𝐩𝐚𝐫𝐭 𝟐1

1.2K 77 0
                                    

"Aku tidak mengerti, pikiran gila mana yang merasuki mu. Kau melakukan hal senekat ini gawin ini berbahaya, bukankah kau tau sebesar apa pengaruh perusahaan mereka. Mereka memiliki nama besar, kau tidak bisa dengan mudah menghancurkan nya. Jangan meremehkan sesuatu yang sulit untuk kita lakukan. " ujar Jimmy.

"Memangnya aku mengatakan ini menghancurkan perusahaan itu? " tanya gawin.

"Tapi kau mencuri setidaknya beberapa persen data tentang saham milik perusahaan itu" jawab Jimmy.

"Lalu apa peduliku?" ucap gawin.

Jimmy duduk di sebelah gawin, dia memperhatikan gawin yang sedang sibuk dengan laptop yang ada di depannya.

"Kau yakin ingin melakukan nya? Tapi setidaknya kau harus melakukan lebih dari ini untuk mendapatkan informasi yang lebih banyak lagi, " Jimmy.

Gawin menoleh dan mengangguk pelan, "aku mengerti, itulah mengapa aku memaksa mu untuk memalsukan kematian ku dan membantu ku mendapatkan identitas baruku sebagai mike. "

Jimmy menghela nafas pelan dan mengambil laptop itu dari tangan gawin, " jadi apa aku harus memanggilmu mike sekarang? "Tanya nya tertawa pelan.

" mungkin, "

Gawin berdiri dari duduknya dan berjalan ke arah meja makan untuk mengambil segelas air.

"Oh ya, aku hampir lupa. Aku sudah memesan mobil untuk menggantikan mobil mu yang aku gunakan "

Jimmy menoleh dan menggelengkan kepalanya.

"Aku tidak mengharapkan mobil baru " ujarnya, gawin hanya tersenyum mendengar itu.

"Itu anggap saja sebagai balas budi ku untuk mu karna kau sudah membantuku" balas gawin, dia kembali duduk di sebelah sahabat nya itu.

"Simpan saja semua uangmu, "

"Membeli satu mobil untuk sahabat terbaikku, kurasa bukanlah ide buruk. Iyakan" gawin terkekeh pelan.

"Astaga, " Jimmy menggelengkan kepalanya pelan mendengar itu.



"Kemana dia pergi,astaga ponselnya tidak bisa aku hubungi" ujar jen khawatir.

"Ada apa? Mengapa wajahmu terlihat cemas" tanya namtan.

"Suamiku pergi sejak kemarin malam,tapi sampai saat ini dia belum pulang. Saat aku menghubungi orang kantor mereka mengatakan sejak semalam dia tidak ada pergi ke kantor " jawab jen.

" kau sudah menghubungi ponselnya?"

Jen mengangguk, "sudah,tapi tidak ada jawaban apapun"

"Astaga dia membuat kita khawatir saja" gumam namtan.

"Aku pulang..."

Mereka menoleh kearah pintu,jen langsung menghampiri suaminya.

"Kemana kau pergi semalamn?aku terus menghubungi mu tapi kau tidak mengangkat satupun panggilan ku" cerocos jen.

"Aku kehilangan ponselku," bohong korn.

"Sungguh?"

"Ya benar, aku mencarinya tapi aku tidak menemukan nya sama sekali" korn menghela nafas, jen mengangguk paham dan dia memegang tangan suaminya itu,dia menuntun korn untuk duduk.

"Duduklah,aku akan membuatkan mu minuman." titah jen,korn hanya menurut dan duduk disana.

Namtan menatap aneh gelagat korn yang terlihat tidak biasa menurutnya.

"Sesuatu pasti terjadi," batin namtan.

Joss duduk di sofa yang memperlihatkan kearah balkon,dia masih mengingat kejadian semalam yang membuatnya tidak bisa tidur sama sekali.

𝐓𝐇𝐄 𝐈𝐍𝐂𝐈𝐃𝐄𝐍𝐓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang