"Lihat, nak. Lihat baik-baik kontol ayah yang lagi keluar-masuk di memekmu. Lihat gimana lubang lacur ini menelan kontol ayah. Lihat baik-baik sayanghhh ...memekmuu berlendir karena kontol ayah kandungmu ini. Shh ahhh ... sebenarnya apa yang ada di pikiranmu, nak? Apa yang ada di pikiranmu sampai-sampai kamu mendamba disetubuhi ayahmu sendiri? Hm?"
Air mata Aca mulai berjatuhan saking tinggi nafsu birahinya saat ini. Perkataan ayahnya membuat Aca semakin tak bisa mengendalikan nafsunya. Apalagi saat menyaksikan bagaimana kontol jumbo pria itu keluar-masuk menggarap memeknya.
"A-ayahh ... Aca bersyukur terlahir sebagai ahh ... sebagai anak ayahhh. Eunghh ... ka-karena Aca bisa ngerasain kenikmatan ini. Lihat, yah ... hiks ... memek Aca begitu bahagia melahap kontol ayah ...."
Benar. Lubang kawinnya kini tampak begitu bahagia melahap kontol ayah kandungnya. Lubang sempit itu tampak merah merekah dengan lendir yang keluar semakin banyak hingga meler menetes ke lantai. Bahkan, kontol Galen pun tampak mengkilat dilumuri lendir memek putrinya.
"Ya ... ayah bisa melihatnya sayanghh. Memekmu memang ditakdirkan untuk jadi sarang kontol ayah ... shhh ahhh .... Takdirmu lahir ke dunia ini memang hanya untuk menjadi pemuas nafsu ayahmu. Kamu tercipta dari benih ayah ... memanghh untuk ayah setubuhi nakhh. Ahh ... ahh ... memekhhh! Tunggu aja sayanghhh. Oughhh ... nanti begitu kamu lulus SMA ... ayah akan tanam benih ayah di rahim kamu. Ayah akan ahhh ... bikin kamu mengandung dan melahirkan anak ayah ... shh ahhh ... nikmatnya memek putriku!"
PLOK
PLOK
PLOK
PLOK
Tubuh Aca menggigil hebat usai mendengar racauan ayahnya. Kini, netranya memandang lekat-lekat memeknya yang terus disetubuhi kontol Galen. Lalu, pandangannya berpindah pada wajahnya yang berlinang air mata sakligus menyiratkan kenikmatan. Tangan Aca terjulur ke belakang, memeluk leher ayahnya. Galen pun dengan singgap mendekatkan wajahnya ke telinga Aca kemudian memuluti telinga gadis itu, membuatnya semakin kelonjotan.
Lama-lama lubang kawinnya semakin berkedut, menyempit, menghimpit kontol jumbo ayahnya yang juga semakin membesar.
"Shhh ... aca mau ngecrot? Memeknya mau ngecrot, iyahh?" tanya Galen disela-sela genjotan brutalnya.
Aca mengangguk rikuh. "I-iyaahh ... hikss acahh unghh .... Memek aca bentar lagi bocor yahhh."
***
Sudah tersedia di karyakarsa yaaa.
