🕊 : Quatre • accepter ou refuser? •

87 17 9
                                    

--Happy Reading Unadres's--

Tengah malam Agres masih terjaga, dia berada di kamar balkon nya. Kondisi nya jauh dari kata baik baik saja, dia sudah banyak menghabiskan rokok nya dan berkali kali mengumpat kasar.

Tangan nya terkepal kuat, mata nya memancarkan rasa dendam yang dalam perasaan entah mengapa rasa ingin membalas dendam dan menyakiti orang tumbuh di dalam hati nya.

"Sialan! Anj- ga bisa gue ga suka sama Cheril bangsat!, dari dulu gue suka sama Angel tapi kenapa sekarang malah gini!? Keparat! Sialan!" Umpat Agres kesal.

Diam diam, mata nya menerawang jauh ke depan otak nya berpikir tentang sesuatu. Sedetik kemudian ia tersenyum, dan terkekeh kecil.

"Let's playing!"

.....

Keesokan hari nya, Agres, Angel, Kinara dan Elbara sekeluarga itu tengah sarapan bersama. Tidak ada percakapan di antara mereka, dan tiba tiba gejolak berasal dari perut Angel membuat Angel buru buru menutup mulut nya.

"El, kamu kenapa sayang?" Tanya Kinara dia menatap ke arah sang putri.

Angel menatap sang bunda, setelah dirasa mual nya mereda. " i'm okay bun, dari semalam emang aku lagi kurang enak badan masuk angin" ucap Angel.

"Ohh bener?" Tanya Kinara

"Iya bun, kemaren Angel udah coba cek ko ke dokter Kelly" jawab Angel.

Kinara beroh-ria mempercayai ucapan Angel, sedangkan Agres menatap curiga ke arah Angel hendak membuka suara Elbara lebih dulu angkat bicara.

"Res" panggil Elbara pada sang putra.

Agres menoleh ke arah sang ayah, "kenapa yah?" Tanya nya.

"Gimana? Kamu udah mutusin jawaban nya?" Tanya Elbara.

Agres mengepalkan tangan nya, ia kesal kenapa harus di bahas di depan Angel? "Nanti Agres kasih tau" jawab nya

"bun, yah Angel pergi berangkat duluan ya" ujar Angel seraya membuka ponsel nya.

"Loh kamu ga bareng Agres aja?" Tanya Elbara.

Angel menggeleng, "aku udah duluan janji sama jena dia udah nunggu di halte depan" jawab Angel.

"Lo beneran?" Agres bertanya tak percaya, ia takut jika itu hanya alasan Angel untuk menjauhi nya.

Angel mengangguk meyakinkan, "iyaa jena semalam ngajak bareng udah ya bun yah aku pamit" ujar nya seraya bangkit dan mengecup punggung tangan kedua orang tua nya.

"Assalamualaikum!" Lanjutnya lalu berlari kecil keluar rumah.

"Gres, bunda harap kamu mau ya nerima perjodohan itu bunda seneng banget kalau kamu nerima apalagi cheril itu mantu idaman bunda banget" jelas Kinara excited.

Agres terdiam sejenak, benar kata Angel bunda sangat berharap ia menerima perjodohan nya. Tapi ia juga tak mau lari dari kesalahan yang telah ia buat.

Melihat sang putra diam membuat Elbara merasa jika Agres sebenarnya tidak ingin akan hal itu, Elbara tau rasa nya ia paham betul akan itu karena ia mengalami nya dulu.

Niskala CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang