"HEUKHHH!" Nala menjerit tertahan saat tiba-tiba Jeff berhenti di salah satu anak tangga dan menyodok kuat-kuat m****nya, membuat mulut rahimnya menganga."Anak papahh. Kenapa m****mu ahh bisa selegit ini nakhh? Ohh ngempot sayanghh. M****nya pinterhh ngempothh k****l papah. Ahh anak p*****r. Ahh shh ohh enaknyahh," desah Jeff sambil terus menaiki tangga.
Mereka akhirnya tiba di lantai dua. Jeff membawa sang putri memasuki kamar gadis itu kemudian berhenti tepat di depan cermin besar yang biasa menjadi tempat Nala mematut penampilannya. Namun, kini cermin itu difungsikan untuk hal lain. Bukannya menjadi tempat untuk mematut penampilan justru kini cermin itu menjadi tempat untuk Jeff dan Nala melihat tubuh mereka yang saling memuaskan.
"AKHH!" pekik Nala saat tiba-tiba Jeff mengubah posisinya menjadi mengangkang menghadap depan sambil tetap digenjot k****l.
Seketika wajah Nala memerah karena nafsu dan rasa malu saat matanya menyaksikan bagaimana lubang kawinnya melar melahap k****l jumbo sang papa. Dengan kedua kaki terbuka lebar dan paha dipegangi oleh tangan Jeff, jelas sekali Nala dapat melihat betapa erotis dirinya kini saat melahap k****l papa kandungnya.
"Lihat sayanghh," bisik Jeff penuh nafsu. Mata pria itu menatap pantulan kelamin mereka yang menyatu.
"Pahh ... inihh ahh ... ini jorok bangethh," lirih Nala.
"Kamu benar nakhh. Ini sangat jorokhh. Apa yang kita lakukan sangat kotor ahhh ahhh dan berdosa. Kita sedang bersetubuh nakh. Kelamin kita sedang kawin sayanghh," sahut Jeff.
Kedua tangan Nala terulur ke belakang untuk memeluk leher Jeff. Netranya masih fokus menyaksikan bagaimana k****l jumbo Jeff keluar-masuk, menjajah lubang m****nya. Air mata kini sudah bercucuran di wajah Nala dan bercampur dengan keringat yang keluar akibat persetubuhannya. Air mata yang menyuarakan betapa nikmat persetubuhannya dengan sang ayah kandung. Dengan seseorang yang seharusnya merawat dan menjaganya, namun kini malah menggenjot m****nya habis-habisan.
***
Seperti biasa kelanjutannya di KK