-
D
engan pikiran yang tajam dan hati yang dingin, Dingzhi meninggalkan istana untuk sementara, tahu bahwa dalam waktu yang tak terlalu lama lagi, semuanya akan berubah.
-
Kilasan masa lalu kembali mengisi pikiran Ye Dingzhi, menariknya kembali pada hari ketika nasibnya berubah secara drastis.
-
Saat itu, ia berdiri di sebuah ruangan besar yang dipenuhi aroma dupa dan lambang-lambang kuno yang tergantung di dinding. Sang tunangan, seorang wanita bangsawan yang cantik namun dingin, berdiri di sampingnya. Keduanya dihadapkan pada seorang ahli fengshui terkenal yang diminta untuk memeriksa kecocokan pernikahan mereka.
Awalnya, suasana terasa normal-seperti hari perjodohan bangsawan lainnya. Tidak ada cinta antara mereka, tetapi harapan akan keturunan adalah sesuatu yang tetap mereka inginkan, sesuai dengan tradisi dan tanggung jawab sebagai bangsawan.
Sebelum Ye Dingzhi sempat berbicara, ahli fengshui itu, seorang lelaki tua dengan tatapan tajam, tiba-tiba menghentikan segala pembicaraan. Ia memandang Dingzhi seolah-olah melihat sesuatu yang tak kasat mata, lalu menatap pasangan yang berdiri di hadapannya dengan ekspresi serius.
"Kalian berdua tidak cocok," ucapnya, suaranya tenang tapi tegas.
Sang tunangan terkejut, wajahnya pucat. Dingzhi, yang selama ini tenang dan penuh percaya diri, tak mampu menahan kekesalannya. "Tidak cocok? Apa maksudmu? Kami berdua sehat, dan tidak ada halangan apapun," jawab Dingzhi, nadanya penuh amarah.
Ahli fengshui itu tetap tenang, tetapi sorot matanya tajam. "Bahkan jika kalian menikah, kalian tidak akan pernah memiliki keturunan."
Kata-kata itu seperti ledakan di kepala Dingzhi. Ia merasa dihina. Bagaimana mungkin seorang bangsawan seperti dirinya, dengan tubuh yang prima, tidak mampu memiliki anak? "Tidak masuk akal," ucapnya dingin. "Kau pasti salah."
Sang tunangannya tetap terdiam, meskipun terlihat gelisah. Ia memang tidak mencintai Dingzhi, tetapi sebagai wanita bangsawan, keturunan adalah hal yang sangat penting baginya juga. Mereka berdua, meskipun tanpa cinta, masih memiliki ambisi yang sama-meneruskan garis keturunan.
Namun, sebelum Dingzhi bisa menumpahkan lebih banyak kemarahannya, ahli fengshui itu menatapnya dengan lebih dalam. Wajah tua itu terlihat semakin serius, lalu ia berbicara dengan lebih pelan, hampir berbisik.
"Dingzhi, meskipun kau menikahi seratus wanita sekalipun, kau tidak akan memiliki keturunan," katanya, tatapannya tetap tidak beralih dari mata Dingzhi. "Shio dan garis lintang serta bujur kelahiranmu terikat dengan takdir yang sangat khusus. Kau hanya cocok dengan satu orang di dunia ini, dan orang itu bukanlah seorang wanita."
KAMU SEDANG MEMBACA
Betrayed | Yebai
Historical FictionTiān Jiàn Guó (天剑国) - Kerajaan Pedang Langit. Selama ratusan tahun Tiān Jiàn dikenal sebagai Kerajaan dengan seribu ilmu pedang, tidak ada yang bisa mengalahkan teknik pedang mereka. Sampai suatu waktu Tiān Jiàn melahirkan seorang putra yang akan me...