Pañca - Lima

19 2 0
                                    

Happy Reading

* * *

Setelah menyelesaikan segala rentetan acara yang cukup melelahkan itu, akhirnya Akasa dan Ningrum bisa bernafas dengan lega setelah mereka sampai di rumah Neneknya Ningrum. Keluarga Akasa menginap di hotel dekat keraton, seharusnya mereka diminta untuk menginap disana saja. Tapi, Ningrum tidak ingin melewatkan sedetikpun kebersamaannya dengan keluarganya, jadi Akasa menurutinya untuk kembali ke rumah sang Nenek.

Mereka sampai rumah terlebih dahulu dibandingkan dengan yang lain, mereka pulang lebih awal karena benar-benar sudah merasa lelah. Sesampainya di rumah mereka langsung sibuk membersihkan diri.

"Sini biar saya bantu melepaskan printilan di rambut kamu" ucap Akasa menawarkan bantuan

"Ngga usah deh pak, saya bisa sendiri" jawab Ningrum menolak

"Saya tau kamu bisa, tapi mungkin makin lama kamu akan beristirahat" ucap Akasa

"Ya udah deh pak, silakan kalo mau bantu" jawab Ningrum pasrah

Setelahnya mereka sibuk dengan urusan Ningrum. Ningrum membersihkan wajahnya dan Akasa membantu merapikan rambut Ningrum.

Tidak membutuhkan waktu lama bagi mereka menyelesaikannya, Ningrum menyuruh Akasa untuk segera mandi sedangkan dia akan menyiapkan pakaian ganti suaminya itu. wah suami, menyebutnya saja terasa sangat menggelikan.

Setelah mereka selesai dengan membersihkan diri, mereka akan keluar kamar untuk makan, Keluarga Ningrum juga telah samai di rumah saat mereka sibuk bersih-bersih.

"Ningrum itu Raden Mas diajak makan, tadi kalian belum makan sejak siang kan?" ucapan itu terlontar dari Budhe Sekar, budenya Ningrum

"Iya Budhe, Mas Akasa masih ada telepon habis itu dia kesini kok" jawab Ningrum sambil berjalan mendekat pada meja makan yang nampak sudah banyak makanan terhidang disana

"Yasudah kalo gitu nanti kamu siapin makannya ya, terus habis makan ajak ke ruang tengah ya. Nenek kamu mau ngomong sama kalian berdua" ucap sang Budhe lagi setelah itu berlalu dari ruang makan tanpa menunggu jawaban Ningrum.

Hal tersebut tak membuat Ningrum kaget karena memang berkumpul setelah acara pernikahan di keluarga mereka, Neneknya akan memberikan banyak patuah untuk anak-anak dan cucu-cucunya, dan para orang tua juga akan banyak memberikan nasehat sebagai bekal kehidupan baru bagi pengantin.

"Mas mau makan sama apa?" tanya Ningrum saat melihat suaminya itu telah berada di ruang makan

"Mas mau makan sama lontong sayur itu aja ya" jawab Akasa

"Nanti setelah makan disuruh ke ruang tengah, Nenek mau ngomong" ucap Ningrum lagi sambil menyiapkan makanan untuk Akasa. Akasa hanya mengangguk untuk menjawab ucapan Ningrum

* * *

"Nak, dalam kehidupan ini, tak ada yang lebih penting dari kesabaran dan kasih sayang. Pernikahan adalah perjalanan panjang yang penuh lika-liku. Akan ada hari-hari cerah dan mendung, tapi ingatlah selalu untuk saling menghargai. Jika ada masalah, jangan buru-buru marah atau pergi. Duduklah bersama, bicarakan dengan hati yang tenang. Nenek sudah melewati banyak hal, dan dari pengalaman itu, nenek belajar bahwa cinta yang dipelihara dengan kesabaran dan pengertian akan tumbuh semakin kuat"

Ketika Ningrum dan Akasa telah selesai dengan makan malamnya, mereka segera ikut bergabung dengan keluarganya di ruang tengah, setelah berkumpul semua nasehat itu langsung diberikan oleh Neneknya. Ningrum akan mengingatnya dengan baik, begitu pula dengan Akasa, dia dengan khidmat mendengarkan patuah dari Neneknya istrinya itu yang sekarang juga telah menjadi neneknya.

PREMATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang