Pelampung unicorn

44 8 1
                                    

Jimin terbangun dari tidurnya, wajah tampan yang berjarak tak jauh dari wajahnya menyapa paginya, dengan tanpa sadar kakinya menendang tubuh pria itu menjauh darinya.

Pria itu melenguh bukan karena tendangan Jimin melainkan karena tidurnya yang terusik, sedangkan Jimin yang entah kerasukan apa langsung meraba raba tubuhnya sendiri setelah duduk.

"Lo apain gue semalem?!" Jimin melempar tatapan nyalang nya.

Otaknya tak dapat mengingat detail apa saja yang terjadi semalam selain dirinya yang ketiduran setelah bebenah, dan bagaimana pria itu tidur bersamanya bahkan ia tidak tau.

"Ahjussi!"

"Berisik..." Dengan suara serak khas bangun tidur Taehyung berucap.

Kedua mata Jimin membola menatap pria yang masih memejam dengan tenang disana. Kemudian Jimin mengambil bantal sebagai sarana untuk memukul pria Kim itu.

"Jawab gue! Jawab gue! Banguuuunnn!!!"

"Aish... Park Jimin~" Taehyung melindungi tubuhnya dengan kedua lengannya.

Jimin terus memukulinya dengan bantal hingga Taehyung menangkap benda empuk itu dan membuang nya. Netra nya menatap manik Jimin.

"Satu, gue gak apa apain Lo semalem, dua, kalo Lo tanya kenapa gue tidur bareng Lo...jawabannya ini kamar gue kalo Lo lupa"

"Gue mau tidur dikamar lain aja!"

"Gue udah bilang kalo itu semua bukan kamar"

"Masa rumah Segede gini cuma ada satu kamar?!"

"Toh gue gak punya sodara" taehyung menutup matanya kembali.

Jimin menghela napasnya panjang sebelum membuangnya kasar, ia tidak yakin Jungkook bisa tergantikan oleh manusia menyebalkan seperti orang tua ini, tidak, bahkan Jimin tidak ingin hal itu terjadi.

Cowok itu memutar tubuhnya, matanya beralih menatap jam digital diatas nakas. Jam menunjukan pukul

07.15

"GUE TELAT!!' Pekiknya panik.

Jimin bergegas turun dari kasur sebelum memekik kala bagian belakang piyamanya ditarik hingga tubuhnya kembali terjatuh dikasur.

Tubuh kecilnya dipaksa merapat lebih dekat oleh tangan besar yang kemudian melingkar di pinggangnya. Jimin dapat merasakan bagai mana lengan kekar taehyung yang menjadi bantal untuk kepalanya.

-Jimin berontak-

"Gue udah telat! Nanti gue dihukum lagi~!" Rengeknya, takut jika Jungkook lagi yang membawanya ke ruang BK.

"Ssttt..."

Taehyung mengapit kepala Jimin diantara dagu dan ceruk lehernya, lantas Jimin berdiam tak berkutik, posisi ini hanya akan membuat wajah Jimin memerah hingga ke telinga.

"Ini hari Minggu"

Benar, ini hari Minggu, bagaimana Jimin bisa lupa?

"B-berarti...Lo gak kerja ya?" Tanya nya basa basi.

"Harusnya gue hadir buat meeting dadakan, tapi gue disuruh nemenin Lo"

"Kata ayah?"

pria yang memeluknya ini mengangguk. Jimin ikut meneguk saliva nya saat sesuatu yang menonjol pada leher taehyung bergerak naik turun.

Jimin berusaha keluar dari dekapan pria itu tapi lagi lagi gagal, bahkan Jimin menarik tangannya kembali saat menyentuh perut taehyung untuk mencubitnya. Wajahnya kian bersemu, Jimin menggeleng pelan demi mengusir pikiran anehnya.

Never Gonna Be YoursTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang