1

11.6K 873 5
                                    

Di dalam kamar yang sunyi, hanya ada cahaya lampu tidur yang redup menemani ruangan tersebut.

Kamar itu rapi, namun penuh dengan dokumen yang tersebar di atas meja kecil di sudut ruangan.

Di atas tempat tidur seorang pria masih terjaga meski jam sudah menunjukkan jam 5:30 pagi.

Pria itu adalah Damon Hartman, seorang pria berusia-39 tahun yang hidupnya di dedikasikan sepenuhnya untuk bekerja.

Wajahnya yang tampan seperti patung dewa Yunani, meskipun lelah nampak jelas di matanya, pakaian tidurnya kusut, tapi hal itu tak mengurangi pesona wajahnya dengan karakter tajam--mata yang dalam, rahang yang tegas dan tubuh berotot.

Damon adalah pemilik perusahaan raksasa yang menjangkau beberapa negara, sepanjang hidupnya ia hanya bekerja setelah kehilangan kedua orang tuanya akibat kecelakaan pesawat saat berumur-15 tahun.

Pagi harinya, ketika asistennya datang untuk membangunkannya, mereka mendapati keadaan Damon yang sudah tak bernafas, berita kematiannya segera menyebar.

Mengguncang awak media, orang orang terkejut, karena Damon yang tampak begitu kuat dan ambisius mengakhiri hidupnya karena angin duduk akibat terlalu lelah bekerja.

Upacara pemakaman nya di gelar penuh penghormatan, banyak orang hadir, dari kolega hingga mereka yang mengenalnya sebagai pemimpin perusahaan yang hebat.

Meskipun Damon tidak memiliki keluarga dekat, pemakamannya dihadiri oleh orang-orang yang pernah terhubung dengan hidupnya.

Di antara pelayat ada seseorang pria yang menonjol kerumunan, Oliver Reed.

Teman dekat Damon sejak kecil berdiri di dekat makam dengan mata yang berat, Oliver menggunakan setelan hitam rapi namun wajahnya menunjukkan duka yang mendalam.

Oliver berdiri di depan nisan Damon, diam sejenak untuk meredakan emosinya. Di tangannya ia memegang seikat bunga aster putih, bunga yang selalu disukai Damon yang berarti kesederhanaan.

"Kau selalu hidup dalam kesunyian Dam, semoga disana kau menemukan kedamaian yang tak pernah kau dapatkan di sini" Ucap Oliver dengan suara serak, menatap nisan temannya dengan rasa kehilangan.

Dia menarik nafas panjang menahan perasaan membuncah didadanya, "aku akan merindukanmu, Damon. Mungkin kita jarang bertemu akhir-akhir ini, ini bukan selamat tinggal Dam, hanya sampai kita bertemu lagi."

Air mata menetes perlahan dari sudut mata Oliver, dia mengusap wajahnya dengan kasar mencoba menahan kesedihan yang mendalam karena meninggalnya sang teman yang mendadak.

Oliver berdiri berbalik pergi, meninggalkan makam yang kini tenang.

Seiring langkah Oliver menjauh, cahaya lembut mulai muncul di sekeliling makam Damon, memudar dengan anggun.

Kini, tidak ada lagi Damon hartman hanya tersisa Liam Carter, yang memulai perjalanan hidupnya di tubuh yang berbeda.

Tbc.

Brothership &bromance area.

Becoming PapaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang