Part 10

13 3 0
                                    

Terkadang seseorang yang tidak banyak berinteraksi dengan orang di sekitarnya itu bukan berarti mereka tidak ingin, hanya saja sikap dan respon orang-orang di sekitar mereka lah yang membuat mereka enggan untuk berinteraksi.

~ nzrliau27428 ~


•••

"kak Nana." Panggil Ceri semangat ia sudah selesai memakan bakso pemberian Diana tadi,sekarang dia sudah siap untuk menjual bunga seperti kemarin

"Udah selesai makannya?." Tanya Diana dengan tangan yang sibuk membuat buket bunga pesanan pembeli

"Udah." Balasnya kini gadis dengan baju motif bunga Daisy itu berjongkok melihat apa yang tengah Diana kerjakan,sesekali tangannya ikut-ikutan memegang bunga-bunga itu dan berakhir terkena sentil oleh Diana

"Heh! tanganmu itu loh."

"Maaf kak Nana,soalnya Ceri bosan.Boleh nggak Ceri jualan bunga kayak kemarin lagi?." Tanyanya dengan wajah memelas

"Emang udah minta izin sama ibunya?."

"Belum,tapi ibu pasti izinin kok." Balas Ceri cepat walaupun tidak yakin dengan jawabannya itu

"Kalau belum dapat izin kakak nggak mau kamu jualan lagi,harus dapat izin dulu baru boleh jualan."

Mendengar ucapan Diana membuat wajah yang awalnya ceria kini terlihat murung,pupus sudah harapannya untuk mendapatkan uang dari hasil kerjanya sendiri tanpa meminta dari sang ibu

"Tapi_"

"Nggak ada tapi-tapian.Kakak nggak mau kamu kenapa-kenapa,apalagi kamu belum dapat izin dari ibumu kan? kakak takut beliau nyariin kamu,tolong ngertiin kakak juga ya."Jelas Diana panjang lebar agar gadis kecil didepannya ini paham apa yang dia maksud

Mendengar penjelasan itu Ceri hanya bisa terdiam di tempatnya,tidak tau harus menanggapi apa ucapan Diana itu.

"Yaudah Ceri mau pulang dulu,kak Nana." Pamit Ceri kemudian berjalan meninggalkan ruko tempat Diana berjualan

Sedangkan Diana hanya bisa menatap punggung kecil Ceri yang mulai menghilang dari pandangannya itu dengan menghela nafas kasar,bukan tidak ingin Ceri menjualkan bunga-bunganya itu,hanya saja umur gadis itu bisa di bilang masih kanak-kanak membuat dirinya sedikit was was,ditambah orang tua atau ibunya yang tidak tau apa yang anaknya lakukan membuatnya harus berpikir berulang kali untuk memperkerjakan gadis imut itu.

Disisi lain Ceri yang sehabis pulang dari ruko Diana tadi, gadis itu kini tengah berjalan pelan menyusuri jalanan sesekali menendang nendang batu kecil yang tak sengaja dia jumpai,wajah murungnya terlihat frustasi memikirkan bagaimana lagi ia bisa mendapatkan uang tanpa harus meminta dari ibunya, sebenarnya banyak sekali lowongan pekerjaan tetapi itu untuk orang dewasa, sedangkan dia hanyalah anak kecil yang baru lulus sekolah dasar bisa apa anak piyik sepertinya ini?

Sungguh menyebalkan

Memikirkan itu wajah Ceri semakin murung dan bibirnya sudah maju beberapa senti

"Ceri harus gimana ya Allah." Ucapnya dengan kepala mendongak menatap langit biru

"Apakah engkau bisa memberikan uang untuk hambamu yang imut ini tanpa harus bekerja? ." Tanyanya ngawur dengan pandangan yang masih menatap ke langit sembari menengadahkan kedua tangannya seperti berdoa.

Bugh

Tiba-tiba sebuah batu kecil mengenai kepala Ceri membuatnya sedikit meringis

"Aduh! siapa sih yang lempar batu sembarangan ." Kesal Ceri menengok kanan kiri mencari siapa pelaku yang melempari nya batu tersebut.

CERILLA ZXYA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang