Bad decision

49 11 3
                                    

Benar apa kata orang orang bahwa penyesalan datang diakhir, seperti ini lah Jimin sekarang, menyesal karena begitu mudah mematuhi perintah ayahnya untuk tinggal bersama pria tidak dikenal yang saat ini tengah duduk di sampingnya, mengemudi mobil dengan tenang.

Jimin akui pria itu tampan, saking tampannya sampai membuat Jimin hanya dapat melirik keluar jendela untuk menghindari malu saat telinganya mulai memerah, walau sesekali ia akan mencuri pandangan sekilas.

Sekarang sekitar pukul 16.00, sudah satu jam sejak keberangkatannya tapi mobil ini tak kunjung sampai di tujuan, apakah rumahnya memang sejauh itu? Jimin bosan.

Cowok itu kembali melirik ke arah pria disampingnya yang sialnya sangat tampan, rupanya...pria itu juga sedang meliriknya. Dengan cepat Jimin mengembalikan pandangannya keluar jendela.

"Ngapain Lo liat liat gue?!" Ucap nya ketus untuk menutupi rasa malunya.

"Bukannya Lo yang dari tadi ngelirik gue?" Jawabnya percaya diri meski nadanya begitu datar.

Jimin mengedikkan bahunya sambil menunjukkan smirk nya, apa apaan jawaban itu, menyebalkan.

"Kita ketemu lagi, park Jimin"

"Mimpi Lo pernah ketemu sama gue!"

Pria itu menaikkan sebelah alisnya, benarkah orang se tampan dirinya dapat dilupakan? Atau Jimin hanya pura pura?

"Lo gak inget gue?"

"Dih! Kenal aja kaga! Dasar orang tua" suaranya memelan diakhir.

"Gue 22 tahun, masih remaja akhir"

"Gak peduli!"

"Gue Kim Taehyung, inget?"

Sebentar, Jimin tidak asing dengan nama itu, tapi kapan ia pernah mendengarnya?

"Gak"

Kedua alis taehyung menukik, tidak bisa dibiarkan, Jimin harus mengingatnya, bahkan pertemuan mereka untuk pertama kali-tidak, pertama kali hanya berlaku untuk Jimin- sangat tidak terduga.

"Gue kasih clue nya"

"(Gak jelas ih! Malah tebak tebakan!)"

"Akhir bulan, bar xxx, judi, mabuk, jas"

Jimin hanya diam, bukan karena berpikir, melainkan karena tidak peduli dengan apa yang pria itu katakan.

"Sekarang-"

"Engga...engga...gue gak inget~" jawabnya sedikit bernada karena malas.

Jimin dapat melihat bagaimna Taehyung membawa mobilnya ke tepi jalan. Cowok itu menoleh dan mendapati wajah pria itu dengan kedua alis yang menukik marah tengah menghadapnya.

Apa Jimin melakukan kesalahan? Nyali nya ciut tanpa diperintah hanya dengan tatapan intens yang yang dilempar untuknya.

Jimin sempat memekik sebelum akhirnya suaranya tertahan lantaran tangan besar taehyung yang tiba tiba bertengger di tengkuknya ditarik dengan kasar.

Kedua matanya tertutup rapat saat merasakan gerakan bibir yang kasar dan menuntut di depan bibirnya.

Tidak diam, tentu Jimin memberontak, namun pukulan dan dorongan yang ia berikan tidak berarti apa apa, malah pria itu semakin kasar melakukannya.

Mengingat apa yang pernah Jungkook katakan, ini adalah pelecehan!, rasanya ingin menangis, Jimin ketakutan sekarang.

Tapi tunggu...ada yang aneh

Jimin seperti pernah melakukan ini sebelumnya, ciuman kasar ini, satu satunya perkiraan yang paling tepat adalah...

Taehyung menatap kedalam manik Jimin dengan kedua mata tajamnya setelah melepas tautan bibirnya. Jika setelah ini anak SMA dihadapannya belum juga mengingatnya, ia tidak segan untuk menjelajahi leher putih itu hanya demi membuatnya ingat.

Never Gonna Be YoursTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang