“ Jika di suruh memilih saya juga tidak mau ada dalam kondisi seperti ini.”
~ Mirna ~
•••
Ketukan pintu ralat seperti dobrakan karena bunyinya yang memekakkan telinga terus terdengar, panggilan demi panggilan juga tak kalah kerasnya dari ketukan itu.Berdiri beberapa pria berbadan besar di depan rumah sederhana,tampilan para pria tersebut mirip seperti seorang preman di pasar yang memiliki wajah sangar,tidak lupa ada beberapa luka menghiasi bagian tubuh mereka.
Tak lama setelah itu muncullah wanita paruh baya dengan wajah ketakutan,dengan tubuh yang sedikit bergetar wanita tersebut memberanikan diri untuk bertanya apa tujuan para pria itu, mengapa mereka membuat kegaduhan di depan rumah miliknya
"Maaf,bapak-bapak ini ada perlu apa ya? kenapa membuat kegaduhan di rumah saya?." Tanya Mirna.
Ya wanita paruh baya itu adalah Mirna. Ketika ia sedang beraktivitas di kebun belakang rumahnya tiba-tiba ia dikejutkan dengan suara ketukan pintu yang nyaris seperti dobrakan, ditambah dengan panggilan dari orang tidak ia kenal membuatnya harus menghentikan kegiatan sejenak untuk mengecek siapa mereka
"Bayar hutang ibu." Ucap salah satu dari pria tersebut.
Mirna mengerutkan dahinya bingung, hutang? kapan dia berhutang, seingatnya dia tidak pernah berhutang dengan orang-orang di depannya ini
"Kapan saya berhutang dengan kalian? kalian jangan mengada-ada!!." Marah Mirna tidak terima dengan apa yang di ucapan pria itu, seolah rasa takut dalam dirinya hilang entah kemana dan di gantikan dengan rasa kesal yang memburu di hatinya
"Ibu berhutang dengan bos kami sebesar 16 juta dan harus di bayar sekarang juga!." Ujar pria dengan banyak tato di tubuh
Mirna hanya bisa terdiam dengan wajah bingung, 16 juta? hei untuk apa ia hutang sebanyak itu, ia memang suka berhutang tapi hanya di warung kecil milik tetangganya dan jumlahnya tidak sampai jutaan,paling banyak hanya ratusan ribu
"Siapa bos kalian?."
"Bos kami_" Belum sempat pria itu menyelesaikan ucapannya tiba-tiba datang seorang wanita muda dengan pakaian glamor menghiasi tubuhnya, tidak lupa banyak perhiasan terpasang di beberapa bagian tubuh wanita itu.
"Saya bos mereka.Apakah Bu Mirna masih ingat dengan saya?." Ucapnya dengan tatapan merendahkan seolah wanita paruh baya di depannya ini tidak lebih dari orang miskin yang tidak punya apapun
Mirna terdiam sebentar menatap wanita muda didepannya, ah dia ingat sekarang siapa wanita dengan tampilan yang terlihat seperti rentenir itu.Dia wanita yang beberapa waktu lalu datang dengan anaknya, Zio.
"Iya." Balas Mirna
"Bagus kalau ibu masih ingat,jadi bayar uang ganti rugi pengobatan anak saya seperti yang sudah di janjikan!."Ucapnya sinis seraya menyilangkan tangannya
"Maaf saya tidak bisa membayarnya sekarang,bisa tolong beri saya waktu untuk membayar ganti rugi tersebut?." Mirna berusaha bernegosiasi dengan wanita muda ini dan di tanggapi wanita itu dengan lirikan sinis, seakan lupa arti menghargai orang yang lebih tua. Sungguh miris
"TIDAK ADA NEGOSIASI,INI BUKAN PASAR!!.IBU HARUS BAYAR JIKA TIDAK, AKAN SAYA AMBIL BARANG BERHARGA DI RUMAH GUBUK IBU ITU!!." Bentaknya dengan muka merah padam dan terselip hinaan dalam ucapannya.
Mirna sedikit tersentak mendengar bentakan wanita tersebut, helaan nafas panjang terdengar dari wanita paruh baya itu, Mirna memejamkan matanya sejenak guna menahan emosi didalam dirinya.Sungguh ia ingin marah dengan wanita muda di depannya ini,tidak bisakah berbicara dengan nada rendah saja? dan kenapa juga harus menghina rumahnya,
memang rumah miliknya ini kecil tapi pantaskah dia menghina seperti itu?

KAMU SEDANG MEMBACA
CERILLA ZXYA
Teen FictionJANGAN LIAT AWALNYA AJA!! COBA DEH MENJELAJAHI LEBIH DALAM LAGI CERITA INI SIAPA TAU SUKA TERUS JADI KETAGIHAN DEH Kisah gadis desa yang putus sekolah di umurnya yang baru menginjak 13 tahun dan dia juga merupakan anak yang tumbuh tanpa sosok ayah d...