Niskala Cinta

🕊 : Huit •le plus malade ?•

HEYY! AYO VOTE COMMENT AND FOLLOW IG AUNAA YUK!

IG : lvly.unaa

---HAPPY READING UNADRES'S---

Pada malam harinya , disalah satu ruangan rawat vvip di rumah sakit Central Medica. Terdapat satu keluarga yang tengah berkumpul, Angel di nyatakan harus di rawat karena kandungan nya lemah itu lah sebabnya kenapa Agres, Elbara, Kinara dan Cherill berada disini.

"Yang tadi ayah sama bunda bilang serius Angel Agres" ucap Elbara terdengar mutlak, sikap menjunjung tinggi keputusan yang ia keluarkan turun dari sang papa.

"Ga! Aku ga setuju bunda ayah!" Bantah Cherill, hei lagian istri mana yang ingin memiliki madu bukan? Tidak ada Satu pun.

"jika begitu apa mau kamu diceraikan?" tanya Kinara mampu membuat Cherill terdiam seribu bahasa.

Angel yang sedari diam ikut membuka suara " bunda! Jangan gitu lagian aku juga ga mau nikah sama ka agres bun!" Tegas nya.

"lagian kedua pilihan itu sulit buat Cherill bun, istri mana yang ingin punya madu? Dan istri mana yang mau di ceraikan?" tambah Angel.

Kinara terdiam itu benar , tapi apa itu artinya ia harus mengabaikan satu nasib putrinya yang mengenaskan?. "bunda tau bunda tau sayang... tapi apa akan adil jika salah satu nya tersakiti sendirian? Dan menurut bunda Angel lebih membutuhkan agres karena angel mengandung anak dari agres itu benar bukan?" jelas Kinara.

"dan sekarang bunda tanya, apakah Cherill masih ingin bertahan? Atau justru memilih untuk cerai? Pikirkan itu Cherill, tapi jika bunda boleh saran lebih baik kamu berhenti daripada kamu lebih lama merasakan sakit" terang Kinara.

Cherill terdiam sejenak lalu memilih untuk pergi keluar ruangan dengan mata berkaca kaca , Kinara menghela nafad pusing Elbara yang melihat itu memilih membawa Kinara keluar untuk menenangkan nya.

Angel menyenggol lengan Agres, "ka! Sana kejar cherill jangan diem disini!" tegur nya.

Agres menggeleng, "biarin aja dia mau tenangin diri dulu" balas Nya.

"Kaka! Dia itu istri kaka sana ajak cherill bicara bujuk dia sana!" tekan Angel seraya mendorong tubuh kekar Agres menjauh, Agres berdecak kecil dia memutuskan untuk mengikuti kemauan bumil muda itu.

........

Disebuah taman dekat rumah sakit, Cherill termenung seorang diri. Kebingungan melanda diri nya rasa sakit nyata adanya tapi rasa cinta jauh lebih besar dari semua nya, dia sudah memiliki Agres cowok impian nya lelaki idaman nya apa harus ia melepaskan nya setelah banyak yang ia perjuangkan? Tidak itu artinya usaha nya menghianati nya kan?

Kepala Cherill menunduk suara isak tangis mulai terdengar, badan nya mulai bergetar bersamaan air mata yang jatuh dari pelupuk matanya.

"Ya allah... aku mencintai nya tapi aku tak ingin melepaskan nya.. apa ini adil untuk ku?" lirih nya.

Puk!

Sebuah tangan menepuk pundak yang bergetar, Cherill terdiam sejenak lalu menoleh ke arah belakang. Terlihat sosok Agres yang berdiri di belakang nya , Agres bersidekap dada.

"yang di bilang bunda gue ada benernya Cherill semakin lama lo bertahan semakin lama batin lo tersiksa, semua bakal percuma menurut gue lebih baik lo lepasin gue" to the point Agres.

Tangan Cherill mengepal kuat, "kamu kira segampang itu? Kamu kira segampang itu melepaskan orang yang dicintai? Gaa kaa ga.." lirih nya tubuh nya semakin bergetar isak tangis semakin terdengar.