01. Successor's downfall

364 54 4
                                    

Baili Dongjun, putra tunggal raja Baili Chengfeng dari Tiān Jiàn Guó, selalu menjadi harapan dan kebanggaan kerajaan. Sejak kecil, kecerdasannya yang luar biasa dan bakat luar biasa dalam teknik pedang kilat menjadikannya idola di kalangan anggota keluarga dan rakyat. Pada usia lima tahun, ketika anak-anak sebayanya masih bermain, Dongjun telah menguasai teknik yang hanya bisa dikuasai oleh remaja berusia tujuh belas tahun. Semua orang menantikan hari ketika ia akan menjadi penerus tahta yang diimpikan selama puluhan tahun.

Namun, ketika menginjak usia tujuh belas, Dongjun mulai menunjukkan sisi yang berbeda. Keceriaan masa mudanya teralih oleh kesenangan malam. Ia sering terlihat di kedai arak, tenggelam dalam suasana pesta yang menggoda. Tidak hanya itu, ia juga senang tidur dengan pria. Meskipun ayahnya, Baili Chengfeng, tidak mengetahui kebiasaannya yang baru, angin perubahan mulai berhembus di istana.

Setiap malam, Dongjun menyamar, merasakan kebebasan yang selalu diidamkan, melupakan tanggung jawab yang menanti. Di balik tawa dan gelak, ia mulai meragukan nilai-nilai yang diajarkan padanya, mempertanyakan sistem pemerintahan yang dianggapnya kaku dan tidak adil.

Tujuh tahun berlalu, dan pada usia dua puluh empat, petaka itu tiba. Dongjun tertangkap basah saat berpesta di kedai arak ditemani seorang pria, di mana hiruk-pikuk penuh kesenangan tiba-tiba berubah menjadi momen memalukan. Baili Chengfeng, yang selama ini sabar menanti, tak bisa lagi menahan amarahnya. Ia memanggil pengawalnya dan memberikan perintah yang mengguncang seluruh kerajaan: Dongjun harus diusir, dihapuskan dari marga Baili.

Ibu Dongjun, Wen Luo Yu, berdiri di depan suaminya dengan wajah penuh harap. “Maafkanlah Dongjun. Ia adalah pewaris satu-satunya Tiān Jiàn. Kita tidak bisa membiarkannya pergi begitu saja.”

Namun, Chengfeng, dalam pandangannya yang penuh kecewa, menganggap Dongjun sebagai aib. Ia memerintahkan agar putranya diseret keluar dari gerbang istana, menjadikannya tak lebih dari seorang buangan. Saat itulah, rasa sakit teramat dalam menyelimuti hati Dongjun. Dalam momen itu, bukan hanya namanya yang terhapus, tetapi juga harapannya untuk suatu hari memimpin kerajaan.

"Dunia ini tidak pantas untukku," pikirnya, saat ia melangkah keluar, mengabaikan segala bentuk tanggung jawab yang telah ditentukan untuknya. Di luar, ia merasa ringan, seolah kesenangan yang ia cari selama ini justru terlepas dari beban yang dipikulnya.

Dengan langkah mantap, ia meninggalkan Tiān Jiàn Guó, bersiap untuk mencari jalan hidup yang baru, bebas dari ikatan yang selama ini mengikatnya.

Setelah diusir dari Tiān Jiàn Guó, Dongjun melangkah tanpa arah, meninggalkan semua kenangan yang menyakitkan. Ia merindu kebebasan yang sempat ia cicipi, dan dalam pencariannya, ia menjelajahi negeri-negeri yang belum pernah ia kenal. Dalam perjalanannya, ia menemukan banyak budaya, namun tidak ada yang cukup menggetarkan hatinya hingga ia tiba di 红云国 (Hóng Yún Guó)—Negeri Awan Merah.

Hóng Yún adalah tempat yang memancarkan kebebasan dan ketidakpastian. Di sini, peraturan tidak seketat di kerajaan, dan setiap orang tampak menjalani hidup dengan cara mereka sendiri. Dongjun merasa seperti burung yang baru saja terbang dari sangkarnya, merasakan angin kebebasan menerpa wajahnya. Dalam keramaian pasar dan gemuruh kehidupan sehari-hari, ia menemukan pelipur lara dalam bentuk baru.

Dengan identitas barunya, Bai Dongjun, ia mulai membangun kehidupan yang jauh dari bayang-bayang masa lalunya. Ia mengenakan hanfu biru polos, sederhana tanpa perhiasan dan mengikat rambutnya dengan kain putih. Kehidupan barunya tidaklah mewah, namun memberi ketenangan yang selama ini dicari.

Betrayed | YebaiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang