24

207 16 0
                                    

Kaira tak melewatkan menatap piring demi piring yang disajikan oleh ibu kantin di atas meja mereka. Namun wanita paruh baya itu menghentikan aktifitas, setelah meletakkan dua gelas lemon tea untuk masing-masing dari mereka. 

"Selamat menikmati."

"Makasi ya bu," ucap Azarin tersenyum simpul.

Ibu kantin yang mengenakan pakaian ala chef itu mengangguk merespon ucapan terima kasih Azarin. Setelahnya ibu kantin tersebut mendorong troli makanan yang sempat membantunya, membawa hidangan ke meja mereka pergi dari sana.

"Lo mau makan yang mana dulu?" tanya Azarin menoleh ke arah Kaira disebelahnya. "ada sashimi, oyster, sushi tobiko," ucap Azarin menunjuk piring yang terdiri dari tiga piring dalam satu jenis makanan. 

"Semuanya  dimakan kayak gitu atau dimasak dulu?" tanya Kaira memastikan.

"Udah siap makan. Kayak oyster ini misalnya." Azarin mengambil sepiring oyster lengkap dengan sepiring kecil berisikan potongan lemon  ditengah-tengahnya. "lo tinggal kasih perasan lemon sebelum makan kerang ini."

Kaira menumpukan siku kanannya diatas meja lalu memposisikan telapak tangannya di depan mulut dengan retina tak putus memperhatikan aktivitas yang dilakukan oleh Azarin. Melihat Azarin menyeruput isi kerang dengan semangat, ekspresi Kaira spontan berubah seperti orang mual. "enak?"

Azarin meletakkan cangkang kerang kosong ditangannya pada sisi kiri piring di depannya lalu mengangguk antusias mengiyakan. Rahang Azarin bergerak dengan semangat, mengunyah makanan yang berada di dalam mulutnya.

Kaira menarik telapak tangan kananya dari depan bibir lalu melipat tangan diatas meja. "ngga ada menu lain disini, selain makanan-makanan ini?"

Azarin meletakkan bekas kepingan lemon kedua yang baru saja ia peras ke dalam cangkang kerang ke piring kecil yang masih berisi beberapa kepingan lemon yang masih utuh. "kenapa, makanannya kurang enak?" tanya Azarin sebelum menyeruput isi oyster beserta perasan lemon yang berada di dalam cangkang. 

"Aku ngga suka makanan mentah."

"Sama sekali?" tanya Azarin memastikan.

Kaira mengerucutkan bibir sambil mengangguk mengiyakan, melihat hal itu Azarin tak dapat berkata-kata lagi, selain menghela nafas kasar. Azarin celingak-celinguk ke arah meja yang berdekatan dengan mereka sebelum bersuara, "guys. Ada yang mau makanan gratis ngga?" pertanyaan Azarin sukses menarik atensi murid-murid yang bersebelahan dengan mejanya. "kalian tenang aja, semuanya udah gue bayar kok."

Dalam hitungan detik, meja Azarin langsung dikerubungi oleh para murid yang datang dari berbagai arah dengan tujuan sama,  memperebutkan makanan yang berada diatas meja.


Azarin mengambil lemontea yang berada disisi kirinya lalu meminum lewat sedotan yang berada di dalam gelas.

Kini meja mereka hanya diisi oleh lemontea yang terletak di sisi kanan mereka masing-masing, para murid yang berhasil mengambil hidangan di meja Azarin dan juga Kaira, berterimakasih secara serempak kepada Azarin.

Tak ada respon yang dikeluarkan oleh Azarin terhadap para murid yang berterimakasih padanya, selain mengangkat tangan ke udara, dengan fokus tertuju pada kasir yang berada tak jauh dari pintu masuk kantin. "mba Zahra!" serunya memanggil wanita muda yang sedang berkutat dengan ponsel miliknya  di sana.

Merasa namanya di panggil, wanita yang akrab disapa Ara itu, menoleh ke arah meja Azarin yang posisinya lumayan jauh dari kasir. "kenapa Arin?!"

"Gue mau pesan lagi!" 

AZKA :life after marriageTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang