𝐩𝐚𝐫𝐭 𝟒𝟎

823 48 0
                                    

𝐁𝐞𝐛𝐞𝐫𝐚𝐩𝐚 𝐡𝐚𝐫𝐢 𝐤𝐞𝐦𝐮𝐝𝐢𝐚𝐧...

Joss terlihat sedang mengemasi baju-baju nya kedalam koper besar itu, sementara gawin dia berada dilantai bawah untuk menyiapkan sarapan.

Saat dia sedang sibuk membereskan baju tiba-tiba saja satu lembar kertas terjatuh dari lemari itu, joss yang merasa heran dia mengambil nya dan membaca isi surat itu, saat membaca nya joss menghela nafas ternyata itu adalah surat dari rumah sakit yang mengatakan tentang keadaan gawin sekarang, joss menyimpan nya kembali dia melihat foto gawin yang ada di meja, dia mengambil nya dan mengusapnya pelan.

"Bagaimana kau masih bisa tersenyum disaat keadaan mu seperti ini... " ujarnya pelan, tanpa terasa air matanya jatuh begitu saja, joss menyimpan lagi fotonya disana lalu melangkah pergi meninggalkan kamar.

Sementara gawin, dia sedang sibuk berkutat dengan peralatan dapur untuk membuat sarapan, namun tiba-tiba rasa sakit di kepalanya membuat gawin terhenti, dia memegang kepalanya saat itu darah segar tampak terlihat mulai menetes, gawin mengusap darah itu dan segera membersihkan nya.

"Gawin apa sa... "

Joss tidak sempat menyelesaikan kata-katanya, dia segera menghampiri gawin dan melihat keadaan gawin.

"Kau baik-baik saja? Gawin" panggil joss.

Gawin mengangguk pelan, " aku baik, aku... Aku hanya, "

"Kita undur sementara waktu untuk membuat keadaan mu membaik bagaiamana? " tanya joss.

"Tidak, jangan " tolak gawin.

"Tapi aku takut terjadi sesuatu, lebih baik kita pergi ke rumah sakit dan kita lihat apakah keadaan mu memungkinkan atau tidak, ini bukan perjalanan sebentar sayang" ucap joss.

"Aku baik-baik saja" bohong gawin.

"Tidak, kau berbohong. Hari ini kita akan pergi kerumah sakit " putus joss.

"Tapi... "

"Ini untuk kebaikan mu, jangan keras kepala "

Joss mengusap darah yang terlihat keluar dari hidung gawin, dia membawa gawin kedalam dekapan nya, sekuat mungkin dia menahan dirinya untuk terlihat baik-baik saja melihat keadaan gawin sekarang.

-------

" tentang perkembangan keadaan gawin, aku tidak bisa mengatakan ini baik joss. Keadaan nya semakin menurun, tidak hanya itu aku rasa dia tidak memungkinkan untuk bertahan lebih lama, itu akan menyiksa nya. Dia akan terus merasakan sakit, sementara gawin memaksa ku untuk berhenti membujuknya untuk terus melakukan kemoterapi. Kau tau bukan anak itu keras kepala " jelas Jimmy, joss yang duduk di depan Jimmy hanya mendengarkan nya, sesekali dia melirik kearah gawin yang tengah berbaring diatas brankar.

"Apa yang harus aku lakukan" ujar joss pelan.

"Aku yakin gawin tidak akan selemah itu, aku tau meskipun gawin keras kepala dia akan menurut padamu jika kau berbicara dengan perlahan. Jangan memaksa nya apalagi membentak nya itu hanya akan membuatnya sedih, untuk sekaramg temani dia jangan membuatnya merasa sendiri. " jawab Jimmy meyakinkan joss.

"Rencana ku, besok pagi aku akan pergi. Jadwal penerbangan nya besok"

Jimmy menghela nafas "aku sarankan jangan lakukan itu apapun alasan nya. Tetaplah ada disini, gawin bukan orang yang suka menerima belas kasihan dia tidak pernah menyukai dianggap lemah oleh siapapun bahkan ibunya sendiri. Aku tidak tau ucapan ku ini benar atau tidak, tapi aku tau setelah apa yang sudah terjadi, gawin merasa trauma hanya saja dia tidak memperlihatkan nya pada siapapun. Dibalik sikap keras kepalanya dia sedang berjuang untuk hidupnya" tutur Jimmy sembari melihat kearah gawin yang tertidur.

𝐓𝐇𝐄 𝐈𝐍𝐂𝐈𝐃𝐄𝐍𝐓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang