Part 8

12 3 0
                                    

"Beranilah keluar dari zona nyaman mu, karena bisa jadi kamu banyak menemukan hal baru dan itu ternyata bermanfaat untuk masa depanmu."

~ CERILLA ZXYA ~





•••

Bunyi gesekan antara sendok dan garpu terdengar memenuhi ruangan,
dimana terdapat sebuah keluarga yang terdiri dari ibu dan kedua anaknya tengah melaksanakan makan malam ditemani oleh rintik hujan.

Suasana sunyi yang tercipta di antara mereka kini mulai berangsur angsur pulih seperti sedia kala, karena makanan di depan mereka sudah habis tak tersisa dan satu persatu manusia yang berada di tempat itu mulai membubarkan diri masing-masing.

"Ibu." Panggilan itu membuat Mirna yang tengah mencuci piring menolehkan kepala sebentar kemudian kembali melanjutkan aktivitasnya

"Kenapa?"

"Em Ceri mau minta izin,boleh?." Ucapnya dengan tangan saling bertautan di belakang tubuhnya

"Apa?."

"Ceri mau kerja." Ujarnya lirih hampir tidak terdengar

"Gimana? yang keras kalau ngomong ibu nggak denger." Ucap Mirna seraya mengelap tangannya yang basah menggunakan handuk kecil dan pandangannya kini sudah mengarah sepenuhnya kepada sang anak yang berdiri bak patung dengan kepala tertunduk dalam, membuat rambut panjang itu hampir menutupi seluruh wajahnya

"Ceri mau kerja."

"Hah kerja?! kamu mau kerja dimana Ceri? ." Tanya Mirna beruntun dengan wajah terkejut mendengar ucapan anaknya ini

"Nggak, ibu nggak izinin kamu kerja.Ceri mau beli apa hm? biar ibu belikan yang penting jangan mahal-mahal cepat bilang sama ibu,nak.Jangan kerja ya,kamu masih kecil sayang, jangan buat ibu tambah merasa bersalah karena merasa jadi ibu yang nggak baik buat kamu." Ucap Mirna seraya menatap sendu wajah anak perempuannya, tangannya kini sudah berada di atas kepala sang anak,memberi usapan lembut disana

"Ceri nggak mau beli apa-apa,cuma mau bantu ibu cari uang aja lagian Ceri juga bosen di rumah terus tanpa ngelakuin kegiatan apapun." Jawab Ceri sambil menatap wajah ibunya yang sudah mulai ada keriput menghiasai beberapa tempat di wajah wanita kesayangannya, wajar saja umur wanita itu sudah hampir memasuki kepala lima,tapi jangan khawatir ibunya ini masih terlihat cantik walaupun ada sedikit keriput di wajah

"Tapi kamu mau kerja apa dan siapa orang yang mau memperkerjakan anak kecil yang baru lulus sekolah dasar seperti kamu?." Ceri terdiam, benar juga apa yang ibunya ucapkan siapa yang mau menerima pekerja anak kecil seperti dirinya, bukannya membantu yang ada malah menyusahkan orang

"Udah pokoknya kamu jangan kerja,ibu nggak izinin!." Ucapnya penuh penekanan setelah itu melangkah pergi meninggalkan Ceri yang masih sibuk dengan pikirannya.

Kaki mungil berbalut sepatu putih tampak semangat mengayuh sepeda berwarna pink, senyuman manis terus terpatri di wajah kecilnya, pipi semerah buah cherry itu pun semakin memerah karena terkena sinar matahari

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kaki mungil berbalut sepatu putih tampak semangat mengayuh sepeda berwarna pink, senyuman manis terus terpatri di wajah kecilnya, pipi semerah buah cherry itu pun semakin memerah karena terkena sinar matahari.Ceri,gadis imut itu kini tengah membawa banyak bunga di keranjang sepeda miliknya untuk ia jual. Ya ucapannya kemarin yang ingin bekerja memang benar adanya dan tengah ia lakukan sekarang walaupun diam-diam tanpa sepengetahuan sang ibu.Sungguh nekat sekali gadis ini

Mulutnya pun kini tidak berhenti untuk menawarkan dagangannya kepada orang-orang yang ia jumpai


"Bunga bunga!!."

"Bunganya kakak!!."

" Masih bagus dan cantik seperti kakaknya."

"Ayo ayo di beli yang beli pacarnya Jungkook!!."

Itulah kira-kira teriakan Ceri selama ia menawarkan dagangannya,tidak lupa senyuman yang terus merekah sempurna dan tak jarang banyak orang terpekik gemas melihat tingkah laku gadis dengan rambut panjang terurai itu.

"Bunganya berapa,dek?." Tanya seorang gadis dengan pakaian formal yang melekat di tubuhnya,membuat kesan dewasa terlihat dari gadis berperawakan tinggi itu.

"10 ribu aja,kak." Jawab Ceri

"Kakak beli 5 ya ." Ujar gadis itu seraya menyodorkan selembar uang berwarna merah

"Maaf kak, Ceri nggak ada uang kembalian.Bisa pakek uang kecil aja,kak?." Ucap Ceri memang ia benar-benar tidak ada uang kecil,karena jualannya sedari tadi belum ada yang beli dan inilah pelanggan pertamanya.

"Kembaliannya buat kamu aja,udah ya kakak buru-buru." Ucapnya setelah itu buru-buru pergi meninggalkan Ceri tanpa mendengar jawaban dari lawan bicaranya

"TERIMAKASIH KAK!!." Teriak Ceri walaupun tidak yakin yang dia teriaki mendengar suaranya

Senyuman cerah mulai terlihat di wajah gadis cantik itu, dengan memandang uang berwarna merah di tangannya Ceri berkata

"Alhamdulillah rezeki anak Sholehah." Katanya. Sepertinya hari pertama dia berjualan bunga tidaklah buruk

Kemudian dengan semangat Ceri kembali menaiki sepedanya dan berkeliling untuk menjual bunga-bunga miliknya yang masih banyak.

Dan tak terasa sinar matahari yang tadi menyengat kulit kini digantikan oleh sang senja yang sudah muncul dipermukaan,menandakan waktu malam akan segera tiba.Namun Ceri masih asik berkeliling dengan mengendarai sepeda pink kesayangannya,seolah ia tidak menghiraukan bahwa hari sudah mulai gelap dan pastinya itu akan rawan sekali terjadi kejahatan, apalagi Ceri itu tinggal di desa yang jauh dari keramaian, ketika malam sudah tiba maka warga sekitar tidak ada yang beraktivitas di luar rumah membuat desa tersebut terlihat seperti tidak berpenghuni.

Ditambah suasana dingin yang selalu melingkupi desa tempat Ceri tinggal, tak jarang banyak sekali warga terkena flu hanya karena tidak tahan dengan hawa dingin di sekitar mereka.

"Aduh kok bocor sih sepedanya mana udah malam lagi ." Gerutu Ceri seraya menengok kan kepalanya ke kanan kiri berharap ada seseorang yang bisa ia mintai tolong,tapi nihil tempat dia berdiri sekarang hanya ada pepohonan menjulang tinggi dengan banyaknya semak belukar, tidak lupa pencahayaan yang minim membuat bulu kuduk Ceri seketika berdiri

Tidak mau terlalu lama di tempat itu Ceri akhirnya mendorong sepedanya dan sesekali memandang sekitarnya harap harap masih ada seseorang yang melewati tempat itu









Hola guys👋🏻🤓

Apa kabar nih?

Semoga baik yaa

Kalau lagi nggak baik, semoga hari hari berikutnya bakalan baik🧸

Kalau lagi cape istirahat ya, seperti apa yang ibuku pernah ucapin
'Robot aja bisa capek apalagi kita yang cuma manusia'. So kalian juga harus istirahat kalau lagi capek, jangan dipaksain, itu nggak baik tau,oke?

Semoga suka sama part kali ini💃🏻

Kalau ada kritik maupun saran boleh komen 💌

Jangan lupa vote ⭐and komen 💌

See you next time guys 👻

Salam sayang dari penulis pemula ini 🧕🏻

Update tunggu rameee 🙇🏻‍♂️

CERILLA ZXYA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang