𝐩𝐚𝐫𝐭 𝟑𝟔

786 50 0
                                    

"𝐏𝐞𝐧𝐚𝐧𝐠𝐤𝐚𝐩𝐚𝐧 𝐧𝐚𝐦𝐭𝐚𝐧 𝐝𝐚𝐧 𝐊𝐨𝐫𝐧 𝐬𝐮𝐝𝐚𝐡 𝐝𝐢𝐥𝐚𝐤𝐮𝐤𝐚𝐧 𝐤𝐞𝐦𝐚𝐫𝐢𝐧 𝐬𝐨𝐫𝐞, 𝐩𝐨𝐥𝐢𝐬𝐢 𝐦𝐞𝐫𝐢𝐧𝐠𝐤𝐮𝐬 𝐤𝐞𝐝𝐮𝐚𝐧𝐲𝐚 𝐬𝐞𝐭𝐞𝐥𝐚𝐡 𝐛𝐞𝐛𝐞𝐫𝐚𝐩𝐚 𝐡𝐚𝐫𝐢 𝐢𝐧𝐢 𝐫𝐚𝐦𝐚𝐢𝐧𝐲𝐚 𝐛𝐞𝐫𝐞𝐝𝐚𝐫 𝐯𝐢𝐝𝐞𝐨 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐦𝐞𝐧𝐮𝐧𝐣𝐮𝐤𝐚𝐧 𝐛𝐮𝐤𝐭𝐢 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐛𝐞𝐠𝐢𝐭𝐮 𝐣𝐞𝐥𝐚𝐬, 𝐬𝐞𝐦𝐞𝐧𝐭𝐚𝐫𝐚 𝐢𝐭𝐮 𝐩𝐢𝐡𝐚𝐤 𝐩𝐨𝐥𝐢𝐬𝐢 𝐣𝐮𝐠𝐚 𝐦𝐞𝐧𝐠𝐚𝐦𝐚𝐧𝐤𝐚𝐧 𝐬𝐚𝐭𝐮 𝐣𝐚𝐬𝐚𝐝 𝐩𝐞𝐫𝐞𝐦𝐩𝐮𝐚𝐧 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐝𝐢 𝐝𝐮𝐠𝐚 𝐢𝐬𝐭𝐫𝐢 𝐝𝐚𝐫𝐢 𝐊𝐨𝐫𝐧 𝐬𝐞𝐧𝐝𝐢𝐫𝐢, 𝐝𝐢𝐚 𝐝𝐢𝐭𝐞𝐦𝐮𝐤𝐚𝐧 𝐝𝐚𝐥𝐚𝐦 𝐤𝐞𝐚𝐝𝐚𝐚𝐧 𝐭𝐢𝐝𝐚𝐤 𝐛𝐞𝐫𝐧𝐲𝐚𝐰𝐚, 𝐤𝐚𝐬𝐮𝐬 𝐢𝐧𝐢 𝐚𝐤𝐚𝐧 𝐭𝐞𝐫𝐮𝐬 𝐛𝐞𝐫𝐥𝐚𝐧𝐣𝐮𝐭 𝐮𝐧𝐭𝐮𝐤 𝐦𝐞𝐧𝐞𝐦𝐮𝐤𝐚𝐧 𝐤𝐞𝐛𝐞𝐧𝐚𝐫𝐚𝐧𝐧𝐲𝐚... "


Suara dari TV yang ada di kamar inap gawin terdengar, joss hanya diam mendengarkan suara penyiar berita itu dia memejamkan matanya dan menghela nafas pelan.

"Kau tidak ingin menemui ayahmu joss? " tanya Jimmy.

Joss menggelengkan kepalanya, " untuk apa aku melakukan itu" jawab joss.

"Atau ibumu, "

"Aku tidak ingin membiarkan gawin sendirian, dia membutuhkan aku" ujar nya.

"Aku bisa menjaga nya selama kau pergi, sejak semalam kau sudah menunggu nya bangun. Pergilah dan temui mereka " titah Jimmy.

Joss bangun dari duduknya dan menatap Jimmy kemudian gawin.

"Hubungi aku jika terjadi sesuatu, "

Jimmy mengangguk, "akan akan menghubungi mu, lagipula dia akan baik-baik saja "

Joss mengangguk pelan dia pergi darisana, Jimmy menghela nafas dia duduk di samping gawin.

" dasar ceroboh bagaimana kau bisa membiarkan dirimu terluka, " ucap nya pelan.



Gawin membuka matanya saat dia merasakan angin lembut yang menerpa rambutnya, begitu dia membuka matanya gawin melihat rumah yang dia ingat itu adalah rumah tempat dimana dia besar, ya itu adalah rumah nya di masa lalu sebelum ayahnya tiada.

Gawin berjalan mendekati pintu rumah itu, dia membuka knop pintunya dengan hati yang ragu namun begitu terbuka gawin melihat ada ayahnya yang sedang duduk sembari memegang sebatang cokelat kesukaan nya.

"Ayah... " lirih gawin, bulir bening jatuh begitu saja dari pelupuk matanya.

Sosok itu tersenyum manis kearah gawin, dia merentangkan tangan nya kearah gawin.

Tanpa pikir panjang gawin berlari dan memeluk erat sang ayah, dia menangis dipelukan ayahnya.

"Selama ini aku selalu berharap untuk bisa memeluk mu lagi, dan sekarang aku bisa melakukan nya hiks. Aku sangat merindukan mu" isak gawin.

"Sepertinya bayiku sudah tumbuh dewasa, "

Gawin melepaskan pelukan nya dan ayahnya mengusap air matanya.

" kita sudah bertemu, jangan meninggalkan aku lagi" ucap gawin memegang tangan ayahnya.

Ayahnya menggelengkan kepalanya, " tidak bisa, aku tidak akan membiarkan mu untuk ikut bersama ku, "

𝐓𝐇𝐄 𝐈𝐍𝐂𝐈𝐃𝐄𝐍𝐓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang