pelukan sang kakak.
"Kookie sayang Hyungie. "
Seokjin tersenyum kemudian balik memeluk tubuh Jungkook erat.
"Sudah hentikan drama romantis nya, kita segera pergi sekarang saja ayoo. " Taehyung merusak suasana, menarik Jungkook kedalam gendongan nya, kemudian membawanya keluar kamar.
Sedangkan di ruang Tamu, Nyonya besar Kim sedang asik dengan majalah fashion nya, harus terganggu dengan kedatangan Soomin.
"Eommoni, boleh Soomin bicara. " Ujarnya.
Nyonya Kim melirik sekilas Soomin kemudian mendengus tanda Soomin boleh melanjutkan perkataannya.
"Hmm."
Soomin tersenyum duduk di samping sang Ibu mertua lalu meraih pergelangan tangan nya untuk mulai merayu wanita tua itu.
"Eommoni, Soomin mohon biarkan Soomin ikut dengan anak-anak pergi ketaman hiburan, bagaimana jika terjadi sesuatu? Apalagi Jungkook baru kali ini diizinkan keluar rumah, bagaimana nanti jika Kookie sakit ditengah jalan, ada Soomin yang orang dewasa yang bisa mengurus nya."
"Heh! Ada Seokjin yang seorang dokter profesional ikut dengan mereka, sudahlah jangan banyak alasan agar kau ku izinkan pergi bersama para cucuku, justru jika kau ikut aku jadi tidak tenang, nanti kau melakukan apa-apa lagi dengan cucuku. "
Soomin terdiam mendengar ucapan pedas sang mertua.
"Tapi Eommoni, kasihan Minji dan Adik-adiknya, aku takut nanti mereka dikerjai habis-habisan oleh anak-anak. "
Nyonya Kim langsung menatap tajam Soomin, meletakkan majalah nya dimeja dengan kasar.
"Kau ingin bilang cucu ku adalah orang jahat hah!! " Serunya marah.
Soomin gelagapan, karena salah ucapan, mertua nya malah makin murka.
"Eomma, kenapa ini ribut-ribut. " Ujar Jonghyun menghampiri sang Ibu dan istrinya.
"Istri mu sudah lancang mengatai cucu-cucuku jahat, siapa dia berani mengatakan itu huh!! Eomma heran kenapa kau bisa menikah dengan wanita tidak tahu diri ini hah, Eomma menyesal mengizinkan kalian nikah saat itu. " Setelah mengucapkan itu Nyonya Kim pergi masuk kamar nya.
Kim Jonghyun menghela nnafas lalu menatap Istri nya dengan pandangan lelah juga Jengah.
"Kenapa kau selalu membuat Eomma marah, apa tidak bisa kau turuti saja keinginan Eomma, dia adalah yang dituakan disini, kau tahu jika semua titahnya disini adalah mutlak bukan. " Ujarnya lelah dengan pertengkaran istri dan ibu nya setiap hari.
"Yeobo, aku tidak akan begitu jika putra mu mau menerima keponakan ku tinggal disini dan berhenti untuk mengganggu mereka! " Seru Soomin marah.
"Soomin-ah, Anak-anak ku bukan tidak menerima mereka, jika kau ingin anak-anak ku menerima para keponakan mu itu, minta mereka juga untuk tidak mengganggu Jungkook, bukan aku tidak tahu di belakang ku bagaimana para keponakan mu itu memperlakukan putra kesayangan ku. "
"Sudah hentikan perdebatan ini, jika kau terus begini, aku tidak akan pikir panjang lagi untuk menceraikan mu, aku tidak mau hidup dengan seseorang yang tidak menghargai anak-anak ku. " Ujar Jonghyun kemudian pergi dari sana.
Para putra Kim mendengar pertengkaran orang tua mereka dari jauh menyeringai satu sama lain.
"Tinggal sedikit lagi, pertahanan Appa goyang. " Bisik Taehyung pada Seokjin yang dibalas anggukan oleh yang tertua.
"Ayo pergi, aku tidak sabar bersenang-senang dengan 5 anak tikus. " Seru Jimin keluar dari persembunyian mereka.
Minji dan ke empat Adik-adiknya pun masuk ke mobil Yoongi dengan perasaan tidak enak.
Mereka pun menuju ke sebuah taman hiburan yang terletak tidak begitu jauh dari komplek rumah mereka.
Jungkook dan Jimin menikmati berbagai wahana dengan pantauan para Hyung dibelakang, mereka tampak riang terutama Jungkook yang baru kali ini keluar rumah, lalu sampainya mereka di sebuah wahana rollercoaster, Jungkook dan Jimin menyeringai.
"Hyung, Kookie mau naik itu!! " Jungkook menunjuk rollercoaster itu dengan semangat.
"Errrr... Kookie serius sayang? Itu sangat menakutkan lohh. " Ujar NamJoon merinding dia paling takut dengan wahana satu itu.
"Kalau begitu, Namu Hyung tunggu disini saja, Kookie naik itu dengan yang lain." Jungkook menarik tangan Seokjin ke rollercoaster tersebut.
Jimin melihat Minji dan Adik-adiknya hanya diam pun menarik mereka ikut naik.
"Ayo kalian juga harus ikut kami. "
Daniele bungsu dari mereka dibuat merinding, dia sangat takut ketinggian dan wahana ekstrim begitu.
"Ayo cepat ihhh. " Jungkook memekik menyuruh mereka untuk cepat menyusul.
Akhirnya mau tidak mau mereka berlima pun mengikuti Jungkook dan para Hyung nya yang lain.
Tinggallah NamJoon, Hoseok dan Yoongi yang tidak ikut naik karena takut.
.....
Tbc...