UNTUK PAPA (BAB 3 & 4)

5.4K 13 0
                                    

Nala terbangun ketika matahari telah meninggi. Matanya pun mengerjap saat sinar matahari menyapa dari jendela kamar Jeff. Seketika gadis remaja itu merasakan sekujur tubuhnya sakit dan remuk terutama m*****nya yang terasa ngilu dan agak perih.

Nala langsung bangun mendudukkan diri di atas karus papanya. Matanya yang sudah mulai fokus pun meneliti kondisi kamar bernuansa maskulin itu. Kamar itu sudah rapi. Tidak ada pakaian berserakan seperti dalam ingatannya semalam. Namun, bau sperma masih tajam tercium oleh hidungnya.

Bulu kuduk Nala merinding total ketika mengingat betapa panas persetubuhannya dengan Jeff malam tadi. Kini, ia juga dilanda rasa sulit percaya akan apa yang telah terjadi pada mereka.

"Jadi ... semalam aku dan papa," gumam Nala.

Ia jadi teringat curhatan sahabatnya, Cilla. Gadis itu pernah bercerita bahwa ia menjalani hubungan gelap dengan papanya. Namun, Cilla sama sekali tak menyesal. Dia justru bersyukur dan senang karena hubungan gelap itu memberinya kenikmatan tiada tara. Lantas, apakah kenikmatan yang dimaksud Cilla sama dengan yang semalam dirasakannya?

Nala masih ingat betul bagaimana ketika k*****l besar papanya melesak masuk ke dalam m****nya, menghajar m****nya hingga muncrat berkali-kali. Nala juga masih ingat bagaimana papanya bicara, meracau, melontarkan kata-kata kotor sambil dengan tekun menyetubuhinya.

Cklek

Lamunan Nala mendadak buyar saat pintu dibuka. Sosok Jeff muncul dengan kaos hitam polos dan celana selutut yang membalut tubuhnya. Seketika, Nala menelan ludah kelat, mendadak terbayang betapa besar k****l papanya semalam. Betapa nikmat k****l Jeff merojok m****nya.

"Sayang, udah bangun. M****nya sakit?" tanya Jeff seraya duduk di depan Nala.

Tangan besar pria itu menyibak rambut panjang putrinya yang semula menutupi area dada dan leher. Kini, kedua area itu tampak jelas di netranya. Bekas cupangnya di sekitar leher dan dada Nala langsung menyambutnya.

"Pa ... kita semalam... itu bukan mimpi?" cicit Nala.

Pria dewasa itu tersenyum kemudian tanpa sungkan mengangkat tubuh telanjang Nala dan mendudukkan di atas pangkuannya.

Dengan netra dinaungi kabut nafsu, Jeff mulai kembali melecehkan tubuh putrinya. Ia meraba, meremas dan menampar bagian-bagian favoritnya di tubuh Nala.

"Bukan sayang. Semalam bukan mimpi. Semalam ...." Jeff melarikan satu tangannya ke m***k Nala. "...kita benar-benar n*****t. Kamu ingatkan waktu papa jebol m****mu pake k****l papa? Kamu menjerit kesakitan tapi setelah itu badanmu kelonjotan keenakan papa k*****in m****nya," ucap Jeff.

"Tapi... tapi Nala anak papa. Kenapa papa—"

"Justru karena Nala anak papa, makanya papa k*****in kamu. Papa sayang sama kamu. Papa nggak mau ada laki-laki lain yang pake m****mu nak. Papa yang berhak karena selama ini papa yang udah merawatmu. Kamu ngerti kan maksud papa?"

Gadis itu mau tak mau mengangguk patuh. Meski hati kecilnya masih merasa bahwa apa yang terjadi adalah kesalahan, ia tetap tak bisa membantah. Kenyataan bahwa sedari kecil hanya Jeff yang ia miliki dan menyayanginya, membuat Nala memilih menuruti permintaan papa kandungnya itu.

"Emhhh." Nala tiba-tiba mendesah saat mulut Jeff sudah mengulum t****nya.

"Pahh shhh gatelhhh."

"Mana yang gatal sayang? Slurrrppp." Bunyi hisapan terdengar nyaring dan erotis. Membuat nafsu Jeff bangkit tanpa diminta.

"T**** kamu enak banget nak. Slurppp emhh lebih enakhhh lagi kalo keluar susunya," oceh Jeff.

***

Langsung ke KK aja yaa.


KUMPULAN CERITAWhere stories live. Discover now