12. Gunung Natagumo

18 4 0
                                    

KIMETSU NO YAIBA X READERS


Sudah beberapa hari berlalu semenjak misi pertama Tanjirou, sudah beberapa hari pula Akeno Squad dan Tanjirou tidak bertemu. Mereka sama-sama sibuk terutama Akeno Squad yang sibuk berlari dari kejaran Para Hashira.
Namun sudah beberapa hari Akeno Squad mengisi tenaga di rumah sensei mereka, ada yang berlatih ada yang rebahan bahkan tidur seharian. Namun seperti diskusi mereka malam tadi

Flashback on
“Jadi siapa yang akan membantu Tanjirou dan kisatsutai yang lain di gunung Natagumo?”

Kini Daiki membuka pembicaraan, mereka duduk melingkar di ruang tengah dengan Shikai sensei duduk menyender di sudut ruangan membaca buku resep makanan barat sambil mendengar diskusi mereka

“Ya kau benar, walau begitu ini mesti ada yang membantu. Aku tidak tega para kisatsutai banyak patah tulang” Hinbie membayangkan film yang ia tonton dulu dirumah

“yaahh karena aku sudah berlatih selama beberapa hari, aku akan pergi”
Sontak yang lain mengalihkan atensi nya ke pemuda berambut hitam legam itu dengan muka cengir yang ia buat

“Baiklah sudah diputuskan!”
Daiki mengakhir diskusi kali ini

Flashback off

“Yosh! kau harus berangkat sekarang Sota, menuju kesana butuh beberapa hari lamanya” Hinbie menepuk nepuk bahu Sota yang tinggi daripada Hinbie

“kau tidak apa-apa sendiri membantu mereka?” kini Ryuji tampak khawatir dengan teman tongkrongannya itu karena seperti yang kita tahu dari diantara semuanya Sota gampang terpancing emosi, di sekolahannya pun mendapat julukkan ‘kang gelut’

“apa kau meremehkan ku Ryuj, HAH!!!” Sota marah mengguncang tubuh Ryuji, sudah Ryuji duga

“ba baiklah... maafkan aku” Nyawa Ryuji seakan menghilang dari tubuhnya Ryuji berdoa semoga anak ini tidak mudah terpancing emosi kek kang codet

“Hati-hati ya Sota!” Hinbie memeluk Sota dan dibalas pelukan dengan Sota dengan senyuman, awal-awal teman Hinbie kaget dengan pelukkan Hinbie karena sebelumnya Hinbie tidak pernah akrab dengan mereka, namun semakin hari mereka tahu itu bentuk kasih sayang yang diberikan Hinbie pada mereka, dan mereka memakluminya.

“Semoga berhasil” Takumi baru keluar dari dalam rumah dengan memegang sepiring Mochi

“kalau ada apa apa telepati dengan kami ya bodoh” Daiki melihat Sota yang selesai bersiap-siap

“baiklah baiklah. Aku berangkat dulu, sampai jumpa sensei!” Sota melambaikan tangannya dan mulai melesat pergi meninggalkan kediaman Sensei



Kini Sota sudah berada di gunung Natagumo beberapa jam sebelum Tanjirou, Sota melenggang masuk menuju para kisatsutai yang terikat dengan benang-benang dari oni. Para kisatsutai yang masih sadar terkejut dengan seseorang yang memotong benang pengikat mereka dan mulai menyembuhkan mereka

“ka kau...” kisatsutai itu terkejut dan merasa tubuh mereka membaik setelah telapak tangan itu mengeluarkan cahaya hijau “kau keluarlah dari gunung ini dan tunggu para hashira akan segera kesini”

Sota menyembuhkan yang lain dan pergi meninggalkan mereka, tak lama para kisatsutai itu berlari ketakutan keluar gunung disusul yang lain

“Aku harus membasmi para laba laba kroco dari oni badan laba-laba itu, meminimalisir menyerang yang lain dan termasuk Zenitsu”

Namun dalam perjalanan terdapat sisa sia kisatsutai terjerat benang itu dan hendak menyerang Sota

Chi no Kokyū: Ichi no Kata – Jishin (Pernapasan Bumi: Bentuk Pertama-Getaran Bumi)

‘Musuh akan merasakan getaran seperti gempa bumi, dengan kekuatan besar pengguna menebas musuh’

Semua benang tertebas dan sota secepat kilat membawa mereka keluar gunung terlebih dahulu

“Sebaiknya tugas ku kini memindahkan mereka keluar gunung terlebih dahulu, sisanya kuserahkan pada 3 orang itu dan para hashira, aku merasakan bahwa Tanjirou sudah melawan wanita benang itu”

Memang benar tampak benang benang itu telah musnah sekarang, dan Tanjirou mengangkat tiga orang sekaligus dan melesat menuju keluar gunung dan mengumpulkan mereka dengan kisatsutai yang telah Sota sembuhkan tadi

“Jaga mereka sebentar, aku akan menyelamatkan yang lain dulu”
Sota menghilang dari hadapan mereka dan menyelamatkan sisa korban yang tadi dan meletakkannya di tempat aman, serta mulai menyembuhkan mereka

“Te terimakasih” ujar semua kisatsutai
“kau bukannya yang dicari oyakata-sama itu?” ujar malu malu salah satu kisatsutai,  Sota tak menanggapinya ia lebih fokus menyembuhkan orang yang terluka

“Kalian tunggulah sampai para hashira itu datang” Sota kembali pergi memasuki gunung Natagumo
Sebagaimana pun ada beberapa korban yang tak dapat Sota selamatkan dan kini para hashira sudah tiba dan melihat para korban berserakkan. Sota mulai bergerak kearah Barat untuk membantu Zenitsu

Di tempat Zenitsu, ternyata Zenitsu sudah hendak mengeluarkan jurus petirnya namun terhalang dengan laba-laba kecil dengan serangan cepat Sota membunuh mereka dan pergi meninggalkan Zenitsu dan oni yang kebingungan menatap tak percaya apa yang terjadi didepannya, mengapa pasukkan laba-laba nya mendadak tercincang.

siapa!?” oni itu kaget seseorang baru saja mencincang anak buahnya, akibat lengah Zenitsu sudah berhasil memenggalnya secepat kilat

“misi kedua selesai” Sota melirik ke belakang sebentar dimana Zenitsu telah berhasil memenggal nya dan melesat menuju Inosuke untuk menolongnya



Kini Sota tampak melihat Inosuke yang bersembunyi dibalik pohon, dengan sekejap Sota berdiri disamping Inosuke yang sedang memukul kepala babinya

“Berpikirlah, berpikirlah, berpikir..”

“Butuh bantuan kepala babi?”

Belum sempat bereaksi, Sota mencengkram lengan Inosuke dan menjauh dari area pertempuran, karena batang pohon itu sudah di pukul hingga hancur dengan oni raksasa

“kau siapa! Seenaknya membuatku jauh dari oni itu, oi lepaskan aku!” Inosuke mengamuk memukul lengan Sota

“Kau mau mati ditangan oni itu hah kepala babi?” Sota ikutan naik darah dengan Inosuke “tenanglah dulu, kita akan melawannya sama-sama. KAU MENGERTI?!” kali ini Inosuke terdiam melihat aura yang dikeluarkan Sota  dan memilih mengangguk

Dirasa cukup tenang mereka memutarkan arah dan berlari menuju oni laba-laba itu dengan perintah Sota menyuruh Inosuke untuk menyerang iblis jelek itu

“ini terlalu keras bodoh!” Inosuke tampak mencoba menancapkan pedangnya dengan pedangnya yang lain

“Larilah dari sana kepala babi!”

Chi no Kokyū: Ichi no Kata – Jishin (Pernapasan Bumi: Bentuk Pertama-Getaran Bumi)

Sota berhasil memotong kedua tangan monster itu membuat decak kagum bagi inosuke tersendiri memunculkan cahaya-cahaya kekaguman dari dirinya.

“Kau harus memfokuskan titik dimana kau akan menyerangnya kepala babi, setelah itu salurkan energi sebanyak mungkin pada nichirinmu serta point terpenting adalah kau harus Percaya Diri.” Sota memberi nasehat kepada Inosuke yang sedari tadi bengong melihat kekuatan orang didepannya, karena sebelum laki-laki ini datang Inosuke cukup kesulitan dengan tubuh oni yang begitu keras

“nama ku inosuke” inosuke kembali terkejut melihat iblis itu berlari menghindari mereka berdua

“Eh!?”

Inosuke berlari menyusul iblis itu dengan penuh luka disekujur tubuhnya

“woy inosuke jangan gegabah, sembuhkan dulu tubuhmu sialan!” Sota ikut mengejar inosuke dengan terpaksa, setelah berhenti Sota menerangi tangannya dan mulai menyembuhkan luka Inosuke. Tampak terkejut tapi Inosuke tak memikirkan hal aneh itu

“ada apa dengan dia? Sepertinya dia takut dengan diriku hingga badannya gemetaran HAHAHA” Inosuke level pede 100% memandangi laba-laba raksasa meringkuk diatas pohon
Ternyata salah tubuh monster itu membesar dan mulai berganti kulit lebih keras dengan air liur keluar dari mulutnya, seperti venom ya wak perawakkannya.

“mustahil aku tidak bisa menang”

“jangan takut inosuke, jangan sampai tekanan yang diberikan oni ini mampu membuyar konsentrasi mu” Sota berjalan dan menghalangi pandangan inosuke bentuk melindungi Inosuke dari makhluk mengerikan didepan sana "ada aku disini, kau akan aman denganku”

Entah setan apa yang merasuki Inosuke, ia kembali bersemangat dan mengerat genggaman nichirinnya dan bergumam bahwa ia takkan kalah dengan monster didepannya membuat Sota kembali tersenyum dengan tekad Inosuke malam ini

“aku takkan kalah! Aku pemburu iblis, Hashibira Inosuke. Majulah, sampah sialan!”

Bugh!

Sota menangkis tendangan monster itu yang hendak menyerang inosuke, untungnya hanya bergeser beberapa inci saja dari tempat Sota

“cepat sekali, tapi orang didepanku tak kalah cepat dan kuat. Aku selamat berkat orang ini”

Pukulan kembali dilayangkan menuju Sota dangan cepat Sota melompat keatas diikuti Inosuke sehingga pohon dibelakang mereka tumbang

“giliranmu Inosuke!” seruan Sota membuat inosuke kembali serius

Pernapasan Binatang Buas: Taring Ketiga-Cabik dan Mangsa

Inosuke berusaha mengincar kepala monster itu dari belakang dan...

Ctang!

“Patah?”

Buagh!

Monster itu membalas serangan inosuke dengan cara memukulnya hingga membentur Pohon dibelakangnya

“sialan, aku gagal melindungi tubuhku dengan teknik napas”

Monster itu mengepal kepala Inosuke dan mengangkatnya menuju tubuh monster itu dengan jarak dekat, monster itu mencengkram kepala inosuke seraya mengatakan menjauhlah dari keluargaku. Sota tak tinggal diam melihat apa yang ada didepan matanya, ia diam diam menyiapkan kuda-kuda nya dan pernapasan penuh, kepulan asap keluar dari mulutnya. Ternyata inosuke tak menyerah dan menusuk kedua pedangnya di leher monster itu seraya mengalihkan perhatian Sota telah siap untuk menyerang

Chi no Kokyū: Go no Kata – Kyūbi no Kitsune (Pernapasan Bumi: Bentuk Kelima-Rubah Ekor 9)

‘Aura hijau yang menunjukkan kyubi dan mengeluarkan bijuu dama dari tempat pengguna dan melesat ketempat musuh’

Monster itu hancur berkeping keping dengan serangan dahsyat  Sota, mengakibatkan Inosuke jatuh tersungkur ketanah dengan napas tercekat

“kau perlu latihan lagi inosuke” Sota memasukkan kembali nichirinnya

“sugoi! Mari bertarung denganku orang aneh!”

Tak ada tanggapan dari Sota membuat Inosuke naik darah tak lama setelah itu sota berjalan menuju Inosuke membuat sang empu mundur perlahan karena ketakutan dengan orang didepannya, cahaya hijau keluar dari telapak tangannya dan mulai mengobati Inosuke, sudah berapa kali Sota mengeluarkan ninjutsu medisnya. Tapi yang pasti untuk sekarang kekuatan itu tidak cukup layak untuk menyelamatkan para kisatsutai lainnya saat peperangan nanti dan sudah seharusnya Sota membutuhkan chakra yang lebih banyak dengan cara berlatih terus menerus menjelang perang itu tiba.

“oi! Apa yang kau lakukan?!”

“aku sedang menyembuhkanmu, diamlah”

Inosuke mematung tak berani melawan ucapan orang didepannya, tak lama tubuh itu merasa baikkan dengan cahaya hijau menyinari telapak tangan orang itu dan menutup goresan goresan luka.

“Kau telat Tomioka Giyuu”

Sota menyadari giyuu baru datang menghampiri mereka yang sedang memulihkan keadaan Inosuke, tak ada tanggapan dari Giyuu, ia hanya menelisik sisa pertarungan yang ada.

“aku telah mengevakuasi kisatsutai yang lain, kau harus berterimakasih padaku”

Giyu tampak diam dan memperhatikan kedua tangan Sota yang mengeluarkan cahaya hijau dan manusia kepala babi yang sedang diam ketakutan tak berani membantah

“Kau memiliki kekuatan apa itu?”

“Apa ada yang membuatmu penasaran Tomioka?” Sota tak melirik kearah Giyuu dan malah fokus mengobati Inosuke

“Aku pergi dulu, setelah ini selesai aku akan menangkapmu”

Sebelum Giyuu melesat pergi, Sota menyampaikan sebuah pesan dan Giyuu melesat pergi berlari kearah yang akan dia tuju

Kau pergilah ketempat Tanjirou, dia akan ditangkap oleh tsugoko nya dan Shinobu. Kau sudah bertanggung jawab atas semuanya kan, tunaikan janjimu Tomioka

Tomioka terus memikirkan ucapan dari Sota, bagaimana dia bisa tau ada dua hashira sekaligus di gunung ini dan bagaimana dia tahu shinobu akan menangkapnya sedangkan Tomioka sendiri tidak tahu Shinobu akan melakukan itu.



“aku harus pergi inosuke, lain kali berlatihlah dengan giat. Kau masih tampak lemah sekarang”

“hoi mau kemana kau!!”

Sota pergi meninggalkan Inosuke seorang diri menuju ketempat Tanjirou berada, berjalan adalah salah satunya untuk menghemat tenaga tampak energi Sota terkuras disini, ia harus memulihkan chakranya terlebih dahulu, sudah cukup banyak ia menggunakan teknik penyembuhan ini. Ini sudah diambang maksimalnya ia tidak bisa menggunakannya kembali untuk beberapa waktu kedepan

“sial! Chakra ku sungguh lemah. Apanya yang fisik kuat hanya menyembuhkan para kisatsutai digunung ini saja rasanya dadaku sesak. Kusso!”

Sota merosot kebawah berusaha memegang pohon disampingnya, dadanya terasa sesak sekarang pikirannya melayang kemana-mana. Ia sungguh rapuh sekarang butuh seseorang untuk memeluknya, ia mengingat Hinbie sekarang entah mengapa tapi ia mengingat pelukkan yang biasa Hinbie berikan kepada Akeno. Terkadang mereka berempat menyukai pelukkan Hinbie– hangat.

Nee~ Sota. Entah kapan aku menjadi akrab dengan kalian semenjak masuk kedunia ini”

Hinbie berada di gendongan Sota setelah membasmi oni yang memiliki kekkijutsu merepotkan, chakra Sota tak mampu menyembuhkan luka pada badan mereka berdua terpaksa mereka berjalan menuju kediaman shikai sensei yang menempuh jarak yang jauh

kau benar, tapi kami sudah akrab terlebih dahulu dengan abangmu

Yah tapi yang terpenting aku bahagia berada disisi kalian

Hinbie memeluk tubuh Sota dari belakang, membuat sang empu membulatkan bola matanya sempurna, Sota memancarkan senyum tipisnya

“Dasar gadis itu..” Sota perlahan bangkit memegang dadanya yang sedikit nyeri

“Aku harus menuju ketempat Tanjirou”

*Ditempat Tanjirou* 
orang itu mengatakan bahwa Kochou akan menangkap Tanjirou? Tapi saat aku datang tidak terjadi apa-apa. Yang ada Tanjirou yang hampir mati gara oni bulan bawah"

Giyuu berusaha menjernihkan pikirannya melihat sekeliling dan melihat oni yang perlahan melebur menjadi abu menggapai Tanjirou beserta adiknya Nezuko, perlahan Tanjirou menepuk punggung Rui sang iblis laba-laba yang merasa kesedihan

“Jangan kasihan terhadap oni yang memakan manusia. Meski dia memiliki tubuh seperti anak kecil sekali pun. Dia adalah monster hina yang hidup selama ratusan tahun” Giyu sudah berada didepan Tanjirou sekarang menginjak baju Rui yang tersisa

“Demi menghilangkan kekecewaan dari mereka yang telah terbunuh demi mencegah adanya korban lagi aku akan terus mengarahkan katanaku ke arah oni tanpa ampun. Tapi, derita yang dirasakan oni dan rasa sesal mereka selama hidup, aku tak bisa mengabaikannya. Karena oni dulunya manusia. Karena mereka manusia sepertiku sebelumnya. Tolong singkirkan kakimu”  Tanjirou sedikit berteriak mengadah kearah Giyuu, Giyu tampak diam memikirkan ucapan Tanjirou dan mengingat bahwa Nezuko seorang oni dapat melindungi manusia lainnya

Zrang!

Suara benturan katana menggema ditelinga mereka, Giyuu yang langsung mengunci melindungi Tanjirou beserta adiknya menangkis serangan Kochou. Kochou tampak terkejut namun senyuman tak pernah luntur dari mukanya yang mungil itu

ara?”

Kochou mendarat dan membelakangi mereka, didalam benak Kochou mengapa seorang hashira dan kisatsutai melindungi seorang oni? Ada apa yang terjadi? Apa aku ketinggalan sesuatu? Bukannya Tomioka mengatakan itu mustahil hidup berdampingan dengan para oni?

“Kenapa kamu menghalangiku, Tomioka-san? Kamu berkata kalau kita tak boleh berteman dengan oni, tapi apa-apaan ini? Karena itu semua semua orang membencimu, loh.”

“Nah Tomioka-san menyingkirlah..

“aku.. aku tidak dibenci”

Dengan PD nya Tomioka mengatakan itu, seperti membela diri bahwa ia tidak dibenci semua orang atau mungkin Tomioka ini tidak menyadarinya bahwa orang-orang membencinya.

“bocah, kamu melindungi seorang oni loh”

“tidak, dia adikku”

“ah, kalau begitu aku akan meracuninnya agar tidak merasa sakit”

“menjauhlah, kau harus memaksakannya menjauhlah dari sini” bisik Tomioka

arigato

Tanjirou menjauhi area itu membawa adiknya digendongannya, tampak muka Kochou melongo beberapa saat kemudian kembali tersenyum didepan Tomioka

“Bukankah ini melanggar kode etik pemburu iblis?”



“Tubuhku terasa sakit, sakit sekali! Aku merasa ingin teriak, tahan. Tahan. Tahan”

Tanjirou terus berlari tanpa tahu ada seseorang yang mengikutinya dari belakang, seorang wanita berlari diatas pohon. Secara mendadak menendang punggung Tanjirou hingga terjatuh melemparkan nezuko menjauh dari Tanjirou

Wanita itu berjalan menuju nezuko dengan nichirin yang terpatri dilengan kanannya, Tanjirou panik bahwa didepannya seorang kisatsutai. Nichirin itu terangkat mengudara yang siap memenggal kepala oni itu, namun untungnya Nezuko membukakan mata disaat yang tepat. Tanjirou meraih haori si gadis kisatsutai sehingga ia terjatuh kebelakang ke punggung Tanjirou

“Lari, Nezuko. Berlarilah. Jangan sampai tertangkap” mendengar seruan sang kakak Nezuko bangkit dan berlari menjauhi gadis kisatsutai tersebut, tak mau kalah gadis itu mendaratkan tendangan kaki dikepala Tanjirou hingga pingsan

Wanita itu terus mengejar Nezuko yang telah mengangkat nichirinnya hendak menebas, namun siapa sangka tubuh nezuko berubah menjadi seorang anak-anak membuat serangan tadi meleset begitu saja.

“menjadi anak-anak?”

Nezuko terus berlari zig zag menghindari akar pohon yang mencuat dengan tubuh kecil nya. Aduhaii lucunya (*^^*). Kanao namanya ia terus terperengah melihat kejadian didepan matanya namun ia menyusul Nezuko yang mulai menjauh, beberapa sabetan dilayangkan kebadan Nezuko namun dapat dihindar dengan baik oleh Chibi Nezuko.



are?! Apa yang kalian lakukan?!” Sota baru saja sampai ditempat Giyuu berada, ia kaget melihat adegan dimana Kochou berada di kuncian lengan Giyuu. Mereka bertiga kaget menatap satu sama lain.

“kau yang kami cari loh, orang asing. Kami akan menangkapmu” Giyuu kini telah melepaskan kuncian lengannya kepada kochou, disaat Giyuu dan Kochou hendak menangkap Sota, burung gagak Berteriak menyampaikan pesan

“Ada pesan dari markas, tangkap yang bernama Nezuko dan Tanjirou dan bawa ke markas”

“Yaahh sepertinya kalian mempunyai tugas yang lebih penting, aku pamit du...

“Hei bodoh kami tertangkap pagi kemarin, kami sudah berada di mantion kupu-kupu”

Are? Kenapa kau berhenti?” Sota yang hendak melangkahkan kaki terhenti setelah mendapat panggilan telepati kemudian memutarkan badan menghadap kedua hashira tadi sambil menggaruk belakang kepalanya yang tidak gatal

“Sepertinya aku secara suka rela dibawa ketempat oyakata-sama, hehehe”




T
B
C




Ini sebelumnya maaf ya semisal tatakan tulisannya berantakkan, misalkan antara paragraf satu dan paragraf dua spasinya sedikit kejauhan. Karena nylly nulisnya dari MS Word bukan langsung dari wp. Soalnya kalau ngetik terlalu lama suka gagal publish, kalian tau lah masalah dari wp sendiri.

Kalau bab sebelumnya seperti itu yahh, kalian udah tahu alasannya, nylly juga ga tau kenapa tapi nylly coba pratinjau sebelum publish bagus bagus aja kok, eh sesudah publish jadi berantakkan spasi paragraf nya.

Gomenasai (>_<)/~~

Jangan lupa vote dan komen ya!♡







Kimetsu No Yaiba X Readers Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang