25

143 25 4
                                    

Disaat keadaan terdesak seseorang datang dari atas tembok sebelah kiri.

Wush!

Gempa dan Hali mendongak, begitu juga para preman yang terbengong sesaat melihat kedatangan seseorang bersama sebuah skateboard yang kini terarah kepada mereka.

Adalah Taufan.

Jduag!!

Skateboard Taufan mengenai dahi salah satu preman ntu. 

Sambil menyeringai, Taufan mendarat dengan sempurna. Dengan cepat mengambil skateboardnya kembali dan ia pukul lagi kepada beberapa preman yang masih plonga-plongo.

“Gempa, cepat bantu Lili naik pagar itu!” Seru Taufan kini sibuk gelud.

Gempa selesai dengan acara bengongnya. Ia benar-benar terkejut akan kedatangan Taufan dari atas tembok tadi.

“Buruan, Gem!”

“Eh, ngh, iya.” Gempa pun buru-buru membantu Lili menaiki pagar. 

“Memangnya gpp biarin Taufan gelud sendiri?” tanya Hali meragukan Taufan. Soalnya Hali gak pernah liat Taufan gelud gituh.

“Udah kita naik dulu aja. Ntar abis ini aku mo bantu Taufan.” Begitu kata Gempa.

..

‘Aku gak sekuat ka Hali yang bisa karate maupun Gempa yang jago tinju, tapi aku punya bela diri parkour,’ batin Taufan baru menunjukkan taringnya di depan kedua saudaranya tersebut.

Saat itulah Hali pertama kali melihat adeknya tampak keren. Padahal selama ini yang Hali tau, di antara mereka bertiga yang memiliki fisik terlemah adalah Taufan. 

Taufan itu mudah sakit waktu kecil, udah gitu punya sifat suka jahil and petakilan, mana brisik lagi, tapi hari ini..  Hali tidak menyangka Taufan berani melawan para preman seorang diri.

‘Taufan, ini beneran elo?’ batin Hali antara kagum dan ya.. dia benar-benar tidak menyangka saja.

Pun dengan Gempa. Menatap tak percaya melihat Taufan seberani itu. Abis membantu Hali, Gempa segera membantu Taufan sebentar. Mereka berdua juga menaikkan pagar setelah menyadari jumlah para preman itu makin banyak berdatangan.

“Kamu gpp?” tanya Hali cemas pada Taufan. Ia lihat Taufan juga terluka meksipun dikit. 

Kini mereka bertiga melanjutkan acara kaburnya. 

Taufan malah tersenyum senang melihat Lili mengkhawatirkannya. “Luka gini mah kecil tau. Harusnya kau khawatirkan dirimu sendiri.”

“Kita mau lari ke mana lagi?” tanya Gempa sambil sesekali menengok ke belakang.

“Ikuti aku!” Taufan memimpin jalan. Rupanya dia menuntun ke arah persimpangan jalan. Di sana ternyata ada mobilnya Solar. 

Singkat cerita, Solar membunyikan suara ninuninu gituh. Yg biasanya menandakan adanya mobil polisi. Padahal mah gak ada polisi, itu cuma bunyi hapenya Solar aja. 

Para preman itu pun tertipu & mereka berhenti mengejar. TauHaliGem plus Solar pun selamat.

“Darimana kalian tau aku dan Lili lagi dikejar-kejar preman?” tanya Gempa di tengah perjalanan.

Taufan pun menjelaskan sambil lirik-lirik ke arah Lili. “Aku tadi sempat mampir ke lapangan indoor tuk nyamperin ka Hali. Tapi ka Hali gak ada. Beberapa orang di sana bilang ka Hali ijin pulang karena sakit. Trus aku liat kalian deh.” 

Alasan sabenarnya Taufan datang ke ekskul basket karena masih penasaran kalau kakaknya akan berubah. Sebab itu ketika ada yang bilang Hali ijin pulang duluan, Taufan langsung mencari kakaknya tersebut. Tau-tau lagi dikejar preman bersama Gempa juga.

Dan kebetulan Taufan bertemu Solar waktu mau mencoba menyelamatkan kedua saudaranya.

Di sisi lain. Ada yang lagi kezel.

“Solar, aku perlu penjelasanmu setelah ini!” Kata Hali bersidekap sambil melototin Solar yang lagi nyetir. Hali ingin menanyakan perihal perubahan tubuhnya.

Taufan sebagai pelaku cuma senyam-senyum dengan wajah tanpa merasa berdosa. Dia pura-pura gak tau aja.

Sedangkan Solar cuma tersenyum menyeringis. Melihat Hali jadi perempuan lagi membuat Solar dapat menyimpulkan kalau itu perbuatannya Taufan. 

‘Ternyata bukan hanya aku yang ingin melihat Hali jadi cewek,’ batin Solar melirik bete ke arah Taufan.

Gempa berdehem. “Tadi aku juga berniat mau jemput ka Hali. Semoga ka Hali udah sampai di rumah dengan selamat. Fang ngabari kalau Hali mendadak sakit.”

Ketiga orang itu menoleh ke arah Gempa. Mereka baru menyadari kalau di sini hanya Gempa seorang yang belum tau soal Hali = Lili.

..
.
.



















A/n; mungkin crita ini bentar lgi mo kutamatin..

Enaknya endingnya kyak gimna yak?

Run To YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang