4

9.4K 869 22
                                    

'Maximilian Leo carter' seorang mahasiswa jenius yang juga merupakan ketua organisasi di Universitas Bintangkasa sedang tenggelam dalam tumpukan tugas-tugas kuliahnya.

Kacamata bulat bertengger di ujung hidungnya yang tegas,mengingatkannya bahwa ia sudah mengalami minus di usia muda.

Kelelahan bukanlah hal yang baru baginya namun yang membuatnya sering termenung adalah kenangan tentang Papanya, sosok yang dulu ia anggap seperti pahlawan sekarang terasa begitu jauh.

Dulu, Leo selalu melihat Papanya sebagai figur yang sempurna, tetapi pahlawan yang ia kagumi itu juga yang telah mematahkan semangatnya.

Papanya menuntut kesempurnaan tanpa henti, dan Leo yang berbeda dari dua adik kembarnya yang masih duduk di kelas 11 SMA memilih untuk memenuhi tuntutan itu.

Tidak seperti adik-adiknya yang seringkali bersikap acuh dan memberontak, Leo mengorbankan masa mudanya untuk mencapai nilai yang sempurna.

Namun, bukan penghargaan yang ia dapatkan melainkan hukuman jika ia sedikit saja meleset dari standar yang di tetapkan sang Papa.

Hukuman fisik seperti cambukan, dikurung di ruang gelap dan tidak diberi makan sudah menjadi bagian dari rutinitas hidupnya.

Namun, Leo tetap berusaha keras, baginya satu-satunya cara agar membuat Papanya bangga adalah dengan mencapai kesempurnaan, meski hal itu membuat tubuhnya penuh dengan luka.

Jika lelah atau sedih bukannya mengeluh, Leo lebih memilih untuk terus belajar meskipun tubuhnya seringkali kelelahan hingga berakhir di rumah sakit.

Di kampus Leo adalah sosok yang di kagumi, Tingginya 182 Cm, kulitnya putih pucat dengan lingkaran hitam dibawah matanya sebagai bukti kurang tidur.

Sosoknya yang sempurna menarik perhatian banyak orang, terutama para gadis yang memuja kecerdasannya, keaktifannya dan kepribadiannya yang lembut.

Namun, dibalik semua itu, Leo menyimpan luka batin yang mendalam, ia tau bahwa pujian dari dunia luar tak akan pernah cukup untuk mendapatkan pengakuan dari orang yang paling ia inginkan---Papanya.

Sejak perceraian orang tuanya, setelah ibunya berselingkuh dengan salah satu karyawan Papanya, dan saat itu Papanya berubah.

Papanya menjadi dingin, tak lagi peduli pada mereka meski Leo dan kedua adiknya mewarisi sedikit fitur wajah dari sang ibu mereka. Ia tau bahwa kebencian Papanya tak berasal dari kemiripan fisik mereka dengan sang ibu.

Kebencian itu ada karena mereka lahir dari rahim wanita yang telah mengkhianatinya.

Di tengah keheningan malam, Leo berbaring di kasurnya kelelahan dari tugas-tugas dan tekanan hidup membuatnya lemas.

Sebelum mata itu terpejam Leo bergumam, "Semoga suatu hari nanti Papa akan memujiku dan menyayangiku lagi."

Namun jauh di lubuk hatinya Leo tau bahwa harapan itu mungkin akan menjadi mimpi dan angan-angan semata yang tak pernah terwujud.

°°

Liam tertidur namun,  namun ketenangan itu terganggu dengan sebuah mimpi yang aneh.

Liam mendapati dirinya berdiri di tempat yang asing, di kelilingi kabut tipis yang melayang-layang di sekitarnya.

Di depannya seorang pria berdiri, memandangnya dengan sorot mata sulit di jelaskan---ada kesedihan tapi juga ketenangan di dalamnya, pria itu sangat mirip dengannya. Itu Liam Carter asli.

Becoming PapaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang