21. Mugen Train

9 0 0
                                    

‘Berhati-hati lah bodoh’

Pelukan itu diberikan Hinbie untuk temannya

Ya, kalau begitu. Jangan sampai mati kawan’ Sota juga tampak khawatir

Kwak! Kwak! Ryuji-san ada misi untuk mu! Tenggara kwak! Tenggara!

Baiklah, sepertinya aku juga ada misi. Taku! selamat berjuang’ Ryuji menghilang di tempat disusul burung gagak perempuannya menyusul terbang

Kwak! Kwak! Takumi-San kwak! Kwak! Misi mu kali ini tidak sesuai kehendak Oyakata-sama

“a-ah. Kau mengejutkan ku” kini mereka bergerak ke arah di mana kereta uap itu mulai akan berangkat

“Tidak apa, aku ada urusan sedikit. Bisakah itu dimaafkan? Ini begitu penting” Takumi masih fokus dengan lariannya dengan sorot mata berkilat cahaya

Kwak! Baiklah!

“bisakah temanku mengganti tugasku sementara?” Takumi berusul kembali
Kwak! Tentu!

Akeno! Siapa yang lenggang?’

ya’ ujar Hinbie yang baru selesai keluar dari kamar mandi

baiklah. Tolong gantikan tugas ku sementara selama aku melakukan tugas rahasia kita’

Baiklah. Tenang saja, dimana itu?’

Utara, kota pelabuhan. Banyak turis dan kapal-kapal besar lainnya’

info diterima

“Terimakasih Hinbie..” gumam Takumi tersenyum dan menambah laju larinya
.
.
.
Kwak! Sebenarnya misi apa yang akan anda lakukan Takumi-San

“maafkan aku. Tapi bisakah kau merahasiakannya dari Oyakata-sama?”

Kwak! Ya

“aku akan menuju pilar api. Menyelamatkan mereka”

Tak ada jawaban dari burung gagak itu

“yah walau sedikit telat tapi tidak apa-apa”
.
.
.
“kau mau kemana?”

“Kau mengejutkan ku sensei!”

“bermisi”

Sensei hanya memasang wajah Hah?

“Bukannya kau libur?”

“aku menggantikan tugas Takumi. Kalau begitu aku berangkat dulu”

“bahkan rambutmu saja belum kering” Sensei bersandar di ambang pintu melihat murid perempuan satu-satunya pergi keluar perkarangan

“haaa... yah sudah kalau begitu aku akan berkebun saja. Nako! Yume! Dimana bibit Lavender varian yang lain? Antarkan ke halaman belakang sekarang!”

Pria jangkung itu mengambil topi dan celemek pink serta skop mininya menuju halaman belakang

“Ah iya, sarung tangan” karena malas kembali ia menggunakan sihirnya agar sarung tangan karet itu langsung terpasang di tangannya “oh dan sepatu”

“Haik! Segera datang Shikai-sama”
.
.
.
Kwak! Kita sudah sampai Takumi-San  kwak!

Terlihat Takumi berlari diujung hutan mengikuti alur laju kereta begitu cepat, namun tak sebanding dengan kereta cepat di Jepang versi modern di kehidupan sebelumnya.

“Sepertinya mereka sudah terlelap di dalam mimpi” Takumi bergumam di dalam hati melihat dari luar jendela tampak pilar dan trio kamaboko tertidur

“Edo! Beritahu para kakushi agar datang kemari, akan ada insiden kereta nantinya diujung tidak jauh dari sini”
Takumi memberi perintah sebelum ia meloncat dan mendarat di atap kereta gerbong belakang

Kwak! Baiklah! Kwak berhati-hati lah!
Burung itu lantas pergi dengan kecepatan tinggi, diperkirakan pagi nanti kakushi akan baru datang sesuai dugaan Takumi dan alur cerita yang sebenarnya

Krek..

“sepertinya mereka membasmi kedua iblis itu sedikit berlebihan...”

Takumi mengamati gerbang-gerbang yang beberapa telah hancur, dan seluruh manusia di dalam kereta itu terlelap, tanpa membuang waktu Takumi menuju gerbang dimana para kisatsutai berkumpul.

Haa.. haaa..

“Buset! Oi pilar api! Kau terlalu kasar mencekik seorang wanita kecil!”

“Oh hai Nezuko! Tolong banguni kakakmu ya..” Takumi tersenyum manis dan mengusap kepala Nezuko dengan lembut

“Hmmp! Hmp!” Nezuko seperti mengomel tentang kakaknya yang susah dibanguni, membuat Takumi hanya tertawa canggung dan menggaruk kepalanya yang tidak gatal

“AAAAAGGHH! Haa.. haaa.. aku baik baik saja?”

“hmmmm??”

“Nezuko kau baik baik saja?!”

“Zenitsu, inosuke. Rengoku-san”

“Ehem!”

“eeh!? Takumi?! Sedang apa kau disini?”

“Membantu kalian. Bukan saatnya kebingungan seperti itu, cepat! di kereta ini ada iblis!”

“hm! Nezuko tolong bakar semua talinya!”

“Kuserahkan pada kau Tanjirou. Aku akan mengurus gerbong yang lain”
Takumi melesat menyusuri gerbong lainnya menuju iblis digerbong atas
.
.
.
“haha.. haha... kau! Kau mengganggu rencanaku! Enyahlah kau manusia menjijikkan!”

“Bukannya itu kau?” Takumi tersenyum meremehkan dan siap menarik nichirin nya melesat maju menyerang musuh di depannya “ubah cara kau berbicara, dasar Banci!!”

Kōri no Kokyū: Ni no Kata – Kōri no Hahen (Pernapasan Es: Bentuk Kedua-Serpihan Es)

‘Dalam teknik ini, pengguna menggunakan pedang Nichirin untuk memotong dan melemparkan serpihan es yang tajam ke arah musuh, menyebabkan luka-luka yang dalam dan menyakitkan.’

“Kekkijutsu: bisikan hipnotis paksa alam bawah sadar! Tidurlah!”

“Heh! Trik murahan itu tidak akan mempan terhadap orang sepertiku”
Takumi terus menerus menebas dan menyerang iblis bulan di depannya, Dengan gerakan lincah dan ketepatan di atas rata-rata, Takumi berhasil memenggal iblis itu

“Su.. sugoi Takumi!” Tanjirou yang baru saja menyusul Takumi di atas gerbong
“ini belum selesai Tanjirou, berhati-hati lah”

Iblis itu berubah menjadi sulur daging dari kepalanya dan mengoceh sepanjang jalan kenangan, membuat Takumi muak. Dia ingin sekali mengakhiri ini tapi mau tidak mau Tanjirou harus belajar dan terus berkembang

Sret!

Tanjirou mencoba menebas sulur daging itu namun menghilang

“Rengoku-san,  Zenitsu, Inosuke! Sekarang bukan waktunya tidur, bangunlah kumohon!”

“kau urus gerbong di mana tempat masinis berada Tanjirou. Aku akan melindungi gerbong lainnya bersama yang lain!”

Takumi membolongi atap gerbong dan memotong sulur-sulur daging yang hendak menyerang warga lainnya diikut Inosuke.

“menjijikan!” Takumi memotong, membekukan beberapa sulur daging dan mengevakuasi warga menjadi satu tempat

“Rengoku-san! Kau urus 3 gerbong itu biarkan aku mengurus 3 gerbong ini! Sisanya Zenitsu dan Nezuko!”

Kōri no Kokyū: Ichi no Kata – Kōri no Kirameki (Pernapasan Es: Bentuk Pertama-Kilatan Es)

‘Teknik ini memungkinkan pengguna untuk melepaskan kilatan es yang tajam dan mempesona dengan pedang Nichirin mereka, menciptakan serangan yang memukau dan mematikan dengan sekali tebasan.’

“umu! Aku serahkan 3 gerbong denganmu Takumi!”

Boom!

Ledakan serangan Rengoku membuat beberapa gerbong kehilangan gravitasi dan melayang diudara beberapa detik.
.
.
.
“ada apa dengan gerbong masinis?” Tanjirou terus berlari dan menyempatkan menebas sulur daging yang hendak menyerang penumpang dan menutupi jalannya

“Ha...haaa...haa... itu dia. Gerbongnya”
.
.
.
“kau bantulah Tanjirou nak” Rengoku memberi komando

Kini Tanjirou dan Inosuke telah sampai di gerbong masinis dan siap menebas leher dari kereta itu namun sulur itu terus menyerang dan menghalangi kedua kisatsutai itu

AAAAAAA!!

Teriakan dari iblis itu terdengar di seluru gerbong termasuk Takumi yang sedang fokus menghemat tenaga dan melindungi yang lain

“Sebentar lagi.. sebentar lagi.. cepatlah Tanjirou! Aku harus menghemat tenaga ku untuk pertarungan sesungguhnya kelak”

Takumi hanya mengayunkan pedang tanpa mengeluarkan ilmu pernapasannya hingga tibalah waktunya gerbong mengalami guncangan dahsyat dan keluar dari rel
.
.
.
.
Tbc~

Udah lama ga update nih!






Kimetsu No Yaiba X Readers Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang