Jihoon di larikan ke rumah sakit saat jihoon ambruk dan kini jihoon tengah berada di ruang oprasi untuk menjahit semua luka sayatan yang ada di tubuh nya.
Haruto pun telah mendapat penanganan terbaik atas perintah Dev. Sementara chanyeol telah di obati karena luka ringan yang ada pada kepala dan tangan.
Yoshi kini berada di depan ruangan operasi bersama chanyeol, sementara Dev berada di ruangan haruto untuk menjaga kekasih nya dan menitipkan jihoon pada chanyeol dan Yoshi.
Lama menunggu hingga 3 jam lamanya hingga dokter keluar dari ruang operasi membuat Yoshi dan chanyeol lantas berdiri dan menghampiri dokter tersebut
"Bagaimana keadaan anak saya dok?" Tanya chanyeol khawatir
"Operasi berjalan dengan lancar, namun keadaan pasien saat ini koma karena pukulan yang ada di seluruh tubuhnya terutama bagian kepala" jelas dokter darel
"Ku mohon lakukan yang terbaik untuk anak ku." Ucap chanyeol
"Itu pasti tuan, kami akan segera memindahkan pasien ke ruang rawat-
"VVIP!" potong Yoshi
"Iya, VVIP"
Kemudian dokter darel pamit undur diri untuk membantu pemindahan jihoon ke ruang rawat.
💙💙💙💙
Tubuh putih namun terdapat banyak nya luka luka terbaring lemah di atas bangsal rumah sakit.
Dev, menangis melihat keadaan kesayangan terbaring lemah di sana. Selama bertahun-tahun ia jaga dan lindungi agar tidak menginjakkan kaki di rumah sakit semuanya sia sia saat ini
Karena kesayangan nya harus merasakan bagaimana rasanya rumah sakit.
Tak jauh berbeda dari dev, chanyeol selaku ayah kandung dari jihoon merasa gagal menjadi seorang ayah. Ia merasa tidak bisa melindungi anak nya sendiri.
Sementara Yoshi, pria itu tampak diam dan menatap lurus ke arah jihoon. Tangan nya terkepal kuat kala mengingat kejadian kejadian beberapa jam yang lalu.
"Di mana anak itu?" Tanya chanyeol setelah sekian lama hening
Dev sadar dan mengerti apa dari pertanyaan chanyeol "ada di apartemen, mengurung diri di kamar"
"Bodoh! Padahal dia juga merupakan bagian dari kejadian ini" umpat Yoshi
"Lalu di mana wanita itu?"
"Mati" Jawab Dev santai
Setelah nya hening menyelimuti mereka kembali hingga dering ponsel masuk ke indra pendengaran mereka.
"Halo?"
"Yoshi bisa datang ke kantor sekarang?"
"Kevin bukankan aku sudah berkata jika aku mengambil cuti?"
"Maaf sebelumnya Yoshi, tapi di kantor ada masalah serius aku tidak bisa menanganinya"
"Lalu apa gunanya John dan kau. Sialan"
"John dan aku sudah berusaha menahan nya tapi bagaimana bisa 2 lawan 50 orang bajingan!" umpat kevin
"Ck, hubungi Daniel dan katakan ghq, cepat!!"
"Baiklah"
Panggilan di tutup oleh Yoshi sepihak kemudian matanya menoleh pada kedua pria berbeda umur di hadapan nya.
"Pergilah selesaikan urusan mu. Jika jihoon sudah sadar aku akan mengubungi mu" ucap Dev
"Iya nak, sebaiknya kau segera pergi sebelum hal yang tidak di inginkan terjadi" tambah chanyeol
Yoshi menghela nafas pasrah kemudian langkah nya di buat maju menuju ke arah jihoon berbaring
"Aku akan pergi sebentar, setelah itu aku akan menemui dengan keadaan yang sehat. Do'a kan aku semoga aku baik baik saja. Cepatlah sadar"
Cup
Yoshi mencium kening jihoon lama lalu melepaskan nya dan tersenyum manis ke arah jihoon yang masih setia menutup mata.
"Saya pamit dulu"
"Dan kembalilah dengan keadaan utuh" sahut Dev
"Pasti" jawab Yoshi sambil terkekeh.
Terakhir up, Back next month
KAMU SEDANG MEMBACA
Lifelike flow | YoshiHoon
Ficção Adolescenteperjalanan hidup 🍂 Bacalah agar paham dengan alur cerita nya