hilangnya adel

6 7 0
                                    

Hari itu terasa seperti hari biasa. Keira baru saja pulang dari sekolah dan merasa lelah setelah menjalani hari yang panjang. Adelina, adik kecilnya, biasanya menyambutnya dengan pelukan dan canda tawa begitu dia masuk rumah. Namun kali ini, suasana terasa berbeda.

"Kenapa sepi banget, ya?" Gumamnya

Dia meletakkan tasnya di sofa dan memanggil adiknya.

"Del? Adel, kamu di mana?" Panggil Keira

Tidak ada jawaban. Keira mulai merasa gelisah. Biasanya, Adelina akan langsung berlari ke arahnya begitu mendengar namanya dipanggil. Keira berjalan ke kamar Adel, berharap menemukan adiknya di sana, tapi kamar itu kosong.

"Ibu! Ibu di mana?"

Dia mulai mencari di setiap sudut rumah, dari dapur hingga halaman belakang, tapi tidak menemukan siapa pun. Jantung Keira mulai berdegup kencang. Segera, dia menuju kamar Ibu untuk melihat apakah Ibu sedang bersama Adel, tetapi kamar itu pun kosong.

"Apa mungkin mereka lagi keluar tanpa bilang, ya?" Ucap Keira berusaha menepis pikirannya yang buruk

Saat itu, pintu depan terbuka, dan Ibu Ratna masuk dengan wajah bingung. Dia membawa beberapa kantong belanjaan.

"Keira, kenapa? Kamu kelihatan lagi panik gitu." Tanya sang ibu

"Bu, Adel di mana? Aku udah cari di seluruh rumah tapi ngga ketemu." Tanya Keira

"Adel? Bukannya dia tadi di rumah? Ibu cuma keluar sebentar aja buat belanja." Jawab Bu Ratna panik

Pikiran Keira langsung dipenuhi dengan berbagai kemungkinan buruk. Bagaimana bisa seorang anak berusia lima tahun hilang begitu saja?

"Bu, kita harus cari dia sekarang. Ini ngga mungkin dia pergi jauh sendiri!"

Ibu Ratna segera meletakkan belanjaannya dan bersama Keira mulai mencari Adel di sekitar lingkungan rumah. Mereka mengetuk pintu rumah tetangga, menanyakan apakah ada yang melihat Adel, tapi tidak ada yang tahu apa apa.

"Ayo kita cek ke taman, bisa jadi dia lagi main di sana." Usul sang ibu

Mereka bergegas ke taman yang biasa dikunjungi Adel, tetapi hasilnya nihil. Keira mulai merasa panik, pikirannya dipenuhi kekhawatiran terburuk.

"Adel, di mana kamu? Ya Tuhan, tolong jangan terjadi apa apa..." Ucap Keira didalam hatinya

Saat mereka kembali ke rumah tanpa petunjuk, Keira tiba-tiba teringat sesuatu, Rudi. Sejak dia mulai tinggal bersama mereka, Keira sering melihat bagaimana Rudi memandang Adel dengan cara yang tidak biasa, bahkan terkadang merasa ada yang salah.

"Bu, Rudi... Rudi bisa jadi ada hubungannya." Ucap Keira dengan nada curiga

"Maksud kamu apa, Kei? Rudi ngga mungkin lakuin hal hal kaya gini." Jawab sang ibu yang terkejut

"Bu, aku ngga nyaman sama Rudi sejak awal. Ada yang aneh. Aku ngga mau berprasangka buruk, tapi kita harus cari tahu." Ucap Keira penuh keyakinan

Meskipun Ibu Ratna tampak ragu, kekhawatiran di wajah Keira mulai meresap ke dalam pikirannya. Mereka segera memutuskan untuk menghubungi Rudi, tetapi ponselnya tidak aktif.

"Bu, kita harus lapor ke polisi. Ini ngga bisa dibiarin." Usul Keira

Ibu Ratna, yang mulai terisak, akhirnya setuju. Mereka bergegas ke kantor polisi untuk melaporkan hilangnya Adel. Sementara itu, di dalam hati Keira, perasaan takut yang mendalam semakin menghantui. Dia tahu sesuatu yang buruk sedang terjadi, dan dia tidak akan berhenti sampai menemukan Adel.

*****

Malam itu, setelah seharian mencari Adel tanpa hasil, Keira dan Ibu Ratna duduk di ruang tamu, kelelahan dan putus asa. Keira tidak bisa menghilangkan firasat buruknya tentang Rudi. Dia sudah berulang kali menelepon ponsel Rudi, tapi tidak ada jawaban.

Jejak derita, harapan KeiraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang