"Sekarang ..." Jeff kembali mendekat, menempelkan k****lnya di wajah teler sang putri. "Giliran kamu puasin papa. Ayo nak. Makan k****l papa kandungmu ini."
Jeff usap-usapkan k****l ngacengnya ke wajah Nala yang masih terlihat teler. Kemudian ia pukul-pukulkan ke****nnya itu saat sang anak justru memejamkan mata, larut dalam goyangan k****l gurunya.
"Sayang, ayo buka mulutnya. Jangan jadi anak durhaka kamu, nak. Masa papa kamu cuekin setelah dapat k****l gurumu?" ejek Jeff.
Gemetar, Nala buka mulutnya kemudian lidahnya terjulur menjilati batang k****l papanya. Semakin lama jilatannya semakin cepat dan penuh nafsu.
"Emhh ... nala sukahhh ahh wangi k****l papahhh," desah Nala.
Pria yang masih tampak rapi dalam balutan setelan jas hitamnya itu kemudian memasukkan seluruh batang k*****nnya ke dalam mulut sang anak. Sensasi panas dan basah pun langsung melingkupi k****lnya. Apalagi saat lidah lembut Nala dengan binal bermain-main di lubang kencingnya. Rasanya sekujur tubuh Jeff diserang merinding dan nikmat tiada tara. Ya, sejak malam itu, me*******hi putrinya memang kegiatan yang paling nikmat. Lebih nikmat daripada saat bersama pe****r-pe****r rendahan di luar sana.
Glok
Glok
Glok
Glok
"Oughh! Mantap nakhh! Papa pe****a mulut binalmu sayanghh. Shhh ahh ahhh iyaahhh makan k***l ayah kandungmu nala," desah Jeff. Pinggulnya sudah maju-mundur dengan tempo cepat, giat menggenjot mulut Nala.
Mulut yang dulu selalu ia ajari agar pandai bicara. Mulut yang semasa bayi suka mengoceh membuatnya gemas, kini dengan penuh kesadaran malah ia perkosa sesuka hati.
***
Cuss ke KK yeee. Yang mau-mau ajaa.