🐈‍⬛(S2). rencana? 🌳

456 42 32
                                    

Happy Reading!!

"Jadi, rencana apa yang kalian bikin?" Tanya jaehee. Karena tadi sion dan yushi bilang, akan membuat rencana agar jaehee dan riku berbaikan

"Eum....sayang, gimana kalo gini aja?" Ucap yushi yang mendekatkan ke arah telinga sion dan membisikkan sesuatu

"Boleh tuh! jae. mending gini deh" sion akhirnya memberi tau apa yang direncanakan olehnya dan yushi tadi

"Kalian yakin? kalo ngga berhasil gimana?" Ujar jaehee, yang sepertinya terlihat tidak yakin dengan rencana yusion

"Kita yakin. udah mending lo ikutin aja nanti"

"Eh, gue mau ke supermarket bentar ya. soalnya bahan-bahan roti udah pada habis semua" Ucap riku yang datang dari arah dapur

"Gue temenin ya rik" Sahut jaehee dengan cepat

"Gausah, gue sendiri aja"

"Udah gapapa. biar lebih aman juga mending lo pergi sama jaehee" Ujar yushi, yang membantu agar riku dan jaehee bisa semakin dekat

"Tapi-"

"Udah ayo" Ucapan riku terpotong saat jaehee langsung menarik lengannya untuk keluar
.
.
.
.
.
.
.
.
"Kamu nanti mau beli apa aja?" Tanya jaehee. dia sepertinya akan mencoba untuk basa-basi dulu kepada riku

"Cuman bahan buat di cafe aja, sekalian beli sedikit cemilan buat ryo"

"Btw, itu Ryo kamu tinggal sendiri gapapa?"

"Gapapa. udah biasa aku tinggal kalo belanja"

"Riku"

"Hm?"

"Kamu...mikirin omongannya yushi?"

Pernyataan yang di lontarkan oleh jaehee barusan, membuat riku bingung harus menjawab apa.

Tidak mungkin, jika dia tidak memikirkan omongan yushi tadi. malahan sepertinya sekarang dia tambah kepikiran.

"Kenapa? kamu butuh jawaban?"

"Pastinya. aku butuh jawaban dari kamu"

"Kamu percaya nggak sama aku?"

"Kenapa enggak? aku pasti percaya sama kamu kok"

"Terus kenapa dulu kamu lebih percaya wonyoung, daripada istri kamu sendiri?"

Jaehee tiba-tiba memberhentikan mobilnya di pinggir jalan, karena tidak mungkin dia berkendara sambil menatap ke arah riku.

"Aku..."

"Gabisa jawab?"

"Itu karena aku terlalu kebawa emosi. aku gatau kenapa tiba-tiba emosi aku membara waktu liat foto itu"

"Tapi aku udah bilang kalo itu foto editan jaehee! kenapa kamu nggak percaya sama aku?"

"Pikiran aku waktu itu lagi kacau banget, kerjaan aku bikin pusing. rasanya kepala aku mau meledak. dan setelah ngeliat foto itu, aku langsung gabisa berfikir tentang apapun"

"Terus kamu lebih percaya dia, daripada aku?! kamu bisa mikir nggak sih? coba deh kamu pikirin ini. apa aku pernah pergi main keluar dan pulang telat? apa aku pernah pergi tanpa ngasih kabar sama kamu? apa aku pernah bohong sama kamu? dan yang terakhir. apa kamu pernah liat aku sama cowok lain?"

"Maaf..." Ya. lagi dan lagi, jaehee hanya bisa mengatakan kata maaf.

"Kata maaf yang keluar dari mulut kamu, nggak akan bisa ngilangin rasa sakit yang ada di hati aku"

"Asal kamu tau jae, aku berjuang mati² an demi ryo. kamu tau nggak sih? ryo selalu nanya setiap hari, tentang keberadaan kamu. dan jawaban yang aku berikan tetep sama, karena aku gatau lagi mau jawab apa"

"Kamu tau nggak, hati aku sakit jae. aku kasian sama ryo karena harus ditinggal sama sosok ayahnya. ryo pasti selalu bilang kalo dia pengen banget ketemu sama kamu"

"Aku nggak tega ngeliat dia kayak gitu jae...hiks" Riku tidak bisa. tangisan yang sudah di tahan daritadi, turun begitu saja

"Maaf. aku minta maaf" Jaehee membawa Riku kedalam pelukannya. berkali-kali kata maaf keluar dari mulutnya

Dia tidak bisa melihat orang yang dia cintai, menangis karena nya.

Dada jaehee rasanya sesak saat melihat Riku menangis seperti ini. dia mengelus punggung riku yang bergetar, membiarkan jas nya basah karena air mata yang di keluarkan oleh riku.

"Setelah bertahun-tahun aku berusaha ngelupain kamu, kenapa kamu malah balik dan muncul lagi di hadapan aku? kenapa?! kamu mau bikin aku sakit hati lagi? kamu mau liat aku menderita lagi? iya?" Jaehee langsung menggeleng. dia tidak tau kalau jadinya akan seperti ini

Dia bahkan tidak tau bahwa anak yang dia temui itu adalah, anaknya dan riku.

"5 tahun itu nggak sebentar jae....aku pengen benci sama kamu. tapi nggak tau kenapa, hati aku gabisa ngelakuin itu"

"Riku, i'm sorry for everything. mungkin emang kamu gabisa nerima aku lagi, tapi satu hal yang harus kamu tau sekarang. aku masih cinta dan sayang sama kamu. setelah kejadian itu, hidup aku jadi berubah. nggak ada suara kamu yang biasanya selalu ketawa, bawel, ngoceh-ngoceh gajelas setiap hari. nggak ada yang peluk aku setiap mau tidur, ngga ada yang bisa aku ajak kemana-mana, pokoknya semua berubah. aku nangis setiap malem karena selalu keinget sama kamu. aku selalu berusaha buat nyari keberadaan kamu, nomer kamu sama sekali nggak aktif. apalagi nomernya Sion dan yushi, kamu tau? aku sampe susah banget buat makan cuman karena nyari keberadaan kamu. aku kangen, bener-bener kangen sama wangi tubuh kamu. aku nyesel riku, aku nyesel..."

Jaehee masih bisa menahan tangisannya, karena dia tidak ingin terlihat lemah di depan riku.

"Aku bingung jae...aku takut kalo pilihan aku bakalan salah..."

"Aku nggak maksa. mungkin emang kamu udah terlanjur kecewa banget sama aku kan? aku bisa ngertiin kok" Senyum yang jaehee keluarkan sangat manis. riku sebenarnya sungguh merindukan senyuman itu

"Aku takut, kalo kamu ngulangin kesalahan kamu di masa lalu..."

"Nggak akan. aku janji nggak bakal ngulangin itu lagi"

"Gimana bisa aku percaya sama kamu?"

Tanpa aba-aba, jaehee langsung menyambar bibir pink riku.

Riku yang dicium seperti itu hanya bisa diam saja dan tidak berkutik.

Semakin lama ciuman itu, kini berubah manjadi lumatan. jaehee tidak melumatnya dengan kasar, namun dengan pelan dan penuh perasaan.

Riku juga begitu. dia mengimbangi ciuman yang di lakukan oleh jaehee.

Nafas riku sepertinya mulai habis, jadi dia menepuk pelan pundak jaehee agar berhenti.

"Hah...hah..." Riku menatap jaehee dengan nafas yang ter engah-engah

"Rasanya nggak pernah berubah. masih manis kayak dulu" Ucap jaehee

"Kok kamu nyium aku sih?!"

"Kenapa? kamu juga suka kan?"

"Apaansih?! udah ayo cepetan ke supermarket! kita udah makan waktu satu jam nih!"

"Hahahaha, iya iya"

"Apa aku harus ngasih kesempatan kedua buat jaehee?" Yap, Riku masih bingung sekarang

"Aku nggak berharap kamu ngasih kesempatan. aku cuman pengen kita deket kayak dulu aja"

Ucap mereka dalam batin.
.......

Jelek kan? IYA KARENA AKU BURU-BURU BANGET NULIS INII😭👊🏻

yaudah segitu aja deh guyss


maacih muach😘😘

JANLUP VOTMEN!!

𝑻𝒉𝒆 𝑵𝒆𝒓𝒅 || 𝑱𝒂𝒆𝒓𝒊 𝑨𝒖Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang