36. expect the unexpected

87 8 0
                                    

Singkat cerita, waktu terus bergulir. Dan akhirnya tiba saatnya acara pelemparan bunga. Dengan demikian semua orang yang biasa datang ke pernikahan (bukan, tentu maksudnya bukan yang sering menikah berulang kali) sudah tahu kalau sekarang sudah di penghujung acara. Diam-diam, Phuwin Tangsakyuen melompat kecil-kecil di pojokan. Seperti anak kecil yang baru saja diberi tahu kalau sebentar lagi pulang ke rumah. Begitu sadar kalau dirinya masih di luar, dan orang-orang mulai melihatnya aneh, Phuwin langsung berhenti dan berakting seakan tak terjadi apa-apa. Sikap yang konyol. Memang sangat konyol. Tapi kekonyolan itu begitu membahagiakan raga sampai-sampai Phuwin tak peduli lagi apa konsekuensinya. Sebab yang ada di pikirannya saat ini hanyalah kamar tidur hotel—ah, bukan—bertolak keluar dari Indonesia dan kembali menempuh kehidupan di dunia antah berantah, alias luar negeri. Jauh dari seluruh kemaluan yang ingin ia musnahkan dari kehidupannya.

Acara lempar bunga dimulai oleh MC. Kedua mempelai, Dew dan Tu, berada di tengah-tengah panggung dan tersenyum menghadap para tamu hadirin. Phuwin tak begitu jelas mendengarkan apa yang sedang diobrolkan MC sebab tubuhnya begitu jauh dari panggung. Ini memang disengaja, karena sudah kebiasaan sejak awal masuk umur dua puluhan. Phuwin selalu menghindari lemparan bunga ketika sedang menghadiri acara pernikahan. Lelaki itu sudah menebak, kalau misal akan dapat pasti harus berdiri di depan dan menghadap penonton. MC akan menanyai lebih lanjut soal pasangan atau calon pasangan yang kemudian akan berakhir dengan pernikahan. Semua sudah template, dan Phuwin hafal di luar kepala. Kedua mata terpejam saja lelaki itu hafal, apa lagi kalau harus menyimak sambil mendekat ke dalam kerumunan manusia.

Niatnya memang menjadi introvert di acara ini, kecuali kalau memang terpaksa bergabung dengan orang-orang karena satu dan lain hal. Jadi... mumpung saja ketika sahabatnya itu sedang teralihkan atensinya dengan Dew dan MC di depan, maka siap-siap saja ia dibuat panik kemudian karena Phuwin bersedia akan kabur sebentar lagi. Ini momen yang tepat, setidaknya begitu yang dipikirkan si Phuwin. Maka begitu MC mulai menyuruh para penonton berkerumun di depan panggung, dan semua manusia itu mengalami mobilitas besar-besaran, langkah panjang dan luas Phuwin gerakkan segera menuju pintu keluar. Tak ada siapapun di sana, dan lelaki itu tersenyum sumringah sambil dalam hatinya berteriak bahagia. Akhirnya tak ada lagi yang bisa menghadangnya untuk pergi meninggalkan—

"Kak Phuwin mau ke mana?!"

Skakmat, diam. William muncul dari peradaban. Hati Phuwin mendadak jatuh seakan terjun bebas menuju Palung Mariana yang agung. Perlahan ditolehkan pula kepalanya itu, lantas tersenyum amat sangat terpaksa kepada sepupunya yang sangat amat ia cintai. Lelaki itu tak menjawab pertanyaan William, dan itupun terjadi karena dirinya tak sempat lagi membuka mulut. Sepupunya itu sudah telanjur menyerocos lebar tentang bagaimana Phuwin harus mengikuti prosesi pelemparan bunga itu. Hukumnya wajib dan bukan anjuran. Sebab sepupu Phuwin itu sudah capek melihat lelaki jangkung di hadapannya berkutat dengan akademik dan sama sekali tak peduli dengan dunia percintaannya.

Jadilah akhirnya, Phuwin Tangsakyuen berdiri di tengah kerumunan. William di sampingnya nampak bahagia dan penuh harapan. Jujur seperti anak kecil yang akan diberi mainan. Perilaku itu mengingatkan Phuwin pada masa lalu mereka. Bahwa waktu memang sudah bergulir begitu cepat. Tak terasa keduanya sudah sampai di titik ini. Titik pendewasaan yang mulai menyadari bahwa hidup tak pernah sesederhana itu. Rumit, seperti rambut kusutnya di pagi hari ketika bangun tidur. Susah, seperti mengerjakan soal matematika sin, cos, tan. Dua definisi paling mantap kalau diminta seseorang untuk menjelaskan bagaimana kehidupan setelah dewasa.

"Ayo lah, Kak. Kenapa sih muka lo begitu?" protes William ketika melihat wajah Phuwin tak penuh dengan kebahagiaan. "Ini 'kan nikahan sahabat lo. Masa nggak seneng?"

EXPECT THE UNEXPECTED • pondphuwin ft. dewtu ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang