"Jangan dekati mereka lagi. Terutama Sarah."Edmund menyeringai, "Jelas kalian ada sesuatu. Bagaimana jika Sarah yang mau dekat denganku."
"Itu tidak mungkin."
"Mau bertaruh Bloodstone?"
Kraak
Reign meremas cup kopinya yang sudah kosong saat ia memikirkan percakapannya dengan Edmund kemarin. Sudah jelas jika Reign yang memenangkan pertandingan semalam. Begitu mencapai garis finish, Reign langsung meminta Sam untuk membawa Sarah dan Shanta pergi dari Race.
"Aku bawakan kue untukmu." Savira datang dengan anggun dan duduk disebelah Reign.
"Reign tidak suka makanan manis." ujar Andy yang duduk tidak jauh dari sana.
Vira baru sadar jika Andy ada disana, karena tak biasa gadis cantik itu berada di dalam kelas saat jam istirahat berbunyi.
"Sedang apa kau disini?" tanya Vira yang ruang kelasnya memang berada disebelah ruang kelas Reign dan Andy.
"Harusnya aku yang bertanya seperti itu padamu. Ini kan ruang kelas ku."
"Kau tidak menemui pacar-pacarmu di luar sana?"
Andy tersenyum manis pada Vira dan mulai mendekati Reign. Membungkuk diatas tubuh Reign sambil melingkarkan kedua tangannya pada leher Reign, sehingga ia memeluk Reign dari belakang.
"Reign kan pacarku." ujar Andy dengan suara mendayu, membuat Vira mendengus kesal.
"Cih. Aku tahu kalian tidak berpacaran. Kalian kan saudara sepupu."
"Tapi setidaknya aku bisa menyentuh Reign dan juga memeluknya. Tidak seperti mu."
Raut wajah Vira berubah seketika saat mendengar kalimat tersebut. Rasanya ia ingin mencakar wajah cantik Andrea Red Ghani saat ini juga, karena terlihat sombong.
"Lepas Andy." ujar Reign pelan.
Masih tersenyum meremehkan Andy melepaskan diri dan berdiri tegak di belakang tubuh Reign. Membalas tatapan tajam Vira dengan polos dan elegan.
"Dan kau bawa makanan mu lagi Vira. Aku tidak butuh."
Andy tersenyum lebar ketika mendengar kalimat tersebut, terutama saat melihat betapa sakit hatinya Vira akibat ucapan Reign.
Reign berdiri dan membawa sampahnya keluar dari kelas. Membuangnya pada tempatnya sebelum pergi kemana kaki membawanya.
"Oh itu Reign."
Mendengar namanya disebut, Reign pun menoleh dan melihat Elliot sedang berbicara dengan Sam.
"Hai Sam. Sedang apa kau disini?" sapa Reign ketika sudah mendekati dua orang yang ia kenal tersebut.
"Membantu teman ku mengantar barang." jawab Sam dengan ramah.
"Sam bilang Edmund datang lagi pagi ini untuk mengajak Sarah dan Shanta berangkat bersama. Tapi Sam menolak." ujar Elliot memberitahu percakapan yang sebelumnya telah ia lakukan dengan Sam.
Reign masih tetap berwajah datar, namun hatinya sedikit panas ketika tahu Edmund tak menepati janjinya.
"Sepertinya Sarah dekat sekali dengan Edmund, Sam." ujar Reign mendapat anggukan kepala dari Elliot.
Dua pemuda tampan itu menatap Sam dengan penasaran.
"Aku juga melihatnya begitu. Bahkan ada yang bilang jika Edmund dan Sarah sedang berpacaran saat ini." lanjut Elliot.
Diluar dugaan Sam justru tertawa membuat Reign dan Elliot terheran-heran.
"Pacaran? Itu tidak mungkin. Sarah dan Edmund sama seperti Sarah dan Shanta. Mereka saudara tiri. Ibu Sarah menikah dengan ayah Edmund." kata Sam.