Sebuah mobil Range Rover hitam melaju dengan kecepatan normal menyelusuri jalanan kota Bangkok yang sudah larut, memperlihatkan lampu jalan yang beberapa diantaranya sudah tidak menyala lagi dan juga hiasan lampu kerlap kerlip membuat kota bangkok semakin indah untuk dilihat.
Wanita cantik yang kini sedang menyetir sambil menatap kehindahan itu hanya diam tanpa senyuman.
Ia tak menikmati keindahan itu, sebuah perasaan lain yang tersirat di wajahnya. Perasaan kesal, marah dan kecewa hari ini.Wanita itu melihat jam tangannya yang menunjukan pukul sebelas malam, wanita itu membuang nafasnya kasar dan memejamkan sejenak matanya, dan kembali fokus menyetir.
Mobil itu terus melaju menyusuri malam yang terus larut..Sittttt...... Sialllll.....
Wanita itu menginjak rem secara tiba-tiba membuat tubuhnya terbanting kedepan membentur bagian setir, ia memegang kepalanya yang sehabis terbentur mobil itu.
Seorang gadis lewat di hadapan mobil itu, sungguh gadis itu seperti orang gila yang keluar di malam hari.
Wanita dalam mobil itu menatap ke arah gadis yang masih setia berdiri di tengah mobilnya dengan wajah yang ketakutan. Hingga kemudian wanita itu dikejutkan saat gadis di depan mobilnya itu berlari lalu menggedor-gedor kaca jendela mobilnya dengan keras.
Gadis itu begitu ketakutan, raut wajahnya menunjukan jika ia sedang dalam bahaya, ia membutuhkan perlindungan dan bantuan dari seseorang.Gadis itu berharap bahwa wanita didalam mobil mewah ini akan membantunya. Seperti, ibaratnya sang wanita adalah satu-satunya orang di bumi ini yang bisa membantunya malam ini.
"Tolong aku, mereka ingin menyakitiku.!" Teriak gadis itu sambil menggedor kaca mobil itu dengan keras.
Namun wanita di dalam mobil itu hanya menatap rendah gadis asing yang menggedor kaca mobilnya ditengah malam itu. Wanita tersebut hanya mencibir pelan, kemudian memalingkan wajahnya dari gadis malang itu.
"TOLONG AKU, AKU MOHON.! TOLONG AKU.! Hiks" teriak sang gadis dengan keras sambil menangis sesegukan.Ia terus berteriak meminta tolong meski mobil itu sudah melaju semakin jauh.
Gadis itu terjatuh dijalan, tubuhnya bergetar dan ia menggigil dikala dingin malam menerjang tubuhnya. Ia merapatkan pelukan pada tubuhnya itu, dengan kedua tangan nya. Ia merasa was-was setiap sudut jalan jika ada yang mengikutinya. Ia kemudian berdiri, lalu berbalik dan mencoba berjalan kembali untuk pergi dari tempat itu, sebelum orang-orang yang berada dalam pikirannya kembali menemukannya.
Namun seakan keberuntungan tidak berpihak padanya, kini matanya membulat sempurna saat pria bertubuh kekar menghadang jalannya.
Gadis itu menangis dengan keras dan memundurkan langkahnya saat pria-pria itu mulai mendekatinya dengan tawa kemenangan tercetak di bibir mereka.Ia semakin menangis sejadi-jadinya berharap siapa saja mendengar suara tangisannya dan menolongnya.
Gadis itu terjatuh kembali ke tanah, ia menyeret tubuhnya menjauh dari mereka, namun kakinya sangat sulit di gerakan rasanya. Ditambah lagi dengan beberapa luka di tangan dan kakinya. Ia menyatukan telapak tangannya dan menggosok telapak tangannya di depan mereka untuk meminta belas kasihan mereka."Aku mohon, jangan sakiti aku. Hikss..." katanya dengan tangisan yang semakin memecah, rasanya ia takut sekali dan lebih baik mati daripada mengikuti orang-orang itu, mereka mengerikan dan gadis itu sangat takut untuk kembali bersama mereka.
"Ayolah, kami bahkan belum selsai denganmu" jawab mereka tertawa.
Kemudian dengan kasar, seseorang mencengkram tangan gadis itu hingga membuatnya berteriak kesakitan.
Dan karena jalanan yang cukup sepi tidak banyak orang yang lalu lalang disana dan rasanya sangat sia-sia untuk berteriak.
Mereka memaksa sang gadis yang masih enggan untuk ikut dengan mereka dan berusaha meronta melepaskan tangannya dari pria-pria yang lebih kuat darinya, namun tubuhnya yang mengalami banyak luka membuatnya tidak bisa bergerak dengan bebas.
KAMU SEDANG MEMBACA
LOVE MY AGEN
General FictionKetika seorang Agen bertemu dengan gadis cantik yang ia tolong, namun sang agen tak menerima kehadirannya karena risih gadis itu terus mengikutinya.