6. Uppermoon

41 3 2
                                    

KIMETSU NO YAIBA X READERS 
♡♡♡♡♡♡♡♡
HAPPY READING

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

KIMETSU NO YAIBA X READERS
♡♡♡♡♡♡♡♡
HAPPY READING




Typo bertebaran dimana-mana ☆
Jangan lupa vote dan tinggalkan komen ♡




“Dia..” Takumi memegang nichirin dengan kuat menandakan keseriusan malam hari ini

“Akaza!” ucap serentak mereka bertiga dengan penuh penekanan

“Hmm~? Kalian mengenalku?” Akaza tersenyum pada mereka bertiga dengan tatapan mengintimidasi “padahal aku belum pernah bertemu dengan kalian bertiga, dan sepertinya kalian bukan anggota kisatsutai kan?” Akaza memperhatikan seragam mereka di baluti haori polos dengan warna senada dengan rambut mereka bertiga

“memang, kalau begitu mari mulai Akaza” ujar Sota yang sudah mengaktifkan pernapasan penuhnya, mulutnya kini telah mengeluarkan asap menandakan Sota sudah siap dalam pertempuran

“Hahahah mari, aku suka semangat bertarung kalian!” Akaza tertawa lantang dan melaju menuju targetnya
Kini mereka bertiga mulai melancarkan keahlian berpedang  mereka dan ditangkis mudah dengan Akaza. Tapi mereka bertiga tentunya tampak tenang menghajar si Akaza mereka hanya bermain-main sekarang untuk membuktikan peningkatan ilmu pernapasan mereka.

“Kalian boleh juga, bagaimana aku tawarkan kalian untuk menjadi iblis?” disela sela bela diri yang dilakukan Akaza dia menawarkan musuhnya menjadi iblis

“Heh! Tutup mulutmu sampah” Sota membalas perkataan Akaza enteng sambil terus menyerang Akaza. Sontak Akaza menimbulkan urat kemarahan di kepalanya dan mundur ke belakang untuk melakukan serangan balasan

“Baiklah kalau begitu, akan aku bunuh kalian”

Teknik penghancur:teknik kompas mematikan

Kini tapak yang dipijak Akaza mengeluarkan pola kepingan salju dengan aura yang dikeluarkan begitu dasyat namun tidak berpengaruh bagi 3 monster kita yang bahkan sudah siap dengan pernapasan penuh mereka masing-masing, Akaza mulai melesat maju dengan jurus kompasnya dan menyerang mereka bertiga secara bersamaan menendang, memukul, menangkis Akaza berikan pada mereka. Tapi kini sepertinya Daiki mulai terpojok dengan kekuatan beladiri Akaza yang diatas rata-rata, padahal Daiki sudah memotong tangannya tapi regenerasi Akaza sungguh cepat dan disusul pula dengan Sota memotong kaki kanan Akaza namun berakhir dapat tendangan dari Akaza sehingga Sota harus menghantam batu besar raksasa hingga hancur, melihat temannya di tendang Daiki marah dan mengeluarkan jurus pernapasannya

Kage no Kokyū: san no Kata – Fukurō (Pernapasan Bayang: Teknik Ketiga- Burung Hantu)

Tebasan yang dilakukan Daiki yang mengharuskan ia memutarkan badan 360° itu berhasil membelah badan Akaza menjadi dua, Akaza berjengit namun kembali tersenyum dan bergenerasi lagi tampak Akaza senang dengan pertarungan kali ini tapi jika dibilang antara musuh dan pahlawan sangat berdominasi intinya mereka imbang

“hahahaha hebat! Hebat! Jadilah iblis kalian semua!” Akaza bersuara lantang merentangkan tangannya kepada mereka bertiga, namun dihiraukan

“Sota, sembuhkan luka mu dan masuki area pertarungan kembali” Daiki bertelepati dengan Sota yang masi terduduk di reruntuhan batu

“Sota! Daiki! Apa yang kalian lakukan!? Hilangkan semangat bertarung kalian, apa kalian lupa itulah kelemahan yang dimiliki Akaza. Jangan terbawa emosi Daiki kau sama saja seperti Sota. Kali ini aku akan melawan Akaza kalian redakan dulu emosi kalau sudah bergabunglah membantuku” kini kalimat Takumi membuat mereka berdua sadar dan itu benar adanya, Daiki mundur ke belakang menghampiri Sota yang sedang menyembuhkan diri

“Ryuji! Hinbie!” kini Daiki memulai telepatinya “kesinilah cepat kami sedang melawan Akaza kali ini”

RYUJI POV
Aku terkejut mendengar pernyataan yang diberikan oleh Daiki, tapi saat ini kami sedang bertarung bersama 10 oni sekaligus, kulihat Hinbie kembali menambah kekuatannya mendengar telepati dari Daiki.

Sret!

Kami berhasil memenggal secara massal dan menormalkan deru napas kami yang mendidih, sepertinya Hinbie marah sekarang dan menatapku dengan tatapan dalam dan penuh dendam, kenapa tidak kami dikirim disini untuk membantu para kisatsutai dan tidak akan mati sia-sia sebelum waktu itu tiba

“Ayo Ryuji kita harus membantu mereka!” kata kata Hinbie yang ia ucapkan penuh penekanan dan tersirat dendam didalamnya dapat aku kihat dari sorot matanya yang bekelit, kami terus berlari menuju lokasi sambil menggunakan byakugan milikku

Kimetsu No Yaiba X Readers Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang