02

91 14 0
                                    

Jihoon sampai di kosan nya dengan selamat, ia baru saja pulang dari bekerja part timenya.

masuk ke dalam dan langsung membersihkan diri.
Setelah membersihkan diri ia menuju kamar nya dan duduk di pinggiran kasur, matanya ia tuju pada benda pipih yang ia simpan di atas nakas.

Di raih nya benda tersebut lalu menyalakan nya, jam menunjukkan pukul 7 malam. Jihoon menghela nafas kala melihat sebuah pesan yang masuk sekitar 5 menit yang lalu

Ibu

-Kirimi aku uang

Aku sudah tidak punya uang lagi bu-

-alasan sampah!
-Kirimi aku 10 juta
-cepat

Tapi bu, jihoon sudah tidak memiliki
Uang sepeser pun-

-lalu kau pikir aku perduli?
-tidak!!
-tugas mu adalah menjadi uang
Dan mengirimi kami uang

Berdiri dari acara duduk nya ia pun langsung berjalan keluar kos dan menuju tempat tujuan nya.

Menggunakan bus untuk bisa sampai di tempat tujuan hingga 3 menit kemudian ia telah sampai pada suatu tempat haram.

Yaitu bar, entah apa tujuan nya hingga ia bisa tahu dan datang ke tempat haram itu

Berjalan masuk dengan santai saat sampai di dalam ia menoleh ke sana kemari hingga matanya menangkap sosok yang sangat ia kenali.

"Dev!" Panggil nya

Laki laki yang di panggil Dev itu menoleh ke arah jihoon dan tersenyum, tangan nya di angkat untuk melambai, jihoon berjalan lumayan cepat ke arah nya hingga saat sampai jihoon langsung memeluk Dev.

"Ada apa, Keluarga mu lagi?" Tanya Dev lembut

Tangan Dev terangkat untuk mengelus punggung kecil jihoon dan menenangkan nya. Jihoon menangis hingga menghabiskan waktu sekitar 30 menit di pelukan Dev

"Cerita lah" suruh Dev saat jihoon sudah mulai tenang

"Mereka meminta ku lagi, aku sudah tidak punya pegangan uang lagi. Bahkan untuk membayar kos bulan ini pun aku belum ada tapi mereka dengan tidak ada rasa kasihan nya padaku terus menerus meminta uang uang dan uang. Aku lelah Dev aku lelah"

Dev mengangguk angguk mendengar penuturan jihoon, ia sudah tidak kaget lagi karena hampir setiap minggu keluarga jihoon yang ada di kampung halaman jihoon mendesak jihoon supaya mengiriminya uang terus menerus. Dan dengan jumlah yang tidak sedikit

"Berapa jumlah uang yang mereka minta?" Tanya Dev

"Hiks 10 juta"

Dev mengambil ponsel nya dan mengetik sesuatu di ponsel nya kemudian tak lama ponsel jihoon berbunyi notifikasi.

Jihoon segera mengecek nya takut takut jika ibu nya mengirimi nya chat, namun dugaan nya salah ternyata notifikasi tersebut adalah notifikasi uang masuk ke dalam rekening nya.

Jihoon mengecek siapa pengirim nya dan tertera nama devan juanda yang mengirim nya uang sejumlah 20 juta

"Dev ini tidak perlu!" Ucap jihoon

Lifelike flow | YoshiHoonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang