O4

83 14 1
                                    

"Kau tahu apa yang dia katakan? Dia bilang, 'Jangan mencintaiku karena aku tidak akan pernah bisa membalas cintamu.' ini gila." Kata sang pangeran pada adiknya yang baru saja pulang mewakilkan kerajaan selama 3 hari.

Kini Vante dan Jake berada di kamar Pangeran Vante, setelah pertemuan dan pertunangan mereka di kediaman keluarga Watson. Vante menceritakan semua, bagaimana sikap dingin Jane padanya. Ia masih tidak menyangka putri itu benar-benar menolak dirinya.

Sementara Jake yang menahan tawanya selama Vante bercerita akhirnya tertawa lepas, ia menertawakan sang kakak karena akhirnya Vante mendapat penolakan dari seorang putri.

"Seperti yang aku katakan padamu, Jane adalah sosok perempuan yang sulit untuk ditaklukan. Dan kau juga jangan lupa apa yang telah kau perbuat sebelumnya." Terang Jake.

"Aku tidak menyangka penolakan akan terjadi padaku."

Jake yang daritadi berdiri di depan pintu kamar Vante berjalan mendekat pada sang kakak yang terduduk di pinggir ranjang dengan wajah yang gusar, "Namun pada akhirnya dia menerima pernikahan kalian, bukan?"

Vante beralih menatap Jake, lalu menganggukan kepalanya perlahan, "Dia memang tetap menerima pernikahan ini, tapi bagaimana pernikahan tanpa rasa cinta?"

Mendengar kata 'cinta' keluar dari mulut Vante membuat Jake merasa jijik mendengarnya, "Kau serius sekarang menyebutkan kata yang dulu kau bilang menjijikan itu? Wow. Keren sekali seorang Janeva Watson dapat menaklukan hati the next future king of Venturo."

Jake bertepuk tangan seraya menggoda Vante yang terkena racun cinta dari seorang putri Watson, ia menepuk bahu Vante, "Selamat untuk pertunanganmu dengan putri Jane, kak."

"Tolong beri salamku padanya jika kau bertemu dengan dia lagi." Setelah mengatakan itu Jake langsung berlari keluar kamar karena Vante melemparkan bantal padanya dengan kesal.

"F u, Jake."

Vante menghela nafas, memikirkan cara bagaimana agar Janeva Watson jatuh cinta padanya. Setidaknya setelah beberapa saat mereka menikah, ia harus bisa membuat Jane jatuh padanya. Kan tidak mungkin mereka bercinta dengan terpaksa— eh.

Vante tetaplah Vante dengan otak pikirannya yang kotor. Namun, bagaimanapun dia tetap seorang pewaris tahta setelah ayahnya. Ia masih memiliki wibawa layaknya seorang pangeran.

"Memikirkan ini membuat kepalaku ingin meledak, sepertinya aku harus bertemu dengan putri itu lagi. Lagipula kita belum membicarakan soal tanggal pernikahan."

Itu memang benar. Jane dan Vante belum menentukan tanggal pernikahan, orangtua mereka membiarkan pangeran dan putri yang menentukan, raja dan ratu tidak perlu ikut campur dalam hal ini.

"Sampai bertemu lagi, Little Princess."

— A G A P E —

Jane kini berada di sebuah restoran untuk kalangan bangsawan bersama dengan Rosie dan Lily. Ia sengaja ingin bertemu dengan sahabatnya untuk menceritakan soal kemarin.

Rosie dan Lily sangat excited mendengarkan cerita dari Jane. Mereka tidak menyangka diantara mereka bertiga akan segera menikah.

"OH MY GOSH, JANE! THIS IS INSANE," Jane dan Lily menutup telinga mereka karena suara Rosie yang melengking di dalam ruangan.

Untung saja ruangan ini V-VIP dan kedap suara, tidak ada orang di dalam ruangan selain mereka bertiga.

"Can you stop screaming?!??!!"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 01 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

PRINCE(SS) | TAENNIETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang