"Morning"
Sena duduk dikursi makanya, setelah sebelumnya memberikan kecupan selamat pagi pada sang ibu dan juga Jackson yang mendapat lirikan tajam. Sena hanya terkekeh menanggapi."Pagi juga, kakak mau makan apa?"
"Roti aja mi, pake selai coklat ya"
Sena memainkan ponselnya sembari menunggu sarapan yang tengah dibuatkan oleh ibunya, jam masih menunjukkan pukul enam lima belas menit, masih memiliki banyak waktu untuk santai sejenak."Hari ini adek ikut kamu ya, papi udah berangkat ke Dubai semalem"
Mohon Rhea sembari meletakkan piring berisi roti kehadapan Sena. Pantas saja Sena merasa ada yang kurang pagi ini, ternyata sang kepala keluarga tidak ada dirumah."Ngga bisa, hari ini kakak dijemput temen"
"Temen apa temen"
Dengan nada meledek Rhea menatap sang anak jahil sembari menjawil dagu Sena."Mami~"
Sena merengek dengan mulut tersumpal makanan, membuat Rhea gemas sendiri dengan anaknya."Iya engga, udah gih abisin. Kayaknya udah ada yang nungguin tuh didepan"
Sena yang mendengar otomatis melompat dari duduknya, memakai tasnya dan segera berpamitan dengan Rhea."JACKSON ANTERIN MAMI AJA, AKU BERANGKAT DULU. BYE BYE"
Baru sedetik menghilang dari ruang makan Sena kembali lagi hanya untuk...."LOVE U MAMI"
Rhea hanya menggeleng menanggapi tingkah sang anak, namun senyum tipis terbit setelahnya.
"Pasti sama pacarnya tuh"
"Iya udah biarin, gih cepet makanya keburu siang. Mami tunggu didepan ya"
Jackson den mengangguk menanggapi sembari mempercepat makannya.Sampai dihalaman rumah bisa Sena lihat mobil hitam yang sudah sangat dia hapal diluar kepala, segera saja Sena langkahkan kakinya kesana.
"Hay"
Sena tersenyum membalas sapaan Killian, hendak memakai sabuk pengaman Killian menarik lenganya lebih dulu, membuat tubuhnya condong ke arah Killian.Cup
"Morning kiss"
Sena sempat terdiam namun setelahnya senyum terbit di bibirnya, Sena menatap Killian intens membuat semburan merah terlukis samar dipipi Killian, Sena tertawa kecil setelahnya."Kamu salting ya? Lucu banget si pacar aku"
Ucap Sena sembari mencubit kedua pipi Killian.Bukanya merasa sakit Killian malah bertingkah manja dengan Sena, kepalanya bergerak kesana kemari menggesekkan pipinya pada telapak tangan Sena, seperti kucing. Sena tertawa gemas melihatnya, ditariknya wajah Killian sebelum memberikan kecupan singkat dibibir sang empu.
"Udah ah, yuk berangkat. Nanti kita telat kalau kelamaan"
Sena segera memasang sabuk pengaman dan bermain ponsel, pura pura tidak melihat Killian yang kini menatapnya cemberut. Merasa diabaikan Killian segera menghidupkan mobilnya, mengemudikan mobilnya meninggalkan pekarangan rumah Sena.
Sena melirik Killian disampingnya tanpa menolehkan kepalanya, tersenyum tipis melihat Killian yang mengetir dengan satu tangan dan jangan lupakan bibirnya yang mengerucut. Sena meletakkan ponselnya di dashboard, meraih tangan Killian yang menganggur kemudian menggenggamnya.
Sena tahu Killian sedang merajuk, terbukti dengan Killian yang tidak mau menoleh padanya barang sedetikpun. Sena kecup punggung tangan Killian yang ada digenggamanya, namun sang kekasih masih belum memberikan reaksi apapun. Sena tersenyum saat sesuatu melintas dipikiranya, melepas genggaman dan juga sabuk pengamanya, Sena mencondongkan tubuhnya kearah Killian, membisikkan sesuatu pada kekasihnya.

KAMU SEDANG MEMBACA
IT'S YOU
Teen FictionDimulai dari menculik, bahkan melakukan sesuatu diluar dugaan, semua itu Killian lakukan untuk mendapatkan sang pujaan hati. Warning‼️ Buat yang ngga suka boypussy alias cowo ber mek* ngga usah baca ya. Jangan komen yang aneh aneh atau bawa cerita i...