Aneh

42 7 1
                                    

"Jadi dia suami Lo?" Tanya Yoongi sambil menunjuk ponsel Jimin yang digenggamnya.

"Bukan lah! Dia yang mau sama gue, gue sih ogah!"

"Gaya Lo ogah ogah tapi nyuri fotonya pas tidur!"

"Bawa sini!"

Jimin menyambar ponselnya kembali ke tangannya, ia kehabisan kata kata untuk membalas Yoongi yang benar adanya.

Jimin mencuri foto saat Taehyung terlelap tadi malam, wajah datar tanpa ekspresi dengan rahang tegas itu tiba tiba menjadi begitu tenang dan damai saat tidur, akan sia sia jika Jimin hanya menatapnya terus menerus, lebih baik potret saja sekalian.

Jimin dan Yoongi berada di pojok bagian belakang, tepatnya berada di bangku Yoongi. Jimin menceritakan semuanya dari awal hingga akhir seperti yang ia ceritakan pada Jungkook, sambil menunggu waktu istirahat selesai.

Entah, Jimin hanya suka menceritakan kejadian itu pada orang orang terdekatnya.

Padahal Yoongi merasa ingin ke kantin saat istirahat karena lapar, tapi melihat jimin yang bercerita dengan bersemangat dan antusias tiba tiba rasa laparnya teralihkan, Yoongi melupakan rasa lapar diperutnya demi agar Jimin puas dengan apa yang diceritakan untuknya.

"Tapi serius Yoon..., ganteng banget"

"Jadinya Lo terima kaga?!"

"KAGA LAH! Gue masih berharap sama Jungkook hyung"

"Buat gue ya?"

"Apanya?"

"Taehyung ahjussi"

"Gak lah! Se enak pantat Lo aja!"

"'gak?' " Yoongi menatap Jimin lamat.

Jimin gelagapan.

"M-maksud gue..., 'gak bakal mau lah' dia sama Lo, Lo yang kerjaannya cuma tidur di kelas" Jimin melirik keluar jendela demi menyembunyikan gelagat aneh nya meski malah membuatnya terlihat jelas.

"Dari pada Lo, bolos kelas" balas Yoongi

Jimin melotot.

"Gue bolos tapi bangku gue di depan! Lah elo? Dibelakang, pojok, tidur lagi!"

Yoongi terkekeh kemudian menyorot pelan kepala Jimin.

"Goblok! Udah tau bangku Lo di depan harusnya Lo jangan bolos, pantesan jadi buronan!"

Jimin mencebikkan bibirnya, kemudian kembali melirik keluar jendela, membiarkan pikirannya beradu dengan batinnya. Satu hari tanpa Jungkook dan malah bersama pria tampan seperti Taehyung membuatnya goyah. Jimin benci ini.

Jimin benci ketika sadar bahwa dirinya tidak terikat hubungan apapun dengan Jungkook, bahkan pria itu tidak mendukung perasaannya sama sekali, se andainya mereka menjalin hubungan pasti Jungkook akan memarahinya karena cemburu, itu lebih baik bagi Jimin.

Huffftt... ekspektasi nya terlalu tinggi untuk Jungkook membalas perasaannya.

Semua usaha yang Taehyung lakukan demi menarik perhatiannya kemarin, Jimin benci perlakuan itu, saat hatinya menerima meski bibirnya dengan jelas mengatakan 'tidak'.

Jika terus seperti ini hanya akan membuatnya bingung, Jimin mencintai Jungkook, Disisi lain Jimin senang ketika taehyung memperhatikannya.

"Sialan!" Gumam Jimin mengumpat

Yoongi ikut melirik keluar jendela, mancari apanyang kira kira membuat Jimin mengumpat.

"Apa yang 'sialan'?"

"Yoon..." Panggil Jimin tanpa mengalihkan pandangannya dari luar jendela

"Hm?"

"Lo kentut ya?" Jimin menatap Yoongi

Never Gonna Be YoursTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang