Haura berjalan beriringan bersama zabir membuat banyak pasang mata yang iri melihat haura yang dari sekian banyak fans zabir, menjadi pemenangnya
"Mas? "
"Iya? "
"Enggak " Haura cengengesan sambil memutar mutar jari telunjuknya di ujung kerudung
"Apa sayang"
"Ish jangan panggil panggil sayang ah malu diluar"
"Emangnya kenapa kalo di luar? "
"Gak bisa ngereog"
"Biasanya juga"
Sebelum mendapat dari serangan sang istri, zabir pergi mendahului haura yang sudah mendengus kesal. Untung suami, haura dengan cepat menyusul zabir yang sudah membuka pintu rumah mertua nya
Namun saat di tengah jalan, haura menemukan sheila yang sedang duduk di kantin sendiri, tatapannya kosong mulutnya sibuk mengunyah makanan dengan paksa
Haura segera menghampiri adik ipar nya itu, karna takut terjadi apa apa. Apalagi ini sudah malam
"Assalamualaikum sheila? "
Merasa ada yang memanggil namanya, sheila mengalihkan pandangannya ke asal suara dan ternyata itu adalah haura
"Eh mbak, waalaikumsalam mbak"
"Boleh mbak duduk? "
"Eh iya mbak silahkan silahkan "
Haura duduk di kursi yang berhadapan tepat dengan sheila
"Kamu kenapa? Galau? "
"Ishh mbak,, mbak aku kesel"
"Kesel sama siapa? Laki laki? "
"Ah gak tau mbak sheila juga bingung. Tapi iya sih ini nyangkut perasaan sheila. Mbak gimana sih bisa dapetin akhi? Akhi kan orang nya gitu "
"Kamu mau denger ceritanya? "
"Iya mbak. Ayo sheila siap dengerin cerita mbak"
"Jadi gini... "
*****
"Ayah aku mau ngaji dulu ya, kerumah nya zaid"
Izin haura pada sang ayah, setelah bercermin dan dirasa pakaian yang dipakainya cocok haura segera berlari karna sekolah agama akan dimulai sebentar lagi
"Hau? Masa ngajinya pake celana? "
"Hehe gak papa yah kata zaid juga. Inikan celana nya besar,gak ngetat"
"Ya tetep aja hau"
"Ahh ayah plis lah biarin yah? "
Ayah adison menghela nafas nya pelan lalu mengangguk memberikan persetujuan. Entah apa yang dulu istrinya mau saat mengandung haura sehingga melahirkan anak yang seperti ini
Putrinya itu sedikit tomboy, karna memang teman dan tetangganya hampir kebanyakan laki laki hanya satu teman perempuannya, perempuan yang lebih tua dua tahun di atas haura, yang bernama mia.
Namun tidak berlebihan hanya bermain dan berpakaian saja, karna haura juga tau batasan dan ayah adison yang selalu memberikan haura peringatan,jika haura melakukan sesuatu diluar batasan
"Assalamualaikum zaidddd .zaidd haura mau ngajii zai... "
Gerbang rumah zaid terbuka menampilkan zaid yang sudah rapih dengan baju muslimnya
"MasyaAllah babang zaid guanteng bangett"puji haura dan langsung dapat delikan tajam dari zaid
"Makasih makasih.ayo cepetan sebentar lagi ngaji mau dimulai"
KAMU SEDANG MEMBACA
Haura love mission
Teen FictionMemiliki kehidupan yang penuh kasih sayang, seperti keluarga cemara walau tanpa seorang ibu, dan dua orang sahabat dari kecil yang selalu menjadi penjaganya, membuat haura kurang menyukai kisah percintaan seorang remaja pada umumnya karna merasa mem...