14. Oyakata-sama

17 3 0
                                    

KIMETSU NO YAIBA X READERS


“Buset besar sekali markas kisatsutai!!” Ryuji kaget melihat perkarangan rumah yang begitu besar dan bersih terawat rapi dengan para kakushi

“Mari ikuti saya, dibelakang perkarangan sedang ada persidangan seorang kisatsutai membawa oni dalam misinya, dan oyakata-sama menunggu kalian” Nako bersuara lembut menuntun mereka menuju perkarangan rumah dibelakang, Akeno tak berhenti terkagum-kagum melihat betapa mewah dan megahnya kediaman ini.

“Akeno, kira-kira si codet itu sudah melukai Nezuko belum ya?” Hinbie bertanya dengan temannya

“kurasa belum, kau dengar suara itu? Anaknya oyakata-sama sedang membaca surat dari urokodaki -san dan sepertinya nama kita sudah disebutkan didalam seppuku” Daiki menajamkan pendengaran begitu pula yang lain, kini mereka sudah berada disamping kediaman para pemburu iblis

*di tempat Oyakata-sama*
“...Urokodaki Sakonji, Tomioka Giyuu dan Akeno Squad akan merobek perutnya sendiri sebagai tanda maaf” seluruh orang yang mendengar itu terkejut dan sedikit aneh terutama para Hashira siapa ‘Akeno Squad’ ? Tapi tidak bagi Tanjirou tanpa sadar air matanya jatuh mendengar nama-nama yang disebutkan.

“Akeno Squad? Aku tidak menyangka mereka akan ikut dalam membela aku dan juga adikku, terimakasih...”

“Akeno Squad? Siapa mereka?” Mitsuri bertanya dan dapat terdengar dengan para hashira lain yang ikut kebingungan

“memangnya kenapa kalau mereka bunuh diri? Jika ingin mati, mereka bisa mati dan membusuk sendirian.” Sanemi memotong ucapan Mitsuri

*ditempat Akeno Squad*
“hah, dasar kang codet bisanya bersuara keras dan ngegas” Ryuji menyender di sebuah pohon melipat tanganya, mereka disuruh menunggu oleh Nako, tunggu sampai Oyakata-sama memanggil nama mereka

“Mau gimana lagi, aku lelah sekali. Ingin cepat-cepat beristirahat di kediaman kupu-kupu” Takumi duduk bersimpuh diatas rumput

“halo sensei! Bagaimana kabarmu, kami tertangkap di kediaman oyakata-sama!” Hinbie diam-diam menghubungi Shikai Sensei menanyakan kabar nya

“Hadeh kalian, apa kalian baik baik saja?”

“Yaa begitulah, kami habis melawan Muzan”

“Apa?! Ahahaha apa kalian bonyok?”

“Kenapa kau tertawa sensei?! Tentunya kami bonyok”

“Ya ya ya~ istirahat yang cukup dan makan makanan yang sehat Hinbie”

“Ya baiklah sensei terimakasih”

“ayo kalian sudah dipanggil dengan oyakata-sama”

*ditempat oyakata-sama*
“...selain itu, aku ingin menyampaikan sesuatu pada kalian. Tanjirou sudah bertemu langsung dengan Kibutsuji Muzan bahkan Akeno Squad sudah pernah bertarung dengan Kibutsuji Muzan beberapa kali” 

Seluruh hashira terkejut dan bingung mendengar tuturan dari oyakata-sama, disisi lain siapa itu Akeno Squad dan disisi lain mengapa mereka bisa melawan Kibutsuji Muzan

“tidak mungkin, bahkan hashira saja belum bertemu dengannya” hashira suara menyampaikan keterkejutannya

“dia? Seperti apa rupanya? Kemampuannya? Dimana dia?”
Yah seperti di filmnya mereka berisik dan melontarkan beberapa pertanyaan secara beruntun kepada Tanjirou bahkan kepalanya di guncang dengan kang codet, belum sempat menjawab oyakata-sama mengangkat satu jarinya menuju mulutnya membuat hashira lain ikut diam

“Kalian tahu? Kibutsuji Muzan sedang mengejar Tanjirou dan Akeno Squad dan alasannya mungkin untuk menutup mulutnya, tapi aku tak mau melepaskan ekor yang diperlihatkan Kibutsuji Muzan. Mungkin bagi Kibutsuji ada hal diluar dugaan yang terjadi kepada nezuko. Kalian mengerti?”

“Maafkan kan saya oyakata-sama, tapi sebelumnya siapa Akeno Squad itu?” Kini Shinobu Kocho bertanya mendahului Shinazugawa Sanemi

“Silahkan Akeno Squad...”

Oyakata-sama tersenyum dan mempersilahkan tamunya untuk masuk, tak lama Akeno masuk dibimbing dengan Nako didepan mereka. Hashira tampak kaget ternyata Mereka lah yang disebut Akeno Squad itu yang mereka kejar selama ini

“bagaimana bisa mereka yang bukan seorang kisatsutai bertemu dan bahkan bertarung dengan muzan?”

Kira-kira seperti itulah di benak mereka sekarang melihat Akeno datang menggunakan seragam biru kehijauan itu, kini Akeno berdiri didepan mereka berjejer dengan beberapa perban dan plester membaluti tubuh mereka.

Hinbie..” Tanjirou merasa hangat melihat Hinbie kembali, sudah beberapa minggu ia tidak melihat Hinbie dan kali ini mereka bertemu

“saya masih belum mengerti oyakata-sama.  Kita bisa membiarkan manusia hidup, tapi tidak untuk oni. Sampai sekarang seperti apa perasaan pemburu iblis saat melawan oni? Dan seberapa banyak yang menjadi korbannya? Saya tak menerima ini.”
Sanemi mulai mengeluarkan nichirinnya dan menggores pergelangan tangannya mengakibatkan tetesan darah mengotori taman ini, Reaksi Akeno tidak senang atas tindakan bodoh Sanemi yang harus membuktikan bahwa Nezuko oni pemakan manusia yang harus dimusnahkan

“Tindakan bodoh apa itu?” atensi kini berada pada Akeno Squad, lontaran kalimat dari seorang berambut putih yang habis menguap itu mengusap kepala belakangnya melihat tindakan bodoh Sanemi

“Tindakan bodoh hah! Oni seharusnya dibunuh. Kita semua tahu itu!” Sanemi kembali mengeraskan suaranya

“Apa kau tidak dengar? Oyakata-sama bahkan mengizinkan Nezuko itu untuk bertarung bersama kisatsutai. Bahkan seorang mantan pillar menyatakan Nezuko aman 100%. Apa kau meragukan keputusan Oyakata-sama, Sa-ne-mi?” penekanan kalimat terakhir berhasil menguncang benak para hashira, oyakata-sama tersenyum mendengar penuturan dari Takumi tidak dengan Sanemi yang semakin naik darah

Tcih! Oyakata-sama saya akan membuktikannya. Kebusukkan dari seorang oni”

“Jangan dibawah sinar matahari. Dia tidak akan keluar”

“maaf saya sedikit tidak sopan.”
Sanemi melompat dan mulai memasuki engawa dibelakang Oyakata-sama. Sanemi melempar kotak itu dan menusukkan beberapa ke pintu kotak

“oi jangan menusuknya!” seru Akeno yang ikut geram atas tindakkan sok-sok an Sanemi, Hinbie bahkan ingin menyusul menyelamatkan Nezuko namun ditahan Daiki

“Hentikan!” Tanjirou berteriak melihat adiknya ditusuk menggunakan nichirin namun dari arah samping obanai memukul punggungnya dengan siku

“akeno! Aku tidak tega melihatnya!” Hinbie menahan tangisnya melihat adegan itu didepan mata secara langsung, Daiki yang melihat itu mendekap tubuh Hinbie untuk menenanginya.

“bukan kau saja Hinbie, bahkan aku ingin memukul Sanemi itu hingga pingsan” Ryuji ikut geram dan menahan marahnya sedari tadi, tampak tangan sudah terkepal kuat sedari tadi

“tenanglah Hinbie, Ryuji” Daiki menenangkan mereka



“Nezuko!!” Tanjirou sudah terlepas dari tali yang terikat dan kuncian dari obanai. Nezuko memalingkan wajahnya tanda ia menolak darah pemberian Sanemi. Hinbie yang melihat itu segera menyusul menaiki engawa menuju Nezuko.

Nezuko melihat Hinbie ingin memeluknya tersenyum dan membalas pelukkan Hinbie, membuat semua kaget dan dimana Nezuko berubah bentuk menjadi Chibi Nezuko

“Kau hebat Nezuko! Aku bangga padamu” Hinbie mengusap kepala Nezuko yang berada dipelukkannya

“Hmph! Hmph!” Nezuko memukul angin beberapa kali ia seperti mengatakan ‘ya aku memang hebat Hinbie nee-chan!’

Semua yang mendengar bahwa Tanjirou akan membunuh Kibutsuji Muzan bersama Nezuko mengundang rasa ingin tertawa termasuk Hinbie sendiri yang tertawa geli mendengar Tanjirou yang memerah malu




Kini mereka Akeno Squad dan seluruh hashira berada didalam sebuah ruangan yang di terangi lampu lampion, Akeno diundang langsung dengan oyakata-sama untuk mengikuti rapat dan membahas hal lainnya. Mereka duduk disamping para hashira lainnya

“kenapa para Akeno Squad ikut rapat?” Sanemi melipat tangannya tidak suka

“Kau iri ya kakek codet!?” Hinbie mengepal tangannya menanggapi Sanemi

“kakek codet!? Apa apaan itu hah!” Urat kepala Sanemi menonjol dengan tangan terkepal yang siap menonjok Hinbie

“Oi, apa kau ingin memukul nya? Lawan kami berempat lebih dahulu kakek codet” Sota melindungi Hinbie yang ingin di bogem dengan kakek codet sialan disaat mereka bertengkar Oyakata-sama menautkan kembali tangannya dibibir mungilnya sontak membuat suasana kembali diam dalam hitungan beberapa detik

“Perkenalkan diri kalian Akeno Squad” suara oyakata-sama begitu lembut membuat hati Akeno terhenyuh

“ba baik oyakata-sama. Perkenalkan nama ku Tokugawa Daiki umurku 19 tahun”

“aku Hirata Ryuji! Umurku 19 tahun hehehe!”

“Kurogane Takumi, 19 tahun”

“Watanabe Sota, 19 tahun”

“Hai namaku Aoyama Hinbie, aku berusia 17 tahun salam kenal semuanya!”

“baiklah anak-anak ku terimakasih, dan untuk para hashira yang berada didepanku. Para Akeno ini sudah beberapa kali bertarung dengan muzan bahkan Hinbie sudah 3x bertarung. Bukan begitu Hinbie?” mendengar itu Hinbie kaget, bagaimana oyakata-sama bisa tahu bahkan akeno saja tidak mengetahuinya. Hinbie mencoba melirik ke rekan temannya mereka bingung

“apa maksud anda oyakata-sama?” Sota tampak bingung

“Apa kalian tidak tahu? Hinbie mencoba menyelamatkan keluarga Kamado Tanjirou”

Yap kalimat itu membuat teman Hinbie terkejut dan mengalihkan pandangannya pada gadis berambut lavender itu yang sedang menundukkan kepalanya

“Bagaimana pewujudan Muzan itu oi!” Sanemi kembali memecah keheningan yang ada

“memiliki bermacam bentuk, laki-laki ber jas memakai topi dengan rambul ikal, seorang wanita memakai kimono dan seorang perwujudan anak kecil. Memiliki tentakel yang kuat dan regenerasi yang cepat diluar dugaan kita. Satu hal lainnya mereka memiliki Infinity Castel sebagai markas mereka yang tidak dapat ditembus dengan orang biasa, yang memegang Infinity Castel itu seorang wanita memainkan biwa sebagai pembuka pintu fusuma. Para iblis bulan atas mereka tinggal disana” Hinbie membuka suaranya yang masih menundukkan kepalanya. Oyakata-sama terkejut mendengar informasi penting itu terutama hashira yang melongo



“baiklah anak-anak ku yang manis, untuk rapat kali ini kita sudahi sampai disini. Dan teruntuk Akeno aku secara langsung ingin menawarkan kalian masuk kisatsutai dan meraih gelar Hashira, apa kalian bersedia?”

Ucapan itu membuat seisi ruangan hening dengan berbagai ekspresi yang berbeda. Terkejut, Bingung, tidak setuju, marah, kagum dan senyuman tanpa arti semuanya bercampur saat itu juga disetiap raut wajah hashira. Akeno kaget namun mereka sudah mengetahui itu akan terjadi mereka melirik satu sama lain hingga Daiki memimpin mereka untuk berbicara.

“Terimakasih untuk tawarannya Oyakata-sama, kami merasa terhormat bila di izinkan untuk mengikuti rapat dengan hashira lainnya, saya Daiki selaku perwakilan teman lainnya kami menerima tawaran untuk bergabung menjadi kisatsutai” Kini sosok Daiki paling dewasa dari keempat lainnya yang dapat mengambil alih sosok pemimpin diantarannya

“Baiklah Daiki anakku selamat datang dan selamat bergabung” Kagaya tersenyum lembut menanggapi itu

“tapi. Untuk menjadi Hashira kami menolaknya” kalimat Daiki membuat para Hashira melongo, mengapa Akeno berani menolak itu

“Kami merasa tidak berhak mendapatkan pangkat itu Oyakata-sama, para hashira lainnya sampai muntah darah untuk mendapatkan gelar itu sedangkan kami hanya orang asing yang tiba-tiba masuk tanpa peringatan sama sekali tanpa seleksi sama sekali. Dipanggil untuk mengikuti rapat bersama hashira saja begitu terhormag bagi kami. Maafkan kami Oyakata-sama”

Oyakata-sama yang mendengar itu pun tersenyum, dan tidak memaksa Akeno untuk menjadi gelar hashira. Dan siapa sangka Para Hashira tidak ada yang menyanggah atau lain sebagainnya mereka sepertinya menerima bahwa Akeno ikut bergabung bersama mereka toh semakin banyak kisatsutai yang berpotensi semakin bagus apa lagi rapat tadi mereka membahas bahwa kekuatan kisatsutai menurun jadi masuknya Akeno menguntungkan bagi para hashira.

“Sementara seragam kalian akan ditempah begitu pula dengan kediaman kalian satu persatu”

ano~ maafkan saya Oyakata-sama namun untuk kediaman biarkan kami tinggal bersama. Karena kami sudah sedari dulu terbiasa bersama” Hinbie mencoba berbicara yang sedari tadi hanya menyimak obrolan mereka

“Baiklah kalau begitu Hinbie, aku akan membuat kediaman kalian menjadi satu. Untuk sementara kalian tinggallah di mansion kupu-kupu, maafkan aku Anakku Kochou merepotkanmu”

“Tidak masalah oyakata-sama,  dengan senang hati saya menerimanya”

“Baiklah untuk para Hashira boleh bubar, kecuali Akeno saya ingin berbicara sedikit pada mereka”
Senyuman oyakata-sama yang tak pernah pudar begitu juga nada lembut yang menjadi ciri khasnya.

Kini suasana menjadi lebih canggung para Hashira yang telah keluar menyisakan Akeno dan Oyakata-sama, 5 menit hening tanpa obrolan sama sekali namun senyuman oyakata-sama tak pernah luntur membuat kengerian bagi Akeno diruangan remang-remang itu.

Akeno! Buset seram bet senyumannya! Ini kenapa kita ditinggal disini dah”
Sota merasa merinding melihat senyuman oyakata-sama yang memandang mereka sedari tadi

Kau benar ingin rasanya mengikuti kata otak untuk mengatakan ‘om telolet om!’” Disaat begini Ryuji bisa-bisanya bercanda

Terlihat dari senyuman oyakata-sama bibir nya terangkat perlahan
“Saya tahu kalian semua bukan berasal dari dunia ini” (^-^)

DEG!

Akeno! Bagaimana dia, dia bisa tahu?!” Takumi mencoba bertelepati dengan temannya yang mematung dari tadi

“Hmm~ jadi Oyakata-sama sudah tahu ya?” Hinbie akhirnya tersenyum walau jantungnya hampir copot membuat ketegangan itu memudar “Oyakata-sama sangat hebat”

“tapi tenang saja oyakata-sama, kami akan melindungi para kisatsutai dan lainnnya” Ryuji menyengir mengusap hidungnya yang tak gatal itu

“benarkah kalian berasal dari massa depan?” Oyakata-sama sedikit penasaran dengan itu

“Ya oyakata-sama, jangan khawatir di zaman kami oni tidak ada” Daiki berbohong bahwa mereka hanya masuk isekkai yah berarti tidak nyata, memang sedari dulu tidak ada oni. Ini hanya manga.

“syukurlah kalau begitu, perjuangan dari anak-anak ku tidak sia-sia. Saya tidak mau tahu kelanjutan mengenai massa depan, itu akan merubah untuk kedepannya kan” Apa yang dikatakan Oyakata-sama benar tapi membuat para Akeno sedikit kebingungan dengan kalimat itu merubah massa depan?







T
B
C




Untuk Bab kali ini segini aja dulu ya heheheh, tidak ada yang perlu disampaikan tapi kalau readers ingin memberi saran komen aja ya♡





Sampai Jumpa ☆

Kimetsu No Yaiba X Readers Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang