chapter 1

17 2 2
                                    

Di lapangan luas yang di kelilingi bangunan bertingkat, banyak santri yang berlalu lalang hendak berangkat untuk melaksanakan berjamaah maghrib. yang dilaksanakan di masjid utama untuk santri putra dan aula utama untuk santi putri

Sholawat yang di lantunkan setiap hari nya di masjid oleh santri yang telah di jadwalkan, membuat suasana pergantian siang menjadi malam ini menjadi tambah nyaman di dengarnya

Begitupun dengan dia, anak laki laki yang sekarang telah bersiap untuk pergi berjamaah bersama abinya, selalu menunggu di balkon rumahnya yang tak jauh dari masjid

"Abang, lagi ngapain? "

"Ini umi, abang lagi denger sholawat "

"MasyaAllah putra umi. Ayo bang kata abi udah ditunggu di bawah"

"Iya umi terima kasih. Abang kebawah dulu ya? "

"Iya bang"

Anak yang dipanggil abang itu bernama faqih muhammad haidar, dinamai dengan nama faqih karna sang abi berharap semoga kelak putranya menjadi ahli ilmu

Faqih terus berjalan, namun saat hendak menuruni tangga, dirinya tiba tiba berhenti membuat haura menghentikan badanya yang mengikuti faqih dari belakang

"Umi? "

"Iya bang? "

"Kenapa umi gak sholat? Astagfirullah umi itu dosa! Faqih bilangin ke abi ah"ledeknya

" Bilangin aja gih, umi gak takut"

Faqih langsung bersemangat turun kebawah, berlari mencari ayahnya untuk mengadukan pasal umi nya yang tidak sholat. Padahal kan....

"Abi Abiii abiii"

Setelah menemukan abinya, faqih segera berhambur ke pelukan abinya,.yang mana tinggi badan faqih hanya sebatas pusar zabir

"Astaghfirullah, ada apa ini? "

Zabir menatap bingung ke arah haura dan faqih secara bergantian

"Abi tuh bi umi gak mau solat bii"

"Ih dasar aduan! Anak siapa si? "

Zabir hanya tersenyum dan langsung mengerti atas apa yang faqih katakan padanya barusan

Bukanya menceramahi haura seperti yang faqih harapkan. Zabir malah tersenyum ke arah istrinya berada begitupun dengan haura yang membalas balik senyuman itu

"Nanti aja ya bahasnya, kita berangkat dulu berjamaah"

"Tapi abi, umi.."

"Umi kamu sedang haram melaksanakan shalat"

Faqih mengerutkan keningnya karna tidak mengerti apa maksud dari ucapan abinya. Ketika hendak membuka bibir ingin bertanya lagi, zabir segera mengangkat tubuh faqih dan menggendongnya walaupun faqih berontak karna merasa tidak adil kenapa ketika dirinya ingin absen solat abinya pasti akan berubah jadi maung eh tapi sekarang uminya gak solat malah jawab begitu!

Haura hanya mampu menggeleng gelengkan kepalanya melihat tingkah suami dan anaknya yang terkadang berada di luar nurul kelakuannya

Setelah zabir dan faqih hilang dari pandangan matanya, haura berbalik lalu kembali ke kamar untuk kembali melakukan beres beres yang tadi hendak tertunda

"Ya Allah alhamdulillah"

Haura selalu memuji sang pencipta atas seluruh kenikmatan yang ada padanya. Mau sekecil apapun haura tidak pernah melupakannya

"Terima kasih ya Allah atas semua yang telah Engkau berikan pada hamba-Mu ini"

Haura terus melafalkan ucapan hamdalah dari mulai melipat baju suami dan anaknya sampai semuanya beres

Haura love missionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang