[B2:8] Cintanya Jess

610 100 11
                                    

Bab ini sedikit terhubung dengan bulol season 1 bab 9!

Enjoy the story!

❦❦❦

Sebuah bola berbahan karet itu berbunyi nyaring saat beberapa kali dipantulkan ke lantai. Daritadi sudah berapa kali bola tersebut berhasil di masukkan ke dalam ring basket.

Dari jauh seseorang memperhatikannya, dengan senyum tipis terulas menatap bangga pada putarnya yang semakin mahir di bidang non-akademiknya.

"Loh kenapa berhenti?" Jess terheran,

Regie yang sudah sadar melihat keberadaan papinya pun menyimpan bola tadi seraya menyeka keringatnya,

"Malu diliat Papi."

"Aneh." dengus Jess, lalu dengan isyarat meminta bola di tangan anaknya, "Tanding yuk?"

"Mau lawan aku?"

Jess terkekeh, "Kamu udah jelas menang dapetin Mami. Tapi urusan basket jangan raguin Papi."

"Oke. Ayo tanding!"

Senyum tipis Jess terulas, ia suka melihat anaknya optimis.

Bola sudah ditangan Regie, memantul berkali-kali dan dihadang Jess dengan semangat sebelum akhirnya memang anaknya yang memenangkan.

Sengaja kalah, kata Jess. Padahal memang kalah, apalagi tinggi badan Regie sudah melebihi tingginya. Bukan dari dia apalagi Olla, tetapi dari Opa Shane lah Regie bisa sangat menjulang tinggi. Entah lah, Jess juga kurang mengerti tentang genetik.

"Nih jus jeruknya."

"Makasih Papi!"

Karena kalah, jadi Jess harus menuruti apa kemauan anaknya, untungnya sangat sederhana, hanya ingin dibuatkan jus jeruk kesukaannya.

Jess mengangguk pelan sembari menenggak air putih dingin yang dibawanya dari dapur tadi.

"Sore ini Papi sama Mami mau ke rumah sakit nengokin Kakek. Kamu mau ikut?"

Kepala Regie tergeleng pelan, "Disana pasti ada tante Ribka." sendunya,

"Bocahh." Jess tergeleng heran sambil mengacak rambut putranya itu, "Kok bisa sih kamu suka sama tantemu sendiri?"

Regie mengedikkan pundaknya, "Nggak tau. Tapi mungkin karena keseringan bareng dari kecil, jadi Regie nggak punya pilihan lain buat suka yang lain?"

"Maksudnya?" Jess jadi serius menyimak, sembari membetulkan posisi duduknya.

"Iya maksudnya karena dari dulu Regie kan mainnya sama tante Ribka mulu. Papi ngerasa gitu nggak sama Mami? Papi kan dari kecil udah main sama Mami, makanya Papi sukanya sama Mami doang?"

"Weits weitss.. Ada yang harus dikoreksi nih." Protes Jess, lalu menegak air dinginnya lagi sebelum menatap serius anaknya.

Regie menaikkan satu alisnya, "Salah ya?"

"Kurang tepat." sahut Jess, "Mami sama Papi emang dari dulu selalu bareng, tapi bukan berarti kami nggak pernah ngelewatin masa badai."

"Badai?"

"Iya, anggap aja cobaan dalam hubungan. Papi jadi yakin nikahin Mami kamu justru karena kami sering berpisah. Bukan break up, tapi karena keadaan, kesibukan masing-masing."

"Regie kira Mami Papi selalu bareng. Soalnya nggak pernah liat kalian jauh-jauhan. Mami sih, sering uring-uringan kalau nggak ada Papi."

"Gitu kahh??" Jess jadi semangat, sambil menyengir.

Bulol 2: Chandra Fams (KACILA)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang