Part 05

32 27 0
                                    

Humaira kembali melakukan aksinya untuk pergi dari pondok pesantren tersebut, ia menaiki tangga untuk melompat ke sebrang, karena di halangi oleh tembok yang cukup tinggi, tapi Humaira tidak pantang menyerah ia terus berusaha. Ketika ia melompat, ia kehilangan keseimbangan dan terjatuh.
"Aww sakit" ucap nya kemudian terus mengusap usap tangan nya yang terluka karena terkena batu.
"Sakit kan?" ucap seseorang
Humaira spontan menjawab
"Sakit banget" ucap nya, namun kemudian ia menyadari sesuatu, siapa yang bertanya, bukannya hanya ada ia seorang.
Humaira memberanikan diri untuk melihat ke arah sumber suara tersebut kemudian
"Dorr" Ucap Zahra dan Nayla secara bersamaan, sontak Humaira terkejut ia berkata.
"Sialan kalian ngagetin aja" ucap nya kesal
Namun yang tidak ia ketahui adalah Zahra dan Nayla tidak hanya berdua, terdapat dua orang lainnya yang ada di tempat itu, ada ustadzah Nisa dan juga Ustadz Zaki.
"Mau kemana kamu malem malem begini?" tanya Ustadzah Nisa
"Lu lagi, lu lagi, kenapa sih cucu burung gagak, lu selalu ganggu" ucap Humaira kesal
"Saya bertanya kamu mau kemana malam malam begini, mana naik tangga lagi, itu berbahaya Humaira" ucap ustadzah Nisa
"Terserah gue lah, hidup hidup gue,ngatur lu" Ucap Humaira dengan nada yang sedikit meninggi.
"Saya guru kamu Humaira, kamu harus menghormati saya disini" Ucap Ustadzah Nisa yang mulai naik darah.
"Oh mau di hormati, oke, Hormat grak" ucap Humaira kemudian ia hormat kepada ustadzah Nisa dengan tersenyum lebar.
"Tuh, puas!" Ejek Humaira
"Ihhh, dasar gapunya adab kamu ya"
Saking kesalnya Ustadzah Nisa pergi begitu saja tanpa mengucapkan sepatah kata pun, ia berjalan pergi melangkah kan kaki nya untuk menjauh dari tempat tersebut.
"Sudah, sekarang kembali ke asrama kalian masing masing, sudah larut waktunya beristirahat" Ucap Ustadzah Zaki
"Baik Ustadz kami permisi"ucap Zahra
"Assalamualaikum" ucap ketiganya secara bersamaan
"Wa'alaikummussalam".

Humaira terpaksa kembali ke dalam asrama, rupanya upaya nya kali ini gagal, karena ia hampir saja ketahuan, mungkin jika tadi ia tidak berhasil membuat ustadzah Nisa kesal dan pergi meninggalkannya ia akan di laporkan kepada buya.
"Humaira kamu hebat banget bisa bikin Ustadzah Nisa kesal seperti itu"Ucap Nayla
"Iya ih keren pisan" ucap Zahra dengan mengangkat kedua jempol tangan nya.
"Kamu ga takut Humaira?" tanya zahra
"gue, takut, sama cucuk burung gagak kaya dia? hahaha gila kali" ucap Humaira dengan tertawa jahat.
"Lagian ni ya, ngapain kalian takut sama ustadzah modelan dia, orang kaya gitu hanya berharap di hormati, ga layak" ucap Humaira
Di sela sela obrolan mereka tiba tiba Kayla muncul, ia duduk di ranjang nya kemudian berbaring membelakangi Humaira dan teman teman lainnya, sebenarnya Humaira merasa memang ada yang tidak beres dengan Kayla namun ia tidak mempedulikan hal tersebut. Sudah beberapa jam mereka menghabiskan waktu hanya untuk mengobrol, akhirnya Humaira mengantuk, ia kembali ke ranjang nya kemudian membaringkan tubuhnya.


Di Atas MihrabTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang