🕊: Trois •début du problème•

96 16 15
                                    

------Happy Reading Unadres's------

Selepas pertemuan tadi Angel memutuskan untuk kembali kerumah, diri nya menghela nafas kini ia benar benar gelisah. Tadi juga ia sempat menghampiri cafe bersama Kelly, dan sekarang ia sudah sampai di depan rumah.

Dia semakin gelisah saat mengetahui mobil Elbara sudah terpakir di garasi, juga ada satu mobil tamu yang juga terparkir disana. Angel menyakinkan diri nya jika tidak akan terjadi apa apa, dia melangkah namun belum juga masuk ke dalam rumah ia di buat termenung.

"Jadi bunda mau jodohin aku sama Cheril?" Tanya Agres.

"Iya nak, lagian Cheril itu udah lama suka sama kamu dan memang sejak dulu kami ingin jodohin kalian jika besar" ujar Devira.

"iya gres, aku emang udah suka sama kamu" ujar Cheril.

Angel mundur perlahan, dia memilih untuk pergi. Apa tadi? Agres sudah lama di jodohkan dengan Cheril? Cheril Dheara Willona? anak dari sahabat sang bunda Devira dan Devan?.

Ingat kan siapa Devira dan Devan?

Angel duduk di bangku taman yang tak jauh dari rumah nya, diri nya menutup kedua muka nya. Rasa menyesal marah kecewa takut semua menjadi satu, dia menangis cukup keras.

Beruntung hari sudah sore, dan taman ini memang nya sepi. Pernyataan Kelly tadi melintas tiba tiba di pikiran nya berputar putar.

"Kamu harus kuat ya, aunty bingung mau ngucapin selamat atau kuatin kamu, kamu hamil el"

"Kamu hamil"

"Kamu hamil"

Satu kalimat itu membuat nya semakin terpukul, dia harus bagaimana? Menggugurkan bayi ini? Menutupi kehamilan nya dari Agres dan mengurus bayi ini tanpa sosok ayah?.

Mau bagaimana pun Agres dan Cheril sudah di jodohkan dari kecil, jika Angel melarang nya bukan kah itu jahat? Dia merebut milik Cheril dan menyakiti hati Cheril.

Setelah puas menangis Angel menghapus jejak air mata nya, dia menatap langit yang mulai gelap dan tersenyum seraya mengelus perut nya.

"Maafin buna ya? Tapi buna ga mau merebut apa yang udah jadi milik seseorang dari dulu nak, gapapa kamu ada buna" monolog nya, mata nya kembali berkaca kaca.

"Aku harus pulang" tambah nya lalu memutuskan untuk pergi dan pulang ke rumah.

.....

Angel melangkah masuk ke dalam rumah, kebetulan Kinara lewat dan melihat anak angkat nya dia terlihat senang, berbeda dengan Angel yang sibuk bergelut dengan pikiran nya.

"PUTRI BUNDA!!" teriak Kinara berlari kecil memeluk putri nya, sudah lama ia tak memeluk Angel.

Angel membalas pelukkan Kinara, satu tetes air mata nya keluar dengan cepat cepat ia menghapus nya. Rasa nya ingin sekali menangis , mengadu di pelukan bunda nya.

Kinara melepas pelukkan nya, dia menggengan tangan sang putri. "Kamu kemana tadi? Ko baru pulang" tanya nya.

"itu bun aku main tadi" alibi Angel sekena nya.

"Ohh.. ayo deh bunda mau cerita" Kinara menarik tangan Angel untuk duduk si sofa.

"Cerita apa bun?" Tanya Angel.

"Impian bunda sama devira terwujud, cheril dan Agres udah bunda jodohin tadi kita ngomongin perjodohan nya. Sayang si kamu ga ada" jelas Kinara senang, tanpa ia sadari Angel menyembunyikan rasa sedih nya.

Dia mengangguk senang, "wah asik dong, ntar cheril jadi kaka ipar aku. Kaka udah nerima?" Tanya nya di penuhi rasa sakit dan kebohongan.

Kinara menggeleng "kaka belum jawab dia minta waktu, tapi kalau kaka mau bunda seneng banget" ujar nya antusias.

"iyaa semoga harapan bunda terwujud, aku ke kamar dulu" ujar Angel, ia tak kuat ingin nangis.

"Iyaa" ujar Kinara.

Angel bangkit dan berlalu menaiki tangga menuju kamar nya, hendak menutup pintu kamat tiba tiba Agres menerobos masuk dan mengunci pintu.

"KAK!" pekik Angel kesal.

"el dengerin kaka dulu ya? gu-

--ga usah nolak ka, jangan hancurin banyak orang demi gue ka" sela Angel.

"Tapi gue juga udah ngerusak lo el" ujar Agres.

"Cuma gue, gue gapapa ga hamil ko. jangan hancurin harapan bunda, tante devira, jangan hancurin perasaan cherill juga" jelas Angel, jelas ini tak sulit.

"tapi kalau lo hamil gimana? Lagian mau lo hamil atau ga gue harus tetep tanggung jawab" kekeh Agres.

Angel menunduk ia menangis, tapi tidak! Ia tak boleh luluh, ia tak boleh egois. "kaa... jangan gitu, bunda udah seneng banget impian nya terwujud, dia berharap kaka jawab iyaa. Kaka mau buat bunda sedih?" Ujar nya.

Agres menggeleng lemah, kenapa jadi sesulit ini? Ia tak menyangka akan jadi serumit ini. Padahal niat nya saat tau bunda dan ayah nya pulang Agres ingin menjelaskan semua nya, eh tapi malah begini jadi nya.

"gue harus gimana el ?" Tanya Agres .

" gue inta lo jangan kecewain bunda ka..." ujar Angel, ia mengerti posisi Agres memang serba salah.

" tapi kalau gue nurutin kemaun bunda, gue bikin lo kecewa el. Dan itu sama aja" ucap Agres.

"Ka lo keluar dulu ya, gue capek mau tidur " pinta! Angel.

"Tapi el-

-kaa pelase gue capek mau istirahat" sela Angel akhirnya Agres mengangguk pasrah ia keluar dari kamar Angel.

Setelah Agres keluar Angel menutup pintu kamar tak lupa ia mengunci nya, bahu nya melorot lesu bersandar pada pintu dan mulai kembali menangis.

Ingin rasa nya ia mengulang waktu, dimana malam itu belum terjadi, dimana ia tak membuka pintu kamar nya pada waktu itu pasti semua nya tak akan serumit ini.

"Gue capek tuhan, kenapa jadi gini? Kenapa harus bersamaan?" monolog nya.

Ia memangis seorang diri , untung saja kamar nya kedap suara. Jadi sekeras mana ia memangis dan sekeras mana ia berteriak orang tidak akan dengar.

Tiba tiba perut nya terasa keram, Angel merekat kuat perut jya keringat mulai bercucuran suara ringisan mulai terdengar. Sekuat tenanga ia mencoba tenang, menarik nafas agar nafasnya menjadi teratur kembali.

"Shh.. sakit ga kuat" lirih Angel, dan tak lama dari itu ia pingsan seorang diri.

--To be countiuned--

JANGAN LUPA VOTMEN NYA YA UNADRES'S!! SEE YOU NEXT TIME BABAY!!

Niskala CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang