14

28 3 0
                                    

Setelah menghabiskan waktu mengelilingi bazar dan membeli banyak sekali makanan jihoon dan Yoshi duduk di bangku taman yang tersedia.

Membuka makanan yang mereka beli lalu memakan nya bersama. Yoshi melihat raut jihoon yang ceria sambil mengunyah sosis yang cukup besar di dalam mulutnya.

Yoshi tersenyum melihat itu, ini yang ia ingin lihat dari jihoon, senyum manis si park yang sangat membuat candu, ah ia jadi iri dengan Dev yang sedari dulu bisa melihat senyum itu.

"Jihoon" panggil yoshi

"Hng?" gumam jihoon karena mulut nya yang masih penuh

"Aku mau berbicara serius, kamu jangan potong ya?" pinta yoshi

Walau hendak protes tapi saat melihat wajah memohon yoshi akhirnya ia mengangguk sambil mengunyah sosis nya.

"Jika aku meminta mu untuk menerima jeongwoo dan terbuka pada om chanyeol, apa kau mau?"

"Tunggu ku bilang jangan di potong" ucap yoshi cepat karena melihat jihoon yang hendak membuka mulut

"Kalau di pikir pikir kasihan mereka. Aku tahu kau juga terluka aku sangat tahu itu. Tapi mengertilah mereka berada di posisi yang kau sendiri sudah tahu, posisi mereka sama sama sulit. Om chanyeol yang gagal mendapatkan hak asuh bahkan tante rose dan jimin menghilang kan identitas mu, jeongwoo yang menjadi boneka apa kau tidak merasa kasihan?"

"Lalu apakah jeongwoo merasa kasihan pada ku saat aku di cambuk, di tampar, di pukuli dengan balok kayu, bahkan di tendang, apakah ia perduli? Tidak yoshi! Bahkan ia tersenyum kala itu!!" tekan jihoon

"Aku bukannya tidak ingin menerima mereka tapi mengingat semuanya aku menjadi sangat marah dan susah mengendalikan emosi ku. Ayah ku yoshi ayah ku tidak ada saat aku sedang membutuhkan nya!. Ibu ku seperti iblis aku sakit yoshi aku sakit!!!"

Yoshi memejamkan matanya mendengar bentakan jihoon, ia mengerti sangat perasaan jihoon ia pun bisa merasakan sakit itu walau tidak seberapa di banding jihoon.

"Aku mengerti jihoon aku mengerti. Tapi apa tidak ada kesempatan untuk mereka agar kamu mau memaafkan mereka? Bagaimana pun juga om chanyeol adalah ayah mu dan jeongwoo adalah adik mu. Sekarang yang perlu kamu lakukan adalah lupakan masa lalu dan jalani kehidupan yang baru"

Jihoon menatap yoshi tajam namun tatapan itu berganti menjadi sendu, matanya memerah dan berkaca. Yoshi segera menarik jihoon ke dalam pelukan nya.

Menenangkan di manis dan memberikan kata kata penenang.

"Menangis lah jika itu membuat mu lega" bisik nya

"Aku tidak menyuruh mu untuk melakukan nya sekarang juga sayang, tapi aku hanya ingin menyadarkan dirimu dari kegelapan. Lupakan masa kelam itu dan mulai lah di kehidupan baru ini. Semua sudah berubah percaya lah padaku" bisik nya kembali

Jihoon masih menangis di pelukan yoshi ia semakin mengeratkan pelukan nya dan menangis sejadi jadi nya.

Selama 30 menit lama nya jihoon menangis akhirnya ia sudah lebih tenang, kini ia termenung mencerna kata kata yoshi tadi.

Yoshi sendiri setia duduk di samping jihoon sambil memakan sosis jihoon yang tadi. Kemudian ia tersentak kala jihoon menggenggam tangan nya.

"Pulang!" ucap jihoon dengan tatapan kosong

"Ada apa? Jangan menatap kosong seperti itu tatap aku jihoon!" ucap yoshi khawatir

"Pulang.yoshi.aku.ingin.pulang!" ucap nya penuh penekanan

Kali ini jihoon menatap yoshi sendu namun suara nya terdengar menahan amarah. Tak berlama lama ia pun beranjak dan membereskan semua makanan mereka dan menggandeng tangan jihoon menuju mobil.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: 3 days ago ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Lifelike flow | YoshiHoonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang